CHAPTER 16 - KAU BERANI MENANTANGKU?

634 25 0
                                    

Translate: Sienna

Edit : BlueBlossom

Koreksi : Sae

Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar

Selamat Membaca. 😊

---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------

Keesokan harinya, Bai Luoyin lagi-lagi datang terlambat ke sekolah. Gu Hai sekilas mencuri pandang pada seragamnya, ternyata seragamnya masih sama seperti kemarin, dan belum dijahit. Gu Hai memiliki keberanian untuk melubangi seragam Bai Luoyin karena dia mengerti betapa acuhnya ayah dan anak dari keluarga Bai ini. Malahan dia menduga jika Bai Luoyin mungkin tidak melepas bajunya dan tidur menggunakan seragamnya.

Mantap, semuanya kini telah lengkap, yang dibutuhkan hanyalah Sang Angin Timur)*.

Sayangnya, angin timur hari itu tidak bertiup cukup kencang.

Gu Hai terus menatap Bai Luoyin, berharap dia tertidur. Namun sayangnya, Bai Luoyin terus terjaga dan begitu bersemangat selama dua kelas hari ini - bahkan posisi duduknya pun terlihat sangat tegap.

Tidurlah, tidurlah... Gu Hai bergumam berkali-kali dalam batinnya.

Akhirnya, menjelang akhir kelas kedua, punggung Bai Luoyin sedikit merosot dan ia perlahan-lahan bersandar di meja. Gu Hai pun hanya bisa menunggu dengan tenang. Tepat ketika seluruh tubuh Bai Luoyin berhenti bergerak, dia mulai menjulurkan tangannya.

Namun tiba - tiba bel tanda akhir kelas pun berbunyi...

Kelas telah berakhir, menyisakan seorang Gu Hai yang terpaksa mengertakkan gigi sambil menarik tangannya dengan berat hati.

Kelas ketiga adalah pelajaran olahraga; Gu Hai untuk sementara waktu meletakkan jarum dan benangnya ke dalam laci, dan menyimpannya untuk kelas selanjutnya.

Di sekolah mereka terdapat seorang guru olahraga baru, seorang pensiunan perwira militer dengan pancaran aura yang sangat menakutkan sekaligus arogan. Saat kelas dimulai, dia langsung mengumpat dan mengomeli seluruh siswa di kelas mengenai cara berdiri mereka, dan menyebut mereka sebagai sekelompok pengecut yang tidak punya nyali.

"Kau, ayo cepat berbaris dan atur barisan teman - temanmu." Guru olahraga memanggil Ti Wei ke depan.

Ketika Ti Wei mengeluarkan instruksi tersebut, si guru olahraga itu langsung berteriak, "Kau belum makan? "

Ti Wei merasa tersinggung namun berkata dengan jujur, "Saya sudah makan, tapi saya memang masih lapar."

Saat seluruh siswa tertawa, si guru olahraga pun tercengang.

Akulah instrukturnya, tetapi kalian berani menertawakanku?

"Kembalilah ke posisimu. Aku akan menunjuk anak yang lain."

Sementara itu, ia berjalan melewati setiap siswa sampai ke ujung barisan. Matanya akhirnya tertuju pada seseorang yang memiliki postur tubuh yang sama sekali berbeda dari siswa lainnya. Mimik muka siswa ini memperlihatkan keagresifan yang tersembunyi. Berdasarkan bentuk tubuh dan posturnya, dia menilai bahwa siswa tersebut mungkin saja berbakat untuk melanjutkan posisi guru olahraga di masa depan.

"Kau, kemarilah."

Gu Hai berjalan ke depan, dia berjalan dengan penuh percaya diri disertai dengan gaya yang mengesankan.

Raut wajah guru olahraga tersebut terlihat puas.

"Lakukan instruksimu dengan teriakan sebanyak dua kali, aku akan mendengarkan."

Are you Addicted (Heroin) Buku 1 Part 1 (Based by Webseries)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang