follow dulu ya gess, biar semangat nulisnya!
jangan vote and follow as alwaysHAPPY READING!!
Tinggal tiga hari lagi. Keduanya akan mengucapkan kalimat sakral mereka, maupun Erden dan Aileen.
Pada tiga hari itu, kedua di larang untuk bertemu. Biar untuk saling menahan perasaan mereka. Bukan berniat untuk menjauhkan, agar mereka bisa menata hati mereka masing-masing ke arah lebih berpositif.
Tidak bagi Erden. Ia mati-matian menunggu hari dimana ia akan menerima kecupan di punggung tangannya oleh Aileen dan dimana dia akan pertama kali mengecup kening Aileen untuk pertama kalinya.
Tiga hari lagi. Sah kita sudah, Aileen, batin Erden. Ia tersenyum samar-samar.
"Pastikan semua lancar. Lalu," jeda Erden sebentar. Laki-laki itu menghampiri meja Chief Executive miliknya, mengambil dokumen terpapar. "Pastikan keluarga Rabia tidak mendapatkan keuntungan persen lebih banyak hanya karena pernah menjadi kenalannya. Mengerti, Nashir?"
Nashir mengangguk dan mengambil dokumen tersebut dari tangan Erden. "Mereka semua sudah tertata rapi. Fitting gaun pernikahan sudah siap-"
"Sudah?" potong Erden dengan alis yang terangkat satu. "Ternyata Aileen sudah memilihnya dan tidak menghubungi saya?" Tebakan Erden hanya di angguk oleh Nashir.
Laki-laki itu menghela nafas mengerti. Bagaimanapun juga, Aileen belum jatuh cinta pada Erden, tetapi logikanya pada setiap plot yang terjadi di masa depan bisa ia lakukan dengan mudah. Itulah yang membuat Erden bisa melihat Aileen terkadang dewasa.
"Terima kasih, Nashir. Kau bisa pergi. Saya ingin memikirkan sesuatu." Nashir keluar setelah mendengar perintah tersebut dari atasannya.
Erden mengambil handphone, melihat pesan Zein.
Papa
[Assalamualaikum]
[Erden, ada yang pingin papa bicarakan. Tapi sebelumnya papa sudah membahas ini dengan keluarga Narendra]
[Waalaikumsalam]
[Ketinggalan berita lagi...]
[Hahaha, langsung to the point. Jadi papa memberikan saran untuk ijab kabul kalian dilaksanakan di pesantren kita, di masjid Al-Althaf. Biar nanti Aileen juga bisa mengetahui seperti apa juga pesantren itu]
[Terus tanggapan keluarga mereka, pa? Erden tidak apa-apa. Hanya saja tidak perlu mengundang banyak lagi, undangan sudah disebarkan oleh Nashir dan Kenzie]
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDREEN : VOW TILL END (END)
Teen Fiction"Waktu umur mu 5 tahun, kamu bilang saya ganteng dan menyentuh saya. Itu pertama kalinya saya bersentuhan selain mama saya. Saatnya, kamu menjadi milik saya, Aileen Zelene Azzura." "Choose me for our pray, my redbean." Itu adalah adalah kata-kata ya...