15. Temen gio

1.1K 49 1
                                    

Banyak hari telah berlalu, pun kini dengan gio dan Ferry yang telah menginjak kelas 12. Cepat kan? Iyalah, kan paten.

Hubungan keduanya yaa adem ayem sedikit masalah. Sikap Ferry pun mulai manja manja ya gitulah. Gio sendiri sama sama aja kaya yang kemarin-kemarin. Gak beda jauh.

Btw, hari ini tuh kedatangan murid baru. Gio emang udah tau dari dulu, ya karna yang datang temen jauhnya yang pindah. Namanya jea.

Lewat dari itu, gio kini berada dikelasnya tengah mengerjakan tugas matematika nya yang belum usai. anjay usai.

Tangan dengan sibuk menulis deret angka yang ia contek dari buku meila, karna kalau buku Adis keknya gak mau dianya, 'males baca tulisan adis kek apa banget' katanya.

Temannya yang lain mulai berdatangan, begitu pula dengan Ferry yang baru saja datang, persis bel berbunyi. Murid teladan bukan? Ferry menjinjing tasnya kemudian ia lemparkan ke bangku miliknya yang tak jauh dari bangku gio.

"Pagi ayy" sapa Ferry pada gio, namun gio tetap abai dan lanjut mengerjakan tugasnya.

"Gi," ujar Ferry kembali, kali ini gio menjawab, "apa fer?" Ucapnya begitu.

Ferry berdecak, "dimana mana tuh dibales kalo orang nyapa tuh" Ferry berucap, tangannya meraih bangku samping gio. Yang pemiliknya belum datang.

Deheman gio berikan, "iya terus, bentar deh lagi nulis tugas nii. Ah elah" kesal gio berucap.

Ferry mendengus lirih, dan memilih pergi kembali menuju bangkunya. "Aku balik kebangku dulu" dibalas deheman gio.

***

"Pagi anak anak bandel" sapaan berasal dari guru wanita yang mengajar mata pelajaran matematika.

"Pagi juga ibu cerewet" balas semua muridnya, guru tersebut hanya menatap kesal pada muridnya, namun tak bertahan lama setelah mengingat ada murid baru.

Guru itu menyimpan alat belajarnya, dan menuju daun pintu. "Bentar, murid barunya ketinggalan." Ujarnya dengan jenaka.

"Mau bu zizah tapi heran" ujar gifar, tapi pukulan kecil dari gio membuat nya cengengesan. "Tolol." Maki pedas gio.

Bu zizah telah kembali yang diikuti oleh murid barunya. "Oke, jea silahkan kenalan sama para anak bandel dikelas ini" Bu zizah berkata seraya tersenyum sinis pada murid-muridnya, becandaan doang ga serius kok.

"Hai, kenalin nama gue jea pindahan dari SMA 2, salken yaa. Btw, gio ketemu lagi kita hehe" jea memperkenalkan diri dengan senyumannya, diakhiri lambaian pada gio yang meliriknya.

"Iya" gio menjawab.

Ferry yang melihat itu, entah mengapa merasa tidak nyaman akan kedatangan jea yang berada disini.

"Baik, silahkan je, duduk dibangku kosong." Bu zizah mempersilahkan jea untuk duduk dan ia mulai memulai pelajaran nya.

Jea berjalan menuju bangku tengah yang memang sengaja dikosongkan, tepat sekali berdampingan dengan gio. Dirinya beradu kepalan tangan pada gio, "makin cakep aja"

Gio mengangguk, "thanks yaa"

3,9,23

[1] SIDE classMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang