dalla dalla

70 2 0
                                    

Di supermarket besar terlihat seorang gadis yg sibuk memilih memilah bahan makanan sesuai yg tertulis di dalam note.
Berkeliling mengitari tempat belanja dengan di ikuti 2 pria yg berjalan di belakang sembari mendorong troli belanjaan.

Si gadis hanya fokus memilih dan memasuk kan barang ke dalam troli.
Saking asik nya, sampai dia
tak sadar bahwa troli sudah penuh.
Namun, ia masih tetap berjalan mengambil belanjaan satu persatu.

Melihat si gadis tidak menyadari, Salah satu dari pria itu menghampiri,

"Lia?" Ucap pria itu.
Namun yg di panggil masih asik dengan belanjaanya.

"Choi jisu?" Panggil nya lagi sembari menepuk pelan pundak nya.

Si gadis pun langsung menoleh dan terkejut saat melihat troli yg sudah penuh.

"Astaga ! Maaf aku tidak memperhatikan nya" ucap sang gadis sembari mengatupkan kedua tangan nya.

"Han jisung, tolong kamu bawa troli ini dulu ke meja kasir, aku dan changbin akan menyelesaikan ini hanya sedikit lagi selesai. Bisa ya?". Pinta lia pada salah satu karyawan nya.

"Baiklah.. aku tunggu disana" jawab han dengan mendorong troli belanjaan menuju kasir.

Gadis ini bernama choi jisu, biasa di panggil lia. Ia anak seorang pengusaha kaya. Orang tua nya menjadi pemegang saham terbanyak di 3 perusahaan dan juga menjadi direktur di perusahaan cabang. Namun dia lebih memilih hidup mandiri dengan membuka cafe yg ia kelola sendiri. Bahkan ia pun terjun sendiri di dapur untuk menyajikan hidangan menu nya. Ini memang keinginan nya, selain itu lia juga hobi membuat aneka cake, sehingga ia salurkan saja lah bakat nya dengan membuka sebuah cafe.  Di bantu dengan 4 karyawan yg juga sahabat lia. Cafe tersebut menjadi salah satu tempat yg ramai di kunjungi dan bisa berkembang sampai saat ini.

Sepulang dari belanja, lia langsung menuju dapur nya. mengenakan apron dan menyiapkan alat bahan yg akan ia gunakan.
Lia sudah tak sabar ingin segera membuat cake dengan resep baru yg kemarin ia dapat dari ibu nya.

Terlihat sangat lihai untuk lia yg berkutat dengan cake nya. Setelah adonan siap, lia memasukkan adonan ke dalam loyang oven dan meng oven nya. Sembari menunggu adonan matang ia keluar menuju meja kasir yg ada di bagian depan.

"Bagaimana keadaan cafenya saat aku tinggal tadi bahiyyih?" Tanya nya pada karyawan yg berjaga disana.

"Lumayan sedikit ramai kak, tapi masih bisa teratasi" jawab nya dengan senyum lebar nya.

"Syukurlah.. kamu memang paling bisa di andal kan". ucap lia sembari mengacungkan jempol nya.
Setelah itu lia bergeser berjalan ke etalase cake yg ada di sebelah meja kasir, ia meneliti satu persatu cake nya, barang kali ada yg kurang atau perlu di ganti.

Ting !

Pintu cafe terbuka, terlihat 2 orang pelanggan pria datang. Mereka langsung berjalan menuju kasir untuk membuat pesanan.

"Kami pesan ini dan ini" ucap salah satu pria tersebut sambil menunjuk buku menu yg ada.

"Siap baiklah, silahkan di tunggu" jawab bahiyyih mencatat pesanan mereka.

Lia yg mendengar ucapan pelanggan tersebut mengangkat tubuh nya dan  berdiri di depan etalase cake nya, melihat pelanggan mana yg datang. namun tanpa sengaja tatapan nya malah bertemu dengan pria tinggi yg berjalan paling belakang.

" ah, astaga ! Cake nya!" Seolah disadarkan bahwa dia punya tugas yg belum selesai, lia pun segera berlari menuju dapur dimana tempat oven berada.

Changbin yg melihat tingkah nya lia pun ikut sedikit terkejut, penasaran dan ikut menyusul berjalan di belakang nya.

Sesampainya lia di depan oven, lia melihat sebagian asap mulai keluar dari pintu oven, pertanda cake nya tidak baik baik saja.

"ya ampun cake nya !" Teriak lia sembari memutar tombol off pada oven tersebut.
Karna perasaan panik ber campur bingung, lia spontan membuka tutup oven nya. Namun Uap panas yg sudah memenuhi oven ikut menyembur keluar bersamaan pintu terbuka, lia yg sangat terkejut spontan menarik loyang kue tanpa menggunakan alas tangan. Membuang asal yg  hampir saja mengenai changbin di belakang nya. Karna ceroboh, lia membuat badan nya hilang keseimbangan dan hampir terjatuh, berusaha menghindar sebisanya. Alhasil tangan lia sendiri kembali tersengat pada badan oven yg masih sangat panas.

" aaggsshh!" Pekik lia dengan memegang tangan nya yg terlihat sangat memerah.

Changbin yg ada dibelakang nya pun ikut teriak "choi jisu !! Tangan mu!!".
Namun belum sempat changbin menangkap lia yg hampir saja terjatuh, lia sendiri malah sudah tersengat panas nya oven.

Di depan, Bahiyyih yg masih di sibukkan menyiapkan pesanan pun mendengar dan ikut terkejut pada teriakan changbin. Iapun langsung meletakkan kembali nampan pesanan dan berlari kedalam, menengok apa yg sedang terjadi.

Di karenakan cafe masih keadaan lumayan sepi, 2 pelanggan pria tadi pun ikut menoleh sebab kerasnya teriakan changbin.

"Sepertinya ada yg terjadi" ucap pria yg berperawakan tinggi.

"Apa perlu kita ikut melihat kedalam soobin? Ucap teman nya.
Tanpa pikir panjang keduanya pun segera bergegas ikut masuk kedalam.

Sesampainya di dalam dapur ke dua nya di buat terkejut dengan suasana dapur yg penuh asap dan sedikit berantakan, seperti ada kecelakaan kecil.
Q
Soobin pun melihat ada gadis yg menangis kesakitan dituntun seorang pria menuju wastafel yg berada di pojok dapur. Melihat itu, soobin langsung berlari menghampiri mereka,

" jangan di basuh lukanya !" Ucap soobin menghentikan. Ia pun melihat pada tangan lia yg sudah merah dan mulai melepuh.

"Maaf, boleh aku memeriksanya?, Izin kan aku memegang tangan mu" tanya soobin sembari menatap lia dan menyentuh tangan nya.
Lia hanya bisa mengangguk, bibir nya ia tutup dengan tangan sebelah nya guna meredam tangis.

"Seperti nya ini akan berbekas, jaringan kulit luar nya yg rusak" jelas soobin pada lia.

Lia yg mendengar itu hanya bisa menahan isakan tangis dan rasa perih dari luka bakar nya.

" yeonjun, bisakah antarkan kami ke rumah sakit?" Tanya soobin pada teman nya.

"Oke baiklah, ayo segera!.
Jangan buat wanita ini menahan sakit terlalu lama". Jawab yeonjun dengan melenggang pergi mendahului.

Melihat itu han yg ada di sebelah bahiyyih mendekat pada lia, "kak, jangan kawatir, dirimu lebih penting dari yg lain. Serahkan saja pada kami, ada kak chanbin juga disini". ucap nya menenangkan.

"Iya lia, jangan pulang dengan wajah jelek mu itu, aku tak suka melihat mu menangis". Timpal changbin dengan tersenyum.

"maafkan aku atas kecerobohan ini, aku titip cafe padamu changbin." ucap lia dengan suara yg masih sesenggukan.
Iapun mengapus air matanya yg masih saja mengalir.

"Oke baiklah, kami berangkat" ucap soobin pamit beranjak dengan menuntun lia menuju mobil.

Yeonjun sudah siap di kursi kemudi, dia menunggu soobin dan lia masuk kedalam.

Dari pintu keluar cafe terlihat soobin yg menuntun lia menuju ke mobil nya. Sesampainya di sisian mobil Soobin membuka pintu mobil belakang,

" masuklah". Perintah soobin sembari tangan nya ia letakkan di atas kepala lia, menjaga dari terbentur.

Setelahnya memastikan lia duduk dengan nyaman, soobin membuka pintu depan dan duduk di kursi sebelah kemudi.

"Ayo jalan" ucap soobin.

Yeonjun pun melaju mobil nya dengan segera.

hydrangea loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang