don't give a what

32 3 2
                                    

Senyum senja memudar, langit yg dipenuhi warna jingga perlahan berubah menjadi gelap.
Pertanda hari berganti malam.

Terlihat pemuda yg menggendong tas di bahu nya sedang berdiri dengan bersandar dinding halte. Dari gerak gerik nya ia seperti terlihat menunggu seseorang.

Sesekali ia melirik jam yg melingkar di pergelangan tangan nya.

"Sudah jam segini, apa dia tidak masuk lagi?" Gugam nya,

Ia pun masih setia disana.
Sesekali ia mengecek ponsel nya. Membuka chat room dan menutup kembali.

Sudah hampir 10 menit ia disana, namun gadis yg ia tunggu tak kunjung datang.

Dia masih mencoba sabar, menunggu dalam diam nya.

Dengan kejadian yg kemarin lalu, ia lebih sering sengaja pulang telat. barang kali saja si gadis rambut panjang satu tujuan dengan nya.

Tuk tuk tuk

Suara dari sepatu nya yg ia ketukkan di lantai trotoar.

Ia mengambil earphone nya yg berada dalam tasnya.

Lalu ia pasang di kedua telinganya tak lupa ia pun memutar lagu di playlist handphone nya.

Terlihat kepalanya sedikit ber angguk tanda ia menikmati musik nya.

Jalanan sudah sepi. Mahasiswa sudah tak ada yg berkeliaran di jam segini. Kelas terakhir sudah bubar dari jam 18.00 tadi.

Sudah berapa lagu yg berputar yg di tunggu belum nampak juga.

Lama dirasa membuat pria ini memutuskan niatnya,
Akhirnya dia memilih melangkah pulang.

"Semoga kau baik baik saja, shin yuna" pinta nya dalam hati.

Sudah 2 hari ini hueningkai seperti itu, entahlah
Hatinya memintanya menunggu tanpa ada yg meminta.
Seolah olah dari sana gadisnya akan berlari menghampirinya.

Dengan kejadian itu, membuat hueningkai lebih waspada, jangan sampai terulang kepada siapapun. Apalagi gadisnya.
Dia tak akan memberi ampun pada pelakunya.

♡♡♡♡

Malam hari udara terasa dingin sampai terasa tembus tulang. seolah ikut merasuk dari kerah baju. yeji yg masih ingin setia di tempatnya mencoba merapat kan jas dokter miliknya sembari menggenggam secangkir coklat panas dengan kedua tangan.

Sepulang dari cafe siang tadi, ia langsung menuju rumah sakit, yeji kebagian jatah ship malam lagi.

Disini, ia sengaja menikmati malam di taman sebelah gedung.

Sehabis dari kantin membeli coklat panas, ia membatalkan niatnya untuk segera kembali ke ruangan nya. Yeji ingin mencicipi dingin nya udara malam. meski tubuhnya seolah berkata lain namun ini sangat menenangkan.

Yeji meneliti sekeliling, duduk sendiri dan hanya ada beberapa orang yg berlalu lalang.

Saat sedang menikmati lukisan dari kesunyian malam, pandangan nya kalah fokus, matanya tertuju sosok yg tak asing baginya.

Seorang pria yg mengenakan pakaian serba hitam. Bahkan dia juga memakai topi hitam.

"Uh?! Dia kan pria yg menabrak ku.." Ucap yeji setelah mengingat kejadian kemarin malam.

"Apa yg ia lakukan di rumah sakit malam malam begini?" Lanjut nya.
Yeji merasa penasaran. Sudah dua kali ini ia melihat pria itu,
Dan yg membuat yeji mudah mengenali nya adalah dengan melihat punggung si pria itu.

Yeji masih saja sibuk dengan fikiran nya yg ber isi pria itu.

Secuil potongan klise muncul di otak nya, ia pun berusaha fokus pada ingatan nya.

hydrangea loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang