seperti biasa
watashi mau ingetin aja ya... jgn lupa di vote n follow kalo mau nihhjangan jadi pembaca pasif, yaa
sankyuu semua!
.HAPPY READING!!
-------In CEO room, Althaf Company |5.43 PM
"Jadi, sebagai seorang Gus dan CEO diwaktu bersamaan itu susah atau tidak, pak?" tanya Violin kalem. Pasalnya, gadis lima lainnya paling malas dengan tanya jawab dari narasumber nya, kemudian mencatat jawaban dengan cepat.Hanya Violin yang bisa menangani dengan sabar dan kesabaran setebal buku kamus bahasa inggris.
Mata Erden sesekali melirik Aileen yang duduk sebelah Violin. Erden langsung menatap lantai dan berdzikir dalam pikirannya.
"Bisa dibilang tidak susah juga, tapi juga bukan hal yang mudah. Tinggal tergantung bagaimana kita semua bisa mengatasinya. Alhamdulillah, saya bisa menangani pekerjaan saya dengan mudah," jawab Erden datar.
Laki-laki itu melepaskan kacamata tipis miliknya. Icha dan Serena menahan teriakan mereka karena Erden terlihat absolutely perfect, mereka mati-matian menahan jiwa aneh mereka.
Keyra sedikit terpesona juga bahkan mengerjapkan kedua bola matanya cepat. Tiffany masih sibuk dengan handphone nya, menonton streaming live BTS, cowok Korea nya.
Aileen? Aileen juga sibuk dengan handphone nya karena melihat tokoh karakter anime kesukaannya. Sesekali menoleh ke Erden dan Erden langsung memalingkan wajahnya ke lantai.
"Bapak umur berapa sebenarnya? Soalnya kelihatan muda. Hehehe," tanya Serena yang sudah cengengesan. Icha meremas tangan milik Serena karena juga ingin tahu jawaban dari Gus.
"27 tahun."
Harapan mereka purna sudah. Pasalnya mereka lebih suka tipe orang yang lebih muda atau sebaya. Icha dan Serena manggut-manggut kemudian terdiam.
"Saya kira masih 23-an," lanjut Violin yang masih sibuk mengetik di laptop miliknya, menyusun jawaban narasumbernya dengan cekatan.
Erden hanya tersenyum tipis, tidak tertarik.
Keyra mengistirahatkan kepala nya di bahu Aileen. "Ai, dari pada lo sibuk sama karakter anime lo, mending--"
Handphone Aileen tiba-tiba muncul notifikasi dari Daniel. Keyra merasa kesal dan langsung menyambar handphone Aileen. Aileen menatap Keyra bingung.
"Kenapa, Key?"
"Lo mending jangan dekat-dekat sama Daniel, deh."
Kuping tajam milik Erden langsung terpasang. Erden berusaha mendengar apa saja pembicaraan Aileen dan perempuan satunya itu. Menguping? Iya. Erden segera berdzikir lagi. Jantungnya tidak aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDREEN : VOW TILL END (END)
Teen Fiction"Waktu umur mu 5 tahun, kamu bilang saya ganteng dan menyentuh saya. Itu pertama kalinya saya bersentuhan selain mama saya. Saatnya, kamu menjadi milik saya, Aileen Zelene Azzura." "Choose me for our pray, my redbean." Itu adalah adalah kata-kata ya...