[1] SIDE classMATE

# Exchap+

Malam dingin mulai terasa oleh Sergio yang tengah mengerjakan tugas kuliahnya, berbekal sebuah cemilan disamping laptop yang digunakan nya.

Sergio masuk universitas jurusan teknik informatika, untuk Ferry dia masuk jurusan teknik mesin. Mereka berdua berbeda kampus, namun masih satu kota. Jarak kost keduanya pun tak terlalu jauh, pun mereka yang kost jauh dari rumah. Karena memang, kampus nya yang sekarang sedikit jauh dari rumah keduanya.

Tatapan fokus, bibirnya sesekali mendikte kata yang ada dibuku modulnya. Tangannya tak luput dari ketikan dikeyboard yang cepat. Deringan ponsel ia abaikan sebentar, hingga sebuah panggilan masuk dari kekasihnya, ia ambil ponsel tersebut.

"Kenapa?" Tanya gio pada telpon sebrang, terdengar sebuah gerutuan ditengah ramainya suara.

"Aku kekost kamu ya" jawab tanya Ferry pada gio, dapat gio dengar sebuah deruman motor.

"Gih" lalu gio mematikan panggilan itu, dan kembali fokus mengerjakan tugas kuliahnya yang menumpuk.

Bagaimanapun, dia dan Ferry mengambil kerja part time dan mengambil kuliah sore. Capek dikit ga ngaruh.

Keadaan sergio sekarang tampak seperti gembel, bagaimana tidak. Kaos yang kedodoran, lalu hanya memakai celana pendek berwarna hitam dengan rambut yang tak ia sisir, gembel banget kan ya.

Sesekali gio menguap saat kantuk menyerang, dirinya beranjak menuju dapur untuk membuat kopi. Dengan setengah mengantuk ia berjalan menuju dapur tanpa tahu ferry sudah ada dikost nya.

"Ay" panggil Ferry pada gio, tampak dari belakang gio tersentak dan mengelus dadanya. Gio melirik, "kalo dateng tu bisa biasa aja gasih? Kaget banget"

Ferry menggaruk kepalanya yang tak gatal, lalu tertawa dengan canggung saat gio menceramahi nya. Matanya teralih kearah tulang selangka gio yang tampak karena kaos kedodoran yang gio pakai.

"Kamu mau goda aku ay?"

***

"Argh ferrhh" desah gio ketika Ferry memasukan kedua jarinya pada hole gio.

Ferry hanya diam, lalu dirinya menunduk mencium bibir gio dengan tergesa. Gio membalas ciuman Ferry dengan segera. Tangan Ferry tentunya tidak tinggal diam, jemari itu terus bergerak dihole gio yang sudah sedikit basah karna precum nya.

Bibir Ferry menurun ke-leher dan membuat beberapa hickey dileher sawo matang itu. Sesekali gio menjerit ketika jari Ferry menumbuk tepat pada prostatnya.

"Aku ganti ya?" Ujarnya pada gio yang tengah terengah karna baru saja mengeluarkan putihnya. Gio mengangguk, dapat ia lihat, Ferry mulai memposisikan kejantanan miliknya itu diantara paha gio yang terbuka lebar.

Gio meringis ketika kepala kejantanan milik Ferry baru masuk setengahnya, hingga tanpa aba aba Ferry mendorong miliknya dengan sekaligus hingga jeritan gio terdengar dikost sempit milik gio.

"Sssakitth ferrh hiks" isakan bercampur desahan itu mengiringi malam panas keduanya. Dengan Ferry yang mendorong masuk miliknya dengan cepat dan gio yang terhantuk beberapa kali karena genjotan yang Ferry berikan.

Tangan gio meraih tengkuk Ferry yang mendongak, dirinya meraih itu dan mencium bibir Ferry dengan cepat hingga tetesan Saliva keduanya bercampur disingle bed gio.

Desahan yang bersahutan menguar dikamar kost gio. Hingga putih keduanya datang bersamaan. Pun Ferry yang langsung memeluk gio yang telanjang sama seperti nya.

Ferry terkejut ditengah mengambil nafasnya, saat gio dengan segera mengambil alih permainan keduanya.

Dengan tubuh gio yang berada diatas tubuh Ferry yang telentang dengan keadaan kejantanan milik Ferry masih berada dihole milik gio.

Ferry memperhatikan gio, lalu dirinya tersenyum menyeringai akan keberanian gio. "Gih ambil alih" ucapnya.

Gio mengangguk lalu dengan tangan yang bertumpu pada bahu Ferry, dirinya menurun-naikan tubuhnya dengan mata yang memperhatikan bagaimana kejantanan itu masuk dan keluar dari lubang miliknya dan menyentuh prostatnya dengan telak. Malu tapi mau.

Kegiatan keduanya berhenti ketika jam menunjukkan pukul dua lewat. Dengan keadaan tubuh yang telanjang dan saling berpelukan, keduanya terlelap dengan nyaman tanpa membersihkan diri dahulu.

That my gift,
22,9,23