[AUGE] 31

9.9K 597 28
                                    

Langit masih gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit masih gelap. Bahkan bintang pun tak ada, mendung. Masih pukul tiga pagi. Kenzo masih tidur pulas. Orang tua nya pula.

Hanya Kenzie seorang yang sudah bangun duluan dan baru saja usai menunaikan Sholat Tahajud dan Hajat nya.

"Keyra Alexandria," sebut Kenzie yang masih bersujud di sajadah miliknya.

Pikirannya terbang lagi saat mengenang momen dimana Keyra terang-terangan menolak lamarannya satu minggu lebih satu hari yang lalu. Padahal kedua orang tua perempuan itu setuju, bahkan kagum dengan pekerjaan mapan nya yang tidak main-main gajinya.

"No! Papa, Keyra enggak mau sama Om-om! Papa, don't be crazy... I even not believe what actually ta'aruf!"

Samir, Papa Keyra, kini bingung dengan sikap putri semata wayangnya. "Why? Ta'aruf bagus dalam agama kita, Keyra. Bagaimana—"

Keyra menggeleng kuat-kuat. "No! I insist it! Keyra enggak percaya sama orang yang sok-sokan ta'aruf! Enggak, enggak! Papa, he can fool you!" tuding Keyra pada Kenzie yang merasa tidak enak saat dituding sembarangan. Padahal niatnya sungguh-sungguh.

Baru saja Kenzie hendak membuka mulutnya untuk menenangkan Keyra, perempuan tersebut langsung menyerobot perkataan nya duluan. "Intinya, Keyra enggak mau!!"

Kenzie mengerut, pusing bagaimana lagi supaya Keyra menerima lamarannya.

"Keyra, Keyra, Keyra..." jedanya. Tiba-tiba kedua tangannya menengadah ke atas, "YA ALLAH! HAMBA JUGA ORANG, MAKA, JODOHKAN LAH HAMBA DENGAN PEREMPUAN BERNAMA KEYRA ALEXANDRIA!! AAMIIN YA RABBAL ALAMIN!!" serunya.

"BARU KALI INI, JANTUNG HAMBA MERASA ANEH SAAT BERTEMU DENGAN PEREMPUAN ITU! JODOHKAN! JODOHKAN! JODOHKAN!!"

"ISTIGHFAR!" seru Kenzo balik yang ternyata terbangun karena teriakan pagi buta milik Kenzie. Tanpa aba-aba, Kenzo langsung menabok muka saudara kembarnya dengan bantal.

Di lain tempat, Keyra terbangun dengan matanya yang terbelalak. Seakan-akan mendapatkan mimpi buruk. Ia menggigil sebelum kembali tertidur.


-ALDREEN-

"Assalamualaikum."

Sosok manusia tinggi memasuki kediamannya sambil menenteng jas dan plastik. Lengan bajunya sudah di lipat sampai bawah siku-siku, memperlihatkan tangannya yang berurat.

"Waalaikumsalam." Aileen segera menyambut dan menyalami tangan Erden. Pria itu tersenyum tipis, mengelus surai istri kecilnya gemas.

ALDREEN : VOW TILL END (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang