🍁 Enam Belas 🍁

1.8K 226 49
                                    

"Lo mau ngasih apa sama mama lo?" tanya Aldi saat mereka berdua tengah memutari mall.

Kezia dengan sengaja memegang tangan Aldi, berusaha terlihat mesra dengan Aldi. Aldi pun seperti tak peduli, terbukti ia tetap diam meski Kezia memegang tangannya.

"Belum tau, sih," Kezia mengedarkan pandangannya, menelisik ke toko-toko mencari kado yang pas untuk Mamanya, "Menurut lo gue harus ngasih apa?"

"Barang kesukaan Mama lo apa?" tanyak Aldi lagi.

Kezia berhenti berjalan. Wajahnya menunduk sedih. Aldi pun ikut berhenti, ia mengernyitkan keningnya bingung melihat respon Kezia, "Kenapa?"

"Gue nggak tau apa kesukaan Mama. Gue 'kan nggak dekat sama Mama."

Aldi menghela nafasnya. Ia mengangkat wajah Kezia dan tersenyum kearahnya, "Nggak usah sedih. Semoga aja, dengan ini lo sama Mama lo bisa dekat."

Kezia mengangguk lesu, ia masih terlihat bersedih, "Iyaa."

"Nggah usah sedih, dong," hibur Aldi. Ia mengangkat kedua pipi Kezia berbentuk senyum, "Senyum. Lo lebih cantik kalo senyum."

Perlahan senyum Kezia mulai terbit dengan sempurna. Aldi mengacak rambut Kezia, "Gitu dong. Jadi sekarang kita keliling lagi nyari kado sama Mama lo?"

Kezia mengangguk setuju. Ia kembali menggamit lengan Aldi dan berjalan beriringan mengitari mall.

Aldi dan Kezia masuk ke sebuah toko tas-tas branded. Kezia ingin membelikan kado tas kepada Mamanya. Kezia menelisik satu-satu tas-tas mewah itu. Mencari tas yang sekiranya pas untuk Mamanya.

"Jadi yang mana, nih?" tanya Aldi mulai bosan. Sudah hampir satu jam mereka mencari tas.

"Nggak tau," Kezia tertunduk lesu lagi, "Menurut lo yang mana, nih?"

Aldi terkekeh geli, "Mana gue tahu. Menurut lo yang sekiranya pas aja deh."

Kezia menimbang-nimbang sejenak. Merasa tak suka dengan tas itu, "Kita ke toko sepatu aja, deh. Yuk." ajak Kezia. Ia menarik tangan untuk keluar dari toko tas itu.

Aldi menghela nafas lelah. Merasa bosan menemani gadis itu belanja. Aldi mulai merasa sedikit menyesal menemani gadis itu. Jika tahu begitu, Aldi lebih memilih pergi ke pantai dan bermesraan dengan Salsha.

Kezia melepaskan tangannya dari lengan Aldi, dan mulai sibuk memilik sepatu untuk Mamanya. Aldi kembali menghela nafasnya. Daripada Aldi capek memutari seluruh toko itu, ia memutuskan untuk menunggu Kezia di depan toko tersebut.

💔💔💔

"Kasihan lo di php-in sama Aldi lagi." ledek Iqbaal sembari merapikan pakaiannya. Sementara Salsha mendengus kesal. Ia kira dengan mengajak Iqbaal keluar bisa membuat pikirannya lebih tenang. Salsha tahu Iqbaal adalah sosok yang lebih dewasa dari semua teman-temannya. Lelaki itu juga sering memberikan nasehat yang baik untuk dirinya. Tapi sekarang, bukannya membuat pikirannya lebih tenang, Iqbaal malah membuatnya semakin kesal.

Salsha mencebik kesal, "Diam deh, lo. Kalo emang lo gak ikhlas nemanin gue jalan. Pulang sama lo!"

Salsha menghentakkan kakinya kesal, ia berjalan mendului Iqbaal. Saat ini keduanya tengah berada di mall.

Iqbaal terkekeh melihat tingkah Salsha. Iqbaal berusaha paham, siapa juga yang mau di posisi Salsha sekarang. Iqbaal mempercepat langkahnya menyusul Salsha, "Lo yakin gitu Aldi nggak bohongin lo lagi?"

Salsha menghela nafasnya, ia menghentikan langkahnya, menatap Iqbaal dengan tajam, "Mau lo apasih? Panas-panasin gue?"

Iqbaal semakin terkekeh, ia ingin mengerjai Salsha dan membuat gadis itu semakin kesal, "Bisa aja Aldi lagi berduaan sama Kezia sekarang. Bukan malah ngampus."

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang