sebelumnya aku pinginnya dipanggil Cana (bacanya Kana) kalo gak Ai, cuyy 🥲 jangan 'thor' hehe
okay enjoy to read, my Canaies!
semoga enggak susah buat setidaknya komen, kalo ga mau komen ya di vote ya seng🖤di follow jugaaaa! gih?
soalnya tak berbayar yaa
don't be passive reader or side readerfine, happy reading now!
Setelah selesai mandi, Erden menyugar rambutnya ke belakang dengan handuk. Aileen yang tak sengaja melihat pemandangan tersebut, langsung mematung bagaikan melihat suatu yang tak bisa digambarkan.
Kelopak mata Erden yang memejam kemudian membuka, slow motion versi Aileen. Kepala gadis itu menggeleng cepat untuk menyadarkan haluan nya.
Tapi tak bisa. Ditambah lagi dengan mata jeli nya Aileen yang terang-terangan menyoroti perut kotak-kotak dibalik piyama itu.
Aish... Jinjja... I'm crazy now. My hallucination seems getting worse suddenly. Why my eyes can see really cleary?! Apa otak gue mesum gini, sih?! Gak mungkin!! Aileen merasakan tekanan dan petang batin dengan dirinya sendiri. Cepat-cepat mengambil sesuatu dari kopernya dan di sembunyikan balik handuk tebalnya.
Tentu saja, dia masih ingin balas dendam.
Untungnya Erden tak menyadari. Lantaran pria itu masih mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Alin," panggil Erden tiba-tiba, membuat langkah Aileen berhenti dan menatap balik suaminya.
"What?"
Erden menatap intens pada Aileen. Nyali Aileen merasa ciut entah kenapa. Dadanya bergemuruh, seperti mendidih. Aileen menelan ludah gugup saat pria itu berjalan mendekatinya dan menundukkan kepalanya.
Nafas gadis itu semakin tercekat, menahan nafas nya sekarang karena Erden berada tepat di hadapan muka nya. Hidung mereka sedikit bersentuhan.
Aileen mengamati wajah Erden dengan detail. Rambutnya yang masih sedikit basah, kedua mata yang tertawa memiliki warna coklat gelap. Hidung mancungnya. Bibir... Terlihat menarik.
Aileen menjadi gugup. Erden hanya diam pula, tapi memiringkan kepalanya dan semakin berjarak dekat.
Nande, nande, nande?! Ki-kissu?! Honto?! Kissu tte hoshi!! Kuchiburu wa... NANDE?!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDREEN : VOW TILL END (END)
Teen Fiction"Waktu umur mu 5 tahun, kamu bilang saya ganteng dan menyentuh saya. Itu pertama kalinya saya bersentuhan selain mama saya. Saatnya, kamu menjadi milik saya, Aileen Zelene Azzura." "Choose me for our pray, my redbean." Itu adalah adalah kata-kata ya...