Translate: Sae
Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar
Selamat Membaca. 😊
---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------
Saat menjelang tengah hari, Bai Luoyin yang masih tertidur lelap tiba-tiba dikejutkan oleh sebuah panggilan telepon.
Saat dia mengangkatnya, suara Yang Meng yang ceria dan bersemangat langsung terdengar di ujung sana.
"Hei kawan, apa kau masih tidur? Sekolah dimulai hari ini dan kau ditempatkan di kelas 27. Cepatlah dan segera datang. Aku jamin kau akan mendapatkan kejutan yang menyenangkan."
Bai Luoyin pun bangkit dengan perasaan sedikit terganggu karena ia dibangunkan secara paksa terlebih suasana hatinya merasa sangat lelah saat ia memikirkan betapa cepatnya sekolah dimulai.
Sementara siswa lain sudah duduk di kelas, dia masih dengan tenang mengenakan pakaiannya.
Dalam perjalanan ke sekolah, Bai Luoyin merasakan sesuatu yang keras menekan kakinya. Ketika dia melihat ke bawah, dia kemudian baru sadar ternyata yang dia kenakan di kakinya hanya sendal jepit buluknya.
Bodo amat, aku sudah berjalan sejauh ini. Aku tidak mau bolak balik ke rumah.
--
Tahun kedua, kelas 27, harusnya mereka ada di sini.
Bai Luoyin mendorong pintu dan masuk ke dalam.
Sudah menjadi kebiasaan diantara para siswa disana ketika ada yang datang paling akhir ke kelas, dia akan menjadi gunjingan para siswa yang lainnya, tidak terkecuali bagi Bai Luoyin. Meskipun demikian, Bai Luoyin tampak tidak terpengaruh. Alih-alih memberikan penjelasan, ia dengan percaya diri berjalan ke meja terakhir yang tersedia, menarik kursi, dan duduk. Sepanjang proses berlangsung, raut mukanya terlihat sangat tenang dan damai.
Alhasil, para siswa di sekitarnya saling berbisik-bisik tidak senang kepadanya selama beberapa saat.
Bai Luoyin sendiri kurang memahami apa yang mereka bisikkan.
Kemudian, seakan bisa membaca apa yang dia pikirkan, seorang siswa disebelahnya memberitahukannya.
"Kau membiarkan kesempatan yang sangat bagus berlalu begitu saja."
Bai Luoyin yang tampak tidak tertarik mendengarnya, kemudian bertanya, "Kesempatan apa? "
"Coba lihat sendiri."
Bai Luoyin mendongak dan membiarkan tatapannya berhenti sejenak pada wajah guru yang sedang mengajar di kelas itu. Dia adalah salah satu guru yang paling terkenal di sekolah karena dia sangat cantik, dan setiap kali sekolah mengikuti perlombaan, dia selalu menjadi perwakilan dari sekolah, sehingga semua siswa laki-laki ingin sekali menjadi anak didiknya.
"Jika aku jadi kau, aku pasti akan memanfaatkan keterlambatan ini dan meminta maaf padanya. Pertama-tama, mulailah dengan menjalin hubungan persahabatan dan kemudian baru melangkah ke arah yang lebih jauh."
"Jika kau menghancurkan meja, berarti dia akan berinisiatif untuk datang dan berteman denganmu?."
Siswa laki-laki itu tampak tersenyum dengan bodohnya, "Meski begitu,aku tidak berani melakukannya."
Bai Luoyin akhirnya mengerti apa yang dimaksud Yang Meng dengan sebuah 'kejutan yang menyenangkan'. Ternyata semua karena kehadiran gurunya. Sejujurnya, Bai Luoyin tidak tertarik pada seorang wanita yang dewasa meskipun dia cantik, terutama lagi nyatanya wanita itu memiliki kemiripan yang luar biasa dengan ibunya.
Saat Bai Luoyin menata peralatan sekolahnya di atas meja, salah satu pulpennya terjatuh ke lantai. Ketika dia membungkuk untuk mengambilnya, dia tidak sengaja melihat ada seorang siswa laki-laki di depannya yang juga mengenakan sandal ke sekolah. Tidak hanya itu, ia juga memadukannya dengan celana longgar-sungguh terlihat sangat mencolok.
"Anak - Anak."
Begitu bibir merah seksi itu merekah, seketika suasana kelas menjadi hening, seakan jarum jam pun ikut tidak berdetak, khususnya para pejantan - pejantan didepannya, sebab mereka seakan tidak berani untuk bernapas.
"Saya adalah guru yang bertugas sebagai wali kelas disini. Nama saya Luo Xiao Yu, dan ini nomor ponsel saya," ucap sang guru sambil berbalik ke belakang untuk menulis di papan tulis. "Saya tidak pernah memberikan nomor saya kepada murid-murid saya yang terdahulu, jadi kalian seharusnya merasa tersanjung."
Tepuk tangan meriah pun bergemuruh di seluruh ruang kelas.
Hanya ada dua siswa yang tidak mau repot-repot menyimpan nomornya. Salah satunya adalah Bai Luoyin. Sebenarnya, dia adalah sosok yang paling brilian, dikarenakan nomor tersebut tidak akan pernah bisa dilupakan, apapun yang terjadi. Namun, masalah itu adalah masalah lain yang akan diungkap nanti.
Para siswa secara bergiliran maju ke depan dan memperkenalkan diri.
Ketika akhirnya tiba giliran pria yang mengenakan celana longgar dan sandal, Bai Luoyin memperhatikannya dengan seksama.
"Saya berasal dari Tianjin dan nama saya You Qi."
Bai Luoyin masih mengharapkannya untuk menyebutkan namanya kembali, tetapi si lelaki itu sudah berjalan kembali dengan percaya diri tanpa beban. Sesosok dengan nama keluarga Bai menatap tercengang sejenak kemudian bergumam pada dirinya sendiri. "'Namanya You Qi? Apa yang salah dengan namanya? Kau belum menjelaskannya, tapi kau malah buru - buru kembali!"
Namun, ketika Bai Luoyin mendongak, dia melihat kedua kata yang tertulis di papan tulis adalah—You Qi.
Oh Namanya hanya "You Qi)*".
Bai Luoyin benar-benar kehilangan akal sehatnya. Beruntungnya, tidak ada yang mendengarnya saat bergumam pada dirinya sendiri.
---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------
Catatan Penerjemah :
)*You Qi Berarti spesial – Bai Luoyin mengira si You Qi ini hanya bergurai dengan mengatakan bahwa nama dia spesial. namun memang namanya hanya "You Qi (Spesial)".
KAMU SEDANG MEMBACA
Are you Addicted (Heroin) Buku 1 Part 1 (Based by Webseries)
RomanceKisah Bai Luo Yin dan Gu Hai berlanjut dengan kedatangan mantan kekasihnya, konflik, kisah kasih, romance dan kisah jenaka tertuang dalam cerita pertama ini. meskipun sebagian besar sudah mengetahui isi cerita melalui webseriesnya namun dikarenakan...