🎀 Satu 🎀

4K 248 22
                                    

"Lo ikut kan reuni nanti?"

Satu kalimat yang mampu menghentikan aktifitas Aldi dari ponselnya. Sejak tadi, lelaki itu fokus bermain game di ponselnya. Ia bahkan tak memedulikan Iqbaal dan Bastian yang terus mengoceh sedari tadi.

"Apa?"

Iqbaal menghela nafasnya lelah, sikap Aldi lama kelamaan semakin cuek saja, "Lo datangkan pas reunian nanti?"

Aldi mengangkat kedua bahunya acuh, "Belum tahu. Males sih, gue."

Iqbaal tak habis pikir dengan cara pikir Aldi. Lelaki itu makin lama makin jauh dari mereka. Lelaki itu seperti menutup dirinya. Apalagi semenjak Aldi mengetahui jika Salsha tengah dekat dengan seorang lelaki di Italia yang bernama Ferrel. Aldi seakan tak mau tahu apa-apa lagi tentang Salsha.

"Pokoknya lo harus datang. Ini itu reuni perdana kita. Masa lo nggak datang, sih. Aneh banget." Bastian menimpali.

"Gue usahain. Tapi nggak janji. Sibuk gue." balas Aldi acuh. Ia kembali berkutat pada ponselnya. Bermain game.

"Btw, Salsha apa kabar, ya? Semenjak Aldi nggak mau bicara sama Salsha, Salsha seolah menjauh dari kita," kata Iqbaal berbicara dengan Bastian.

Bastian mengangguk setuju dengan ucapan Iqbaal. Mereka berdua menatap Aldi dengan pandangan yang sulit di artikan. Aldi yang di tatap seperti itu merasa merinding. Ia menghentikan kegiatannya dan beralih menatap Bastian dan Iqbaal.

"Kenapa? Kalian nyalahin gue?"

Iqbaal dan Bastian saling pandang, dan dengan serempak mereka menjawab, "Kalo bukan lo siapa lagi?"

Aldi menghembuskan nafasnya. Ia meletakkan ponselnya ke atas meja, "Iya gue tahu gue salah. Gue juga kangen sama dia."

"Kangen?" Iqbaal terkekeh, "Kalo kangen lo nggak mungkin cuekin dia, nggak mau bicara sama dia."

Karena tak mau berdebat dengan para sahabatnya, Aldi meraih tasnya, "Bawel lo pada."

🍔🍔🍔🍔

Alvaro Maldini, lelaki yang kini berstatus sebagai Mahasiswa di salah satu kampus di Jakarta. Lelaki yang masih saja teringat dengan masalalunya walaupun sudah 2 tahun berpisah.

Aldi seolah kehilangan perasaan untuk mencintai gadis lain. Hatinya telah dibawa pergi oleh Salsha. 2 tahun menunggu tak membuat perasaan Aldi hilang begitu saja.

Setiap hari, di tengah kesibukannya Aldi selalu meyempatkan untuk mengenang saat-saat bahagianya bersama Salsha. Melihat foto-foto mereka berdua semasa pacaran. Itu adalah salah satu cara Aldi untuk selalu mengingat Salsha dan agar ia tak melupakan gadis itu.

Aldi selalu berharap suatu saat nanti ia bisa di pertemukan dan di persatukan kembali dengan Salsha. Karena tak ada wanita yang seperti Salsha dalam mencintainya.

Seperti hari ini, Aldi yang tengah duduk di taman kampusnya sedang menatap foto Salsha. Foto berukuran kecil itu selalu Aldi bawa kemana pun ia berada.

"Gue kangen lo, Sha. Kangen banget. Cepat pulang." lirih Aldi.

Bagaimanapun ia terlihat kuat di luar, Aldi sebenarnya adalah sosok yang rapuh dan butuh kasih sayang. Hanya saja ia tak ingin menampakkan sisi rapuhnya itu.

"Hey..." tiba-tiba saja Kezia sudah berada di samping Aldi dan menepuk pundak Aldi.

Aldi terkejut bukan main, ia segera menyimpan foto Salsha itu kedalam sakunya, "Kezia... bikin gue kaget aja."

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang