18. Ternyata

1K 48 1
                                    

Hari penuh Ferry jalani dengan hati jengkel, bagaimana tidak beberapa hari ini dia diabaikan oleh gio karna si jea jea itu.

Gumoh,

Kesel,

Kek asu,

Umpatan Ferry layangkan pada jea.

Saat ini Ferry sedang berada diasrama nya. Tentu saja disana ada gio, beberapa hari ini gio ia diamkan begitu saja.

Kesal lah dia, mau ajak jalan, diembat jea kemana mana diembat jea sitai anjing kata Ferry mah. Gio sebenarnya heran kenapa Ferry beberapa hari ini mendiamkan dirinya.

Gio berjalan mendekati Ferry yang sedang bermain game di laptop nya.

"Ay, Lo kenapa ngejauhin gue beberapa hari ini?" Tanya gio,

Ferry hanya diam, dirinya ingin mendengar apa  lanjutan yang gio ucapkan, "kalo gue ada salah bilanglah, kan gatau kenapa"

Beberapa menit gio lalui namun jawaban tak ia kunjung dapatkan. Karna kesal, dirinya mengambil laptop yang ada dipangkuan Ferry. Ia pindahkan kenakas samping ranjang.

"Anj—" makian Ferry terhenti karna dengan tiba tiba gio mendudukkan dirinya kepangkuan Ferry. "Apa Lo? Mau ngumpat ya?" Tanya sinis gio, "kenapa si anjing diemin gue mulu?"

"Gue cemburu. Cemburu gue anjing sama sijea jea itu. Nempel Mulu ke Lo, tai lah." Jelas Ferry pada gio.

"Hahaha anjir, Lo cemburu sama jea? Bilang dong, biar gue jaga jarak lah ini didiemin. Mana paten?" Gio berucap seraya tertawa.

Ferry merenggut tak suka, tangannya melingkar di pinggang gio. "Lagian kenapa sijea nempelin lu Mulu sih? Enek liatnya"

Meredakan tawanya, gio menyamankan duduknya lalu menjawab dengan lugas, "jea pengen Deket sama si Andra. Makanya nempel Mulu sama gue"

"Pengen Deket sama andra, nempelnya sama Lo. No make sense."

"Yaa gatau gue juga, udahlah"

"Jelasin dulu yang jelas"

"Oke oke, jadi gini—

Flashback

Kala itu, saat jea baru saja masuk sekolah. Digerbang dirinya bertatap muka dengan salah satu murid yang sederhana lah penampilan nya. Namun, bak cerita cerita. Dirinya suka pada pandangan pertama pada lelaki tersebut.

Andra galutama.

Itu nama yang ia ketahui saat ia bertanya pada gio. Iya gio, tak salah. Orang Andra temannya gio.

Banyak hari jea lalui dengan menempeli gio, bertujuan mendekati Andra. Tanpa tau jika gio sudah memiliki kekasih.

Dari mendapat nomor telepon, sering mengobrol dengan Andra dan banyak hal. Akhirnya tujuan jea tercapai. Pdkt-an dengan Andra, simple.

Namun kemarin, jea baru tahu kalau gio sudah memiliki kekasih. Ada rasa tak enak hati pada kekasih gio, jea bertanya pada gio.

"Gi, pacar Lo yang mana? Mau minta maaf gue gara gara gatau Lo dah punya pacar jadi nempelin Lo Mulu" tanya jea, gio menunjuk Ferry yang berada di lapangan.

"Itu yang pake dasi ditangannya,"

"Oke"

Off

"—gitu." Ujar panjang lebar gio, dijawab dengusan oleh ferry.

"Kenapa juga ga Lo jelasin kalo udah punya pacar?"

"Dia gatanya"

"Tai"

4,9,23

[1] SIDE classMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang