🎀 Dua 🎀

3.5K 199 18
                                    

Hari ini adalah hari dimana Salsha akan kembali ke negara Tercintanya. Tentu saja Salsha sudah tak sabar akan hal itu. Terbukti, Salsha sudah berada di Bandara bahkan saat penerbangan masih dua jam lagi. Ia sudah tidak bisa membendung kerinduannya kepada para sahabatnya.

Di Bandara ini Salsha tak sendiri. Ada Omanya dan juga Ferrel yang menemaninya.

Saat ini, Salsha sedang duduk di samping Omanya. Ia terus saja merangkul bahu Omanya, "Oma baik-baik, ya disini. Jaga kesehatannya. Jangan sampai sakit lagi. Nanti Salsha pasti sering-sering tengokin Oma disini."

Oma Salsha mengangguk mengiyakan. Ia mengusap-ngusap rambut kesayangan cucunya itu, "Kamu juga jaga kesehatan disitu ya, nak. Titip salam sama Bunda kamu."

Salsha tersenyum, "Iya, Oma."

Ferrel yang berada di samping Salsha pun berbisik di telinga gadis itu, "Jangan lupain gue."

Salsha menyikut lengan Ferrel, "Apaan, sih. Gue nggak mungkin lupain lo, lah. Kalo lo kangen datang aja ke Indonesia."

"Ferrel mengacak rambut Salsha dan berbisik, "Iya, calon istriku."

Salsha membeku mendengar ucapan Ferrel itu. Jantungnya berdetak dengan kencang. Bukan karna senang mendengar kata itu tapi, Salsha merasakan akan ada sesuatu yang tidak beres nantinya.

Dan tiba-tiba pikiran Salsha langsung menuju ke Aldi.

Aldi, aku rindu.

🍔🍔🍔🍔🍔

Suasana salah satu cafe di daerah jakarta sangat sesak dan penuh. Bagaimana tidak, saat ini SMA Nusa Bangsa angkatan tahun 2016 tengah mengadakan acara reuni untuk sepantaran mereka. Padahal baru 2 tahun mereka melepaskan seragam putih abu-abunya. Dan sekarang mereka di pertemukan kembali.

Acara Reuni ini di gagas oleh mantan ketua perkumpulan siswa dan siswi semasa mereka. Acara ini di meriahkan oleh band lokal yang sengaja di undang sebagai hiburan. Banyak canda tawa, penuh haru yang melingkupi ruangan ini.

"Whatss up, broo. Ketemu lagi kitaa." Roy, teman seangkatan Aldi berbicara dengan nada yang semangat. Mereka bersalaman ala lelaki. Menciptakan suasana penuh kegembiraan.

Aldi tertawa, temannya itu tak pernah berubah, selalu ceria tak tanpa ada beban masalah sedikitpun, "Apa kabar lo?"

Roy merentangkan kedua tangannya, "Seperti yang lo lihat, I am fine." Roy menatap ke arah samping Aldi. Ia melihat seorang gadis cantik yang tampak asing dimatanya. Sebelumnya ia tak pernah melihat gadis itu. Roy mendekat ke arah Aldi dan berbisik di telinga Aldi, "Siapa? Pacar lo?"

Aldi terkekeh, ia menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Roy barusan, "Bukan. Kita cuma temanan doang."

Roy menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya. Ia menepuk pundak Aldi, "Cewek cantik gini lo kata cuma teman doang? Gilaaa!!"

Gadis yang berdiri di samping Aldi hanya tersenyum tipis. Ia merasa asing dengan suasana dan orang-orang di tempat ini. Ia semakin merapatkan tubuhnya ke arah Aldi saat melihat tatapan aneh dan tajam dari banyak lelaki disana.

"Emang cuma teman, broo," Aldi menjelaskan, "Oiya, kenalin namanya Kezia, teman kampus gue."

Kezia dan Roy pun bersalaman. Setelah Roy mengenalkan namanya dan di balas senyuman tipis oleh Kezia, mereka menyudahi aksi salaman itu.

"Cantik, kalo lo gak mau, dia buat gue aja." ucap Roy dengan mengerlingkan matanya.

Aldi menepuk-nepuk pundak Roy berkali-kali, "Ngaco lo! Udah ah, gue mau gabung sama Iqbaal cs dulu."

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang