🍃Tiga Puluh Tiga 🍃

53 2 0
                                    

     "Gimana mungkin gue bisa lupa sama apa yang udah lo lakuin sama gue." Ferrel menatap Kezia dan menyunggingkan senyum sinisnya. Gadis di depannya ini adalah gadis ular yang menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan apa yang ia mau. Kezia membalas tatapan Ferrel dengan tajam. Sedikitpun tidak merasa tersindir dengan apa yang Ferrel katakan. "Dan gue yakin lo masih belum berubah. Lo masih pura pura jadi cewek yang paling menderita di dunia. Lo bertingkah seakan-akan lo hidup sendirian. Orang tua lo nggak peduli sama lo, dan lo nggak punya sahabat satupun. Tapi kenyataan yang sebenarnya, lo punya Mama yang sangat peduli dan sayang sama lo. Dan lo juga punya sahabat yang sangat perhatian sama lo."

    Kezia menelan salivanya susah payah. Kezia tersindir dengan apa yang Ferrel katakan. Apa yang terjadi kepada Aldi sekarang memang pernah kejadian kepada Ferrel dulu. Kezia melakukan sandiwara agar ia mendapatkan apa yang ia lakukan.

    "Itu juga yang lo lakuin sama Aldi?" tanya Ferrel lagi.

    "Gue yakin lo udah tau jawabannya tanpa perlu gue jawab," kata Kezia sembari mengalihkan pandangannya lurus ke depan. "Gue mau ketemu sama lo bukan buat bahas masalalu kita. Tapi karena ada sesuatu hal penting yang mau gue bilang sama lo."

    "Soal?"

    "Soal apa yang terjadi sama kita." Kezia kembali menatap Ferrel lagi. "Tujuan kita sama kan?"

    Ferrel mengernyitkan keningnya, tidak mengerti dengan apa yang Kezia katakan. "Maksud lo?"

    "Gue suka sama Aldi. Dan lo suka sama Salsha. Gue yakin lo udah tahu kalo Aldi dan Salsha pernah pacaran dan masih saling mencintai. Gimana kalo kita kerja sama buat misahin mereka. Biar gue bisa dapatin Aldi dan lo dapatin Salsha."

    "Licik!" Hanya satu kata itu saja yang keluar dari mulut Ferrel mendengar ucapan Kezia itu. "Gue udah nggak kaget lagi lo bakal ngomong kayak gini sama gue. Karena emang dari awal gue udah tahu kalo lo licik. Lo selalu menghalalkan segala macam cara untuk dapatin apapun yang lo mau. Tapi maaf, gue nggak tertarik untuk kerja sama, sama lo. Gue emang sayang sama Salsha. Tapi bukan berarti gue harus dapatin dia dengan cara licik."

    Kezia mengepalkan tangannya. Awalnya Kezia pikir Ferrel akan setuju dengan apa yang ia katakan. Namun kenyataannya Ferrel menolak mentah mentah keinginannya itu.

    "Lo nggak akan bisa dapatin Salsha kalo lo nggak pake cara licik. Lo nggak tahu gimana kuatnya hubungan Salsha dan Aldi. Mereka masih saling mencintai dan nggak mudah buat misahin mereka." Kezia masih mencoba merasuki pikiran Ferrel agar mengikuti keinginannya.

    Ferrel terdiam. Meski hanya sekali bertemu dengan Aldi tetapi Ferrel tahu jika Aldi sangat mencintai Salsha terlihat dari tatapan Aldi saat menatap Salsha. Tetapi apapun alasannya, bukan berarti Ferrel akan mengikuti apa yang Kezia katakan. Ferrel tidak akan pernah mau bekerja sama dengan Kezia. Ferrel tahu bagaimana liciknya Kezia.

    "Gue nggak berminat," putus Ferrel akhirnya. Ferrel berdiri dari duduknya dan melangkah pergi meninggalkan Kezia tanpa mengatakan apapun kepada gadis itu.

    Kezia mengepalkan tangannya dan memukul bangku yang ia duduki dengan kesal. Rencananya gagal total. Ferrel tidak setuju dengan apa yang ia katakan. Padahal ini kesempatan baik untuk Kezia mendapatkan Aldi. Dan sekarang Kezia harus memikirkan cara lain untuk merebut Aldi dari Salsha. Apapun caranya. Meskipun harus memakai cara yang ekstrim dan tidak masuk akal sekalipun, yang terpenting Aldi bisa menjadi miliknya.

    ****

    Sepulang dari restoran, Aldi dan Salsha pulang ke rumah Aldi. Sementara Katya dan Karel pergi menghabiskan waktu berdua. Tadinya Salsha ingin kembali ke butik dan mulai membuat rancangan gaun untuk Katya. Tetapi Aldi bersikeras dan meminta Salsha untuk ikut pulang kerumahnya. Mau tak mau Salsha harus mengikuti keinginan Aldi.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang