louder

37 4 0
                                    

Sirine ambulan terdengar berbunyi nyaring dari kejauhan yg semakin mendekat,

5 unit unit mobil ambulan datang dan terparkir bersamaan.
Seluruh petugas medis berhamburan keluar saat pintu mobil terbuka, mereka sama cekatan langsung bergegas menurunkan pasien.

Panggilan speaker di sepanjang lorong baru saja berhenti, para petugas medis yg ada, di perintah untuk segera masuk ke ruangan
IGD.

Yeji yg sudah menganti baju kerjanya dan sudah berkemas hendak pulang, menjadi tertahan dan kembali mengenakan jas dokternya setelah mendapat panggilan darurat dari staf medis yg berjaga.

Ia segera berlari menuju IGD.

Keadaan darurat dari pasien kecelakaan kerja. Terhitung ada 5 orang pasien yg terkena longsoran tanah dan terluka parah.

Diruang IGD sudah ada prof. Seokjin selaku yg memimpin penanganan. kemudian di susul dokter soobin dan beberapa petugas medis yg datang bersama nya.

"Cepat lakukan penanganan pertama!" Perintah prof. Seokjin.

Ia di temani dua orang petugas medis di bankar pertama.
Melepas neck collar yg terpasang di leher pasien dan melanjutkan penanganan.

Di bankar ke 2 ada dokter soobin yg juga mengambil alih, merobek celana pasien dan membersihkan luka yg menganga lebar di area betis depan.

"Tolong periksa alat vital lain nya dan jangan lupa ct scan". Perintah nya.

Ia kemudian lanjut beralih ke pasien yg ada di ranjang sebelahnya, pasien nomer tiga menyusul prof seokjin.

"Apakah yeji sedang ada jadwal?"tanya prof. Seokjin pada soobin.

"Sepertinya tidak. Dia shift malam, tentu saat ini sudah jam pulang". Jawab soobin dengan membantu memegangi alat medis .

"Tolong panggil dokter yeji!" Teriak prof. Seokjin.

Krieet

"Dokter yeji disini". Jawab yeji berjalan masuk sembari menggelung lengan baju nya.
Ia segera mengambil alih pasien ke empat yg nampak parah,
Terdapat luka lebar di kepala bahu dan tangan nya.

Melihat kondisi pasien yg sudah bernafas dengan tersengal sengal membuat yeji segera memasang selang oksigen dan alat yg lain nya.

"Cepat! Kita tangani dulu luka di kepalanya. Ingat jangan sampai dia hilang kesadaran" teriak yeji pada perawat yg bersama nya.
Seperti nya luka di kepalanya dalam,gugam yeji dalam hatinya.

"Tolong alat cukur nya!" Pinta yeji pada perawat yg ada. Salah satu dari mereka bergegas mengambil alat yg dimaksud ke dalam lemari. Setelah barang yg di cari sudah di dapat, iapun segera berlari memberi kan kepada yeji.

Yeji melanjutkan tindakan dengan mencukur rambut pasien. Sangat lihai dan cekatan memegang alat cukur tanpa bergetar sedikitpun.

Soobin yg di seberang sana memperhatikan yeji,
Dia memang bisa di andalkan, puji soobin dalam hatinya. Ia hanya mencetak senyum lebar di wajahnya.

"Tolong siapkan kasa dan perlengkapan nya. Kita tangani dulu luka di kepala nya." Perintah yeji pada perawat yg membantunya.
Mereka sigap dan juga bergerak cepat.

"Mana ct scan untuk pasien nomer empat?" Teriak yeji tanpa melepas pandangan dari luka pasien.

Namun tak ada yg memberi jawaban.

Iapun mengangkat pandangan nya,
"Kalian belum melakukan nya?! Oh ya shiitt!-" umpat yeji dalam geramnya.

Membuat prof.seokjin menoleh ke arah yeji. Melihat yeji dengan sedikit kerutan di kening nya, ada apa?

hydrangea loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang