🍃Tiga Puluh Dua 🍃

72 4 2
                                    

   Aldi merapikan buku bukunya saat dosen yang mengajar di ruangannya sudah keluar. Hari ini adalah hari terakhir perkuliahan untuk semester ini, dan besok adalah hari pertama ujian. Aldi tentu saja semangat menjalaninya. Karena setelah ujian, akan ada libur semester. Libur semester ini akan Aldi gunakan untuk lebih dekat dengan Salsha dan memperbaiki hubungannya.

    Ponsel milik Aldi bergetar. Ada pesan singkat dari Karel. Tanpa berfikir dua kali, Aldi segera membuka dan membaca pesan itu. Senyum manis segera bertengger di wajah Aldi saat membaca pesan Karel yang menyatakan jika saat ini Karel, Katya dan Salsha sudah berada di depan kampusnya.

    Aldi berdiri dari duduknya dan berniat untuk pergi, tetapi Kezia menahan tangan Aldi agar tidak melangkah. Aldi membalikkan badannya dan mengernyitkan keningnya menatap Kezia.

    "Kenapa, Kez?" tanya Aldi.

    Hubungan Aldi dan Kezia memang sedikit merenggang setelah Papa Aldi meninggal. Di tambah dengan kedatangan Karel dan hubungan keduanya yang sudah membaik. Aldi lebih sering menghabiskan waktunya bersama dengan Katya, Karel dan Salsha.

    Kezia menampilkan senyum terbaiknya. Aldi sudah kembali ke kampus. Dan itu artinya kesempatan Kezia untuk merebut perhatian lelaki itu. Kezia tidak akan membiarkan Aldi lepas dari genggamannya.

    "Besok udah mulai ujian, kan. Gimana kalo nanti malam kita belajar bareng di cafe?" tanya Kezia.

    Aldi berfikir sejenak, sekarang Aldi sudah tidak sebebas dulu lagi. Ada Katya yang selalu melarang Aldi untuk bertemu dengan Kezia. Katya juga terang terangan menunjukkan ketidaksukaannya kepada Kezia.

    "Gimana, Ald?" tanya Kezia lagi saat Aldi masih diam saja.

    "Gue nggak bisa, Kez," kata Aldi menolak. "Gue nggak bisa ninggalin Mama. Semenjak kepergian Papa, Mama jadi sering murung. Gue harus jagain Mama. Jadi, kita belajar sendiri sendiri aja, ya."

    Kezia menenguk salivanya. Aldi selalu menghindar jika ia mendekat. Aldi sudah tidak seperti dulu lagi. Sekarang hanya ada penolakan yang Kezia dapatkan dari Aldi.

    "Kalo belajarnya di rumah lo aja, gimana?" Kezia masih tidak menyerah.

    "Nggak bisa, Kez. Keadaan rumah gue selalu rame karena ada Katya sama pacarnya. Nanti lo nggak fokus belajarnya. Jadi lebih baik, kita belajar sendiri sendiri aja," tolak Aldi lagi.

    Kezia hanya bisa pasrah saat Aldi menolak ajakannya. Kezia tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menganggukkan kepalanya pelan. "Yaudah kalo gitu kita belajar sendiri sendiri aja."

    "Gue duluan, ya. Masih ada urusan lain," kata Aldi setelah membaca pesan dari Karel lagi yang menyuruh ia untuk cepat keluar. Aldi pun melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya.

    Kezia mengepalkan tangannya. Kezia bukan gadis bodoh yang mempercayai ucapan Aldi begitu saja. Kezia menyadari jika Aldi menghindar darinya. Semenjak kepergian Papanya, Aldi semakin dekat dengan Salsha dan tidak mempunyai waktu dengannya lagi.

    Sudah tidak ada pilihan lain selain mendatangi Ferrel dan mengajak lelaki itu bekerja sama. Tujuan mereka sama. Sama sama menginginkan Aldi dan Salsha untuk menjadi pasangannya. Kezia yakin Ferrel tidak akan menolaknya. Kezia sangat tau bagaimana Ferrel jika sudah menginginkan sesuatu.

***

    Aldi membuka pintu mobil Karel dan sudah di sunguhi oleh senyuman manis milik Salsha. Aldi membalas senyuman itu dan masuk ke dalam mobil Karel.

    "Lama banget, Ald. Ngobrol dulu sama Kezia?" tanya Katya dengan nada tidak suka.

    "Tadi ada sedikit urusan karena besok udah mulai ujian," jawab Aldi. "Sekarang kita mau makan kemana?"

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang