20 cm

51 3 2
                                    

Selepas di tinggal oleh yeji.
Soobin menyimpan kembali barang barang yg dia pakai untuk merawat yeonjun.
Dan membiarkan yeonjun tetap berbaring diranjang nya.

Tanpa semuanya ketahui, soobin merupakan anak dari sang pemilik rumah sakit ini.

Semua dokter memang diberi ruangan khusus oleh rumah sakit, sama hal nya dengan soobin.

Namun yg membedakan adalah, soobin mempunyai ruangan yg salah satu tembok nya bisa terbuka dan tertutup. Menjadi jalan akses masuk ke ruangan tersembunyi yg bisa di gunakan untuk melakukan operasi rahasia seperti yg dia lakukan pada yeonjun.

Sebenarnya, soobin ini adalah dokter tentara di pasukan khusus.
Ia Dipasrahi untuk bertanggung jawab atas tim PUMA.X, yang terdiri dari 6 orang, yaitu: yeonjun, wooyong, yeosang, felix, hoshi dan dino.

Namun atas permintaan sang ibu, Ia di pindah tugaskan di dalam rumah sakit HYBE hospital.

Menyamar sebagai dokter bedah dengan identitas yg di sembunyikan.

Serta oleh sang ayah, ia juga di beri fasilitas lengkap yg ia sembunyikan di ruangan nya.

Tujuan nya agar dia masih bisa tetap menjalan kan tugas nya sebagai dokter tentara. Dia pun di beri izin bisa meng akses apapun yg dia inginkan.

Soobin duduk bersandar di sofa, Ia ditemani sekotak susu almond kesukaan nya.
Menikmati waktu bersantai nya sebelum dirinya dipanggil bertugas oleh pihak rumah sakit.

Saat sedang asik menikmati minumannya, tiba saja perhatian nya teralih ke notif yg ada di ponsel.

Ting!

Soobin pun beranjak mengambil ponselnya yg ia letakkan di meja kerja. Ia membuka dan melihat siapa kah pengirim pesan tersebut.

+040520191202
Hai soobin, ini aku lia.
Maaf baru sempat mengirimi mu pesan.
Bagaimana kabar mu?

Isi dari pesan tersebut membuat soobin tersenyum bahagia. Nampak jelas terlukis di raut wajah nya.

Soobin yg merasa tak sabar untuk mengetik pesan balasan, langsung dengan segeranya menekan tombol dial panggilan.

Tuut. tut..

Pip!

Hallo? Lia? Benarkah ini nomer mu? Kukira kau melupakan ku, kenapa baru menghubungi sekarang? bagai mana kabar mu? Lalu lukamu apakah sudah membaik?. Tanya soobin tanpa jeda.

Dari seberang sana terdengar suara tawa geli si penerima telpon. Soobin yg mendengar itu pun menjadi bingung.
Ada apa?, tebaknya.

Disini Lia yg masih setia mendengarkan suara soobin menjadi tertawa geli mendengar rentetan panjang dari pertanyaan soobin.
Sampai ia pun bingung harus menjawab yg mana dulu.

"Hey soobin.. tolong beri pertanyaan satu satu, jika begini aku harus jawab yg mana heumm? Hhhh.. ya ampun soobin." Ucap lia dengan sembari menggeleng pelan. Lia pun tak bisa menahan tawanya.

"Oh, maafkan aku lia. Aku sangat bersemangat bahwa kamu tak lupa untuk menghubungi ku. Terimakasih lia..". Jawab soobin dari sana.

Lia yg mendengar ucapan soobin menjadi tersipu, Nampak dari pipi nya yg berubah warna merah merona.

"Iya, maafkan aku soobin. Belakangan ini cafe sangat ramai, jadi aku baru ingat untuk menghubungi mu. Bagaimana kabar mu soobin?" Sampainya dan bertanya pada soobin.

"Kabar ku baik lia, bagaimana dengan mu? Apakah lukamu sudah membaik?" Balas soobin yg juga bertanya balik,

"Kabar ku saangat baik soobin, dan lukanya pun juga ikut membaik.. Terimakasih sudah merawat  ku" jawab lia tersenyum.

hydrangea loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang