crown

50 4 0
                                    

Di sebuah game house yg tampak ramai, terlihat banyak nya pengunjung dari kalangan anak anak muda, pelajar, pria maupun wanita. Mereka asik bermain dengan komputer game nya.

Game house ini paling banyak diminati, karna tempat nya srategis dan juga menyediakan layanan pesan antar makanan minuman. Sehingga membuat pelanggan betah meskipun sehari semalam begadang.

Seperti pemuda yg duduk di bangku no 13, dia datang dari jam 23.00 sampai saat ini waktu sudah memasuki jam makan siang, dia masih betah berada disana. 2 cup ramen dan 2 botol cola terlihat berserakan di meja sisi kanan kiri nya. Pemuda itu bernama choi beomgyu, menjadi pelanggan tetap di house game ini. Ia juga seorang anak gamers. Sering juga ia mengikuti event game dimanapun yg ia juga jadi pemenang nya.

Hidup beomgyu hanya game dan game saja. Kadang saking asik nya, iapun lupa makan dan pulang. Sampai sampai orang tua nya angkat tangan kepada nya.

Meski beomgyu anak dari seorang CEO di perusahaan textil. Ia tidak bangga sekali dengan orang tua nya, ia lebih memilih acuh dan hidup sesuka nya. Bukan karna beomgyu pembangkang, namun ini lah hasil didikan orang tua nya. Ia terlalu di manjakan oleh kekayaan dan menjadi anak yg acuh dan egois. Beomgyu hanya melakukan apa yg ia mau.

Tampak beomgyu yg masih berkutat dengan game nya.
Tiba tiba datang pelayan yg membawa pesanan nya. Pelayan itu hanya diam sambil menyuguhkan pesanan pada beomgyu yg dia letakkan di atas meja.
Pelayan itu terlihat sedikit cuek dan jutek di mata beomgyu.
Saat pelayan itu hendak pergi, beomgyu segera meraih tangan pelayan itu dengan cepat. Ia menggenggam kuat lengan pelayan itu sembari menatap nya.

"apa kau orang baru disini?! Kamu tak tau siapa yg kamu layani?" Tanya beomgyu dengan nada datar nya.

Pelayan itu hanya balas menatap bemgyu dengan diam. Beomgyu yg melihat reaksi pelayan itu menjadi sebal. Seolah dia tidak di hargai disini.

"Katakan siapa nama mu?!" Ucap beomgyu dengan nada bicara yg sedikit meninggi.

Pelayan tersebut tersentak menatap tajam pada beomgyu dan menarik paksa tangan nya. "Lepaskan tangan ku, nama ku shin ryujin". Jawab nya singkat.

Dia pun segera berlalu pergi meninggal kan beomgyu dengan wajah kesal nya.

"Baru kali ini aku di perlakukan begini, apa apaan itu tadi tak ada sopan santun". gerutu beomgyu sembari membenarkan earphone nya. Beomgyu pun kembali melajutkan permainan nya.

Shin ryujin yang bekerja disini sebagai pelayan masuk ke dalam dapur dengan membanting nampan nya. Karina yg mendengar nya pun segera menghampiri ryujin. " ada apa? Kenapa kau nampak kesal ryujin?" Tanya karina lembut sembari menepuk pundak ryujin. Melihat teman nya kesal yg hampir mengumpat, karina pun menarik tangan nya menuntun menuju kursi dan mengajak nya duduk. Lalu karina mengambilkan segelas air putih dan ia berikan pada ryujin.
"Cha.. minum lah.." ucap karina Sembari menyodorkan gelas nya.

Ryujin menerima dan meneguk nya. Masih dengan perasaan kesal iya berusaha menenangkan dirinya.
" aku tak suka dengan sikap pelanggan no 13" jelas nya singkat.
Mendengar itu, karina pun memeluk ryujin. "Tak apa, dia pelanggan tetap disini, dan ini hari ke dua mu bekerja. Jadi bersabarlah.. ayo makan siang bersama agar sebal mu berkurang." ucap karina menenangkan.
" terimakasih" jawab ryujin dengan ikut beranjak mengikuti karina.

♡♡♡♡

Lia saat ini sudah berada di ruangan soobin.

Sesampai nya di rumah sakit, soobin langsung menggiring lia masuk ke ruangan nya di ikuti yeonjun yg berjalan di belakang.

Tanpa masuk ke ugd atau pun membuat administrasi terlebih dahulu.
Lia yg diajak pun hanya ikut saja. Mungkin soobin salah satu dokter disini , sehingga ia bebas membawa pasien, pikir lia.

hydrangea loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang