"Ai."
Aileen membalikkan badan dan melihat pria yang memanggilnya. Teman dari SMA hingga sekarang. Daniel Jonathan, kelihatan dari namanya sudah. Daniel memiliki agama yang berbeda dari Aileen.
"Kenapa?" tanya Aileen dengan cuek dan hanya melanjutkan berjalan di koridor kampusnya.
Daniel melihat Aileen yang sudah menenteng buku-buku kuliah yang ada di tangan mungilnya. Sontak, Daniel langsung inisiatif mengambil buku-buku itu dari Aileen.
"Enggak capek apa milih jurusan Hubungan Internasional? Mana linjur lagi," kata Daniel terkekeh sambil berjalan di samping cewek berjilbab pashmina tersebut.
Aileen menggeleng. "Toh ini keinginan gue sendiri. Mami sama papi gue bolehin gua, kok," balas Aileen dan mengambil kembali buku-buku nya dari tangan Daniel.
Daniel terdiam sejenak sebelum menepuk pundak Aileen.
"Ai," panggil Daniel sedikit intens.
Aileen mendongak untuk membalas pandangan mata Daniel. Namun namanya bukan Aileen kalau enggak peka, Aileen hanya memikirkan anime. Bahkan tergila-gila, sedikit waras.
"Ai kalau di bahasa jepang itu artinya cinta-"
"Terus?" tanya Aileen memotong percakapan mereka. Aileen sedikit memijat pundaknya sendiri, terasa kaku.
Daniel termenung sejenak sebelum memberi senyum tipisnya pada Aileen. "Enggak. Cuma tanya," ucapnya sedikit lirih, mengacak-acak rambutnya.
"AIIIIIIII!!"
Suara cempreng dari Keyra menggema di sepanjang koridor kampus. Aileen sedikit berdecak sebelum senyum kepada Keyra.
"Apaan, Key?"
"Tau enggak?"
"Enggak," balas Aileen sedikit kesal sebelum beranjak meninggalkan Keyra dan Daniel sendirian.
Daniel menatap punggung Aileen dengan pasrah sebelum membuang nafasnya dengan kesal dan melihat ke arah Keyra.
"Key, Aileen sudah punya pacar?"
"Belum. Lo kan tau sendiri. Aileen cuma mentingin anime kalau soal cowok," timpal Keyra dengan santai. Keyra sudah tahu. Walaupun berbeda agama, Daniel menyukai Aileen secara lebih.
"Daniel, mending lo sadar, deh. Jangan pura-pura bego terus masih pdkt sama Ai," ucap Keyra sedikit kesal, karena Keyra selalu menangkap basah kalau Daniel selalu berusaha mengejar Aileen bahkan sering mengusap-usap pucuk kepala Aileen.
Daniel menatap Keyra dengan tajam, tersindir.
"Kok lo yang sewot, sih. Ini urusan gue. Mau entar Aileen nerima gue apa enggak."
"Nolak, sih. Kelihatan banget malah," jawab Keyra sedikit sarkas.
Daniel menyugar rambutnya kasar sebelum pergi meninggalkan Keyra sendiri.
Cinta gue cuma terhalang agama. Enggak penting, batin Daniel sedikit frustasi.
-AUGE-
"Ada yang ingin ditanyakan?" tanya dosen setelah menulis sesuatu di papa tulis sambil menepuk-nepuk papan tersebut dengan spidol.
Seluruh mahasiswa menggelengkan kepala mereka, termasuk Aileen. Karena pasalnya, dia tidak mendengarkan ucapan dosennya dan lebih memilih menonton anime diam-diam.
"Berhubung semuanya geleng-geleng, bapak punya tugas."
Seluruh mahasiswa mengeluh kesal, seketika menjadi loyo.
"Salahnya tadi pada geleng-geleng semua," sindir dosen tersebut sambil membolak-balikkan halaman buku miliknya dengan cepat. "Satu kelompok, isinya 6 orang."
Sontak Aileen langsung memelototi Keyra, Tiffany, Serena, Icha, dan Violin. Kode cewek. Kelima cewek yang di pelototi Aileen hanya mengangguk dengan kesal. Bagaimanapun juga, sudah dari awal, mereka merasa cocok dan selalu kompak. Walaupun kadang mereka bobrok, mereka juga terkenal karena cantik, pintar, belum lagi anak orang kaya. Sudah cocok deh.
"Bapak mau kalian... wawancarai-"
Kelas langsung teriak frustasi, pasalnya mereka semua sedikit malas untuk kesana-kemari hanya untuk wawancara orang yang tidak penting. Bisa dibilang bodoh amat.
"Dengarkan dulu. Jangan salahin bapak, ini tugas kalian. Tolong lihat di layar."
Dosen tersebut menampilkan profil-profil orang yang terlihat sangat penting. VVIP? Bisa dibilang. Dosen tersebut menatap layarnya sebentar sebelum kembali melihat mahasiswa dengan senyuman jahilnya.
"Tau kan? Apa maksud bapak?"
Kelas langsung mengeluh kasar dan pasrah. Sebelumnya pak dosen suruh mereka wawancara anak-anak yang berbeda fakultas, harus 30 orang yang di wawancarai.
"Enggak apa-apa kan? Sekali-kali, lah," pak dosen tersebut senyum merekah. Beda dengan mahasiswa dan mahasiswi di hadapannya.
"Ai," panggil Daniel tiba-tiba.
Keyra mengerti maksud dari Daniel. Ingin mengajak kelompok, tapi juga pasti ingin bicara sesuatu. Keyra cuek tapi sedikit memberi kode ke Aileen.
"Kelompokan sama gue, ya?"
Aileen langsung menyilangkan tangannya di hadapan Daniel. "Sorry, gue sudah sama biasalah. Cewek-cewek gue. So, no."
Tiffany langsung menarik lengan Aileen untuk berhenti membuat Daniel melanjutkan ucapannya. Daniel sedikit kesal dengan Tiffany dan hanya pergi ke geng nya sendiri.
"Bapak lihat sudah pada kumpul nih. Yah, saya bagikan siapa orang yang akan kalian wawancarai."
Dosen tersebut mengacak-acak rambutnya sebelum menoleh ke Starlla dan kelompoknya. "Kalian. Wawancarai si... pak Wiguna Arjuna. Spd. Gr. dan jangan lupa dia juga seorang pendiri perusahaan apa gitu, bapak lupa, soalnya enggak begitu terkenal," ocehnya.
"Kelompoknya Daniel Jonathan?"
Daniel dan 5 temannya mengacungkan tangannya.
"Ya... Kalian wawancarai si ustadzah Octavia. Si youtuber terkenal tuh. Dengarin ceramah sedikit enggak ngaruh kan? Enggak. Terima kasih, boys."
Kelompok Daniel hanya manggut-manggut karena sudah malas menanggapi dosen.
Mata pak dosen berhenti di Aileen yang senyum-senyum sendiri sambil menatap handphone di genggamannya.
"Aileen Zelene Azzura," panggil pak dosen dengan nada penuh intimidasi. Aileen menaruh kembali handphone nya dan berusaha menahannya senyumnya.
"Jika kamu masih ingin bucin dengan anime mu, saya akan kasih tugas lebih," ancam nya.
Sontak Keyra, Tiffany, Serena, Icha dan Violin memelototi Aileen balik. Bahkan menyita handphonenya.
"Kalian. Wawancarai si dia. Gus Erden."
Mata Aileen melihat ke arah layar dengan malas. Sedikit tidak tertarik. Berbeda dengan mahasiswi lainnya yang sudah menahan teriakan mereka karena melihat orang tampan di layar.
"Kelompok Aileen Zelene Azzura, akan mewawancarai Gus Aldric Erden Keem Althaf."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDREEN : VOW TILL END (END)
Teen Fiction"Waktu umur mu 5 tahun, kamu bilang saya ganteng dan menyentuh saya. Itu pertama kalinya saya bersentuhan selain mama saya. Saatnya, kamu menjadi milik saya, Aileen Zelene Azzura." "Choose me for our pray, my redbean." Itu adalah adalah kata-kata ya...