PROLOG

59.1K 1.5K 15
                                    

Hai!!
Ini adalah karya pertama yang ingin aku publish ya gess, so, jangan lupa vote and follow me!!

Ini murni cerita dari pikiran aku sendiri!!<3

.

Seorang anak kecil perempuan dengan rambut gelombang indahnya, sekitar umur 5 tahun, berlari sekitar taman dengan ria dan berlalu lalang sekitar orang. Bahkan menyelinap beberapa pengunjung taman yang sudah bersantai-santai dan dibuat terkejut karena gadis kecil tersebut.

Anak kecil itu terus berlari sangat cepat dan hingga akhirnya take sengaja menabrak tubuh anak laki-laki yang ada dihadapannya.

"Aduh! Akak ngapain beldiri di situ?!"

Gadis kecil tersebut meringis serta mengerucutkan bibir kecil miliknya.

Anak laki-laki itu menarik tangan gadis kecil tersebut dan berniat menolongnya. Namun ingat sesuatu dan refleks melepaskan tangan gadis kecil tersebut. Gadis kecil itu kembali jatuh ke rerumputan.

"Astaghfirullah. Bukan mahram ku. Maaf ya," ucap anak laki-laki itu dan berusaha menolong nya lagi, sontak dirinya mendorong gadis kecil itu.

"Apaan cih, kak?! Gak niat antu! Atit tau!"

Anak laki-laki itu menggaruk kepalanya bingung tapi menunduk.

"Maaf-"

Belum anak laki-laki itu selesai bicara, gadis kecil itu berdiri dan memegang tangan anak laki-laki tersebut.

"Akak ganteng banget! Aku maapin deh!"

Anak laki-laki itu menyambar tangannya yang berada di genggaman gadis kecil, sedikit panik.

"Syukron. Maaf, jangan menyentuh...," cicit anak laki-laki itu seraya menggosok tangannya bekas yang dipegang gadis kecil tersebut.

Anak laki-laki itu diam-diam melihat wajah gadis kecil itu namun menundukkan kepalanya secepatnya.

"Nanti aku bakal tanggung jawab. Nama mu?" tanya anak laki-laki yang masih menundukkan kepalanya.

"Ayinnnnnnnnnnnn!"

Gadis kecil itu tertawa setelah menyebut namanya, namun, berbeda dengan anak laki-laki yang masih di hadapannya yang bingung mendengar jawaban dari mulut mungil gadis kecil itu.

"Bental, bental. Aiyeen Jelene Ajurra!!"

Gadis kecil itu mengulangi namanya lagi sebelum pergi dan berlari ke orang tuanya yang panik mencarinya, meninggalkan anak laki-laki itu sendiri.

Anak laki-laki itu menatap punggung kecil gadis itu sebelum berbalik dan kembali ke orang tuanya yang masih bermesraan suap-suapan makanan di hadapannya.

"Mama! Papa!"

Panggil anak laki-laki itu seraya menghampiri orang tuanya. Sontak, orang tua itu melihat dan bingung karena putra mereka nangis tak karuan.

"Aku- aku... Aku menyentuh gadis... lain..." jedanya sebentar namun masih menangis. "A-aku... Bisakah... aku... memiliknya...?"

TBC

.
.
.


Hehehe hope u love it!!

Jangan lupa follow n vote for me yaa, thanks!!

ALDREEN : VOW TILL END (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang