Bip!
Ryujin yg baru saja membuka mata di kejutkan dengan notif pesan di ponsel nya.
Ia segera bangun dari dari tidurnya, dan meraih ponsel yg tergeletak di sebelah bantal.Semalam setelah mengobrol banyak dengan chaeryeong lewat panggilan telpon, ryujin membiarkan ponsel nya entah kemana. Ia sudah tak bisa menahan kantuk nya lagi.
Sebuah pesan email masuk dan membaca nya,
"B-benarkah yg aku baca ini?" Ucap ryujin tak percaya.
Iya mengucek mata nya berulang, bahkan sampai ia kerjap kan berkali kali.
Lalu membaca lagi,PENERIMAAN CASIS POLWAN
Atas nama : SHIN RYUJIN"Serius?! Sungguh?! Aaaa tidak!!!"
Teriak nya histeris, ryujin pun loncat kegirangan di atas kasur nya.
Jangan tanya seperti apa sudah bentuk kamar nya.
Ia berlari keluar dari kamar, menuruni tangga dengan sangat tergesa nya.
Sampai menimbulkan suara berisik seperti suara jejak kuda perang."Bibi!! Bi!! Bibi shin!! Lihat kabar apa yg aku bawa!!"
Teriak nya dengan berlarian kesana kemari mencari sosok bibi nya.Sedangkan bibi masih berada di taman belakang, hanya melongok saja mendengar teriakan ryujin.
"Ada apa lagi gadis itu, masih pagi sudah ramai sekali." Omel nya.
Ia memilih meneruskan pekerjaan nya memetik sayuran.
Dari kaca jendela dapur, ryujin dapat menemukan yg ia cari, ia pun segera berlari menghampiri.
Namun udara dingin diluar menjadi si gadis mengurungkan niat nya, dan memilih menunggu di pintu dapur."Ya ampun bibi.. Sampai kering tenggorokan ku. Ternyata bibi disini.
Cepat lah kemari ada yg ingin aku tunjukkan!" Teriak nya."Iya ya.." jawab bibi dengan menghampiri.
Wajah ryujin sekarang sudah berseri seri, seperti di tempeli bunga bunga indah yg menambah kesan bagaimana bahagianya dia saat ini.
Bahkan senyum nya tak luntur sedikitpun dari sana."Ada apa pagi pagi sudah membuat keributan.. hemm?" Tanya bibi lembut.
Ryujin segera memeluk bibinya dengan erat, kekehan kebahagiaan menjadi alunan melodi keduanya yg sedang memutar mutar girang.
"Hey.. katakan dulu, apa yg membuat gadis nakal ku bahagia sekali." Tanya bibi lagi.
Ryujin berhenti, ia memegang erat pundak bibinya, memberi jarak pada keduanya
"Bibi, tolong katakan ini bukan mimpi, lihat ini." Ucap ryujin sembari menyodorkan ponsel nya.
Dengan seksama kedua nya membaca kabar baik dari ponsel ryujin. Bibi bahkan membacanya berulang kali.
Bugh!
"Aww sakit bibi, kenapa memukul ku?" Ringis ryujin dengan mengelus pundak sebisanya.
Bugh!
"Bibi...! Sakit !"
"Katakan, apa yg di dapat gadis nakal ini.. ya ampun, Kemarilah nak.. selamat!" semoga kau sukses ucap bibi dengan linangan airmata.
Tangis haru dan bahagia mewarnai kedua nya.Bagaimana tidak, bibi Shin adalah seseorang yg melihat bagaimana jatuh bangun nya ryujin. Saksi dari Semangat dari gadis itu yg tak pernah luntur demi mewujudkan cita cita kedua orang tua nya.
Dulu, bibi Lee Il hwa ini, nama asli dari bibi Shin, sebagai sahabat ibu nya yg berada si luar kota. keduanya berhubungan baik, saling bertukar kabar sampai pada akhirnya ryujin tinggal bersama dengan nya saat ryujin berumur 15 tahun atas permintaan terakhir ibu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
hydrangea love
Romansa"Aku pinta kau jangan menunggu, karna aku tidak bisa memberi janji untuk setia" _hueningkai "Setidaknya buat dirimu lebih berharga dari pada game mu itu!" _ Ryujin. "Melihat mu tersenyum masih membuat ku takut" _chaeryeong. "Dia sangat misterius, se...