CHAPTER 8 - BAGAIMANA CARAMU MENGEJA TULISAN INI

675 35 4
                                    

Translate: Estreline

Edit : Linn Xu & Sae

Koreksi : Sienna

Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar

Selamat Membaca. 😊

---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------

"Semua ini adalah kartu nama teman sekelasmu. Perhatikan lokasi tempat duduknya dan tulislah sesuai dengan urutan. Berikan kepadaku sepulang sekolah ketika sudah selesai."

Walaupun tanpa mengangkat kepalanya sekalipun untuk memperhatikannya, Bai Luoyin dengan sigap mengambil kartu nama tersebut. Lalu dengan segera dia mulai menulis nama-nama itu di selembar kertas, satu per satu.

Dalam sekejap, semua anak laki-laki yang duduk di dekat Bai Luoyin mulai menatapnya dengan tatapan iri sekaligus kagum. Pandangan mereka seolah-olah mengatakan: Padahal masih hari kedua masuk sekolah tetapi ibu guru sudah mulai menugaskannya? Kok bisa?

Sejujurnya, Bai Luoyin sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Setiap kali ia masuk ke kelas baru, ia selalu dimintai tolong oleh gurunya untuk menulis daftar nama siswa beserta tempat duduknya. Hal itu terutama disebabkan karena tulisan tangannya yang sangat indah.

Tentu saja, wajahnya seindah tulisannya.

--

"Gao Chao, Wang Jian, Wei Ze Long, Gu Xin, Fang Xiao Shi..."

Secara cermat, Bai Luoyin menulis nama-nama di atas kertas itu dengan teliti. Namun, ketika dia mengambil lembar kertas keempat, dia mengerutkan kening pada nama yang akan dia tulis.

"Gu... Ke? Rasanya aneh."

"Gu... Mu? Memangnya siapa yang punya nama seperti ini?! "

"Gu... Lang? kedengarannya bukan deh...."

Karena dibingungkan oleh deretan huruf yang tak terbaca hampir semenit lamanya, Bai Luoyin akhirnya menepuk pundak You Qi.

"Hei, apa kau tahu cara mengeja kata ini? "

You Qi dengan santai mengambil kartu itu dan memegangnya dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menyentuh batang hidungnya. posenya saat dia berpikir tenang membuat You Qi terlihat cukup mempesona. Namun, sekalipun pose tersebut terlihat seksi bagi siapapun yang melihatnya jika dalam sedetik kemudian dia kemudian bersin dengan ingusnya yang belepotan maka hancur sudah ekspektasinya. Kemudian, setelah memastikan bahwa tidak ada yang memperhatikan, ia segera mengambil tisu dan membuang ingusnya.

Setelah berusaha memperbaiki penampilannya kembali, dia kemudian melirik Bai Luoyin lalu berkata:

"Apa cuma aku yang mengira bahwa ini adalah sebuah tanda tangan seorang selebritis? "

"Aku sungguh muak pada orang-orang semacam itu."

Karena telah terbiasa menjadi orang yang selalu menulis semua nama selama bertahun-tahun, Bai Luoyin sudah sangat mahir dalam membaca semua jenis gaya tulisan tangan dari dulu sampai sekarang. Kemampuannya di bidang ini sangat luar biasa sehingga dia bahkan bisa mengenali karakter yang paling acak maupun bentuk yang paling jelek sekalipun. Namun, hal yang paling tidak ia sukai yaitu jika ada orang yang bersikap sok keren lalu secara berlebihan mengubah struktur huruf yang tidak semestinya. Perbuatan semacam itu, bukan saja menyulitkannya dalam membaca tulisan, tetapi juga membuatnya sakit kepala seketika.

"Coba lihat, ada nomor tempat duduknya di kartu tersebut. Datangi saja dia dan tanyakan. Setidaknya kau tidak perlu menebak-nebak lagi deh! "

Sejujurnya, tipe manusia semacam itulah yang paling tidak ingin dikenal Bai Luoyin.

Bai Luoyin kemudian dengan cepat berjalan ke tempat duduk Gu Hai. Setelah itu, ia lalu mengambil satu per satu buku dari meja yang bertuliskan nama Gu Hai. Tapi, betapa terkejutnya dia, ternyata nama itu ditulis dengan tulisan tangan yang sama di setiap buku pelajaran.

Sementara itu, Gu Hai terlihat sedang asyik membaca buku di tangannya. Tetapi sedetik kemudian, tiba-tiba ada seseorang yang merampas buku itu darinya.

Bai Luoyin secara perlahan membaca bukunya dari halaman pertama. Meskipun nama Gu Hai tertulis di sana, namun tulisannya sangat kurang jelas. Dengan gaya yang tidak bisa ia baca maupun pahami.

"Kau mau apa? " Suara Gu Hai terdengar sedikit jengkel.

Bai Luoyin melirik Gu Hai, "Aku sedang menulis daftar nama. Katakan siapa namamu."

"Gu Hai."

Bai Luoyin sejenak tercengang mendengarnya. Dia melihat ke arah karakter dan kemudian ke arah pemiliknya.

"Jika kau seorang manusia, maka menulislah seperti manusia."

Jelas sekali terlihat jika Gu Hai tersinggung. Tidak ada yang pernah berani mengucapkan kata-kata kasar seperti itu di hadapannya, kecuali ayahnya. Alasan utamanya adalah karena selama sekitar sepuluh tahun terakhir, dia selalu bergaul dengan orang lain karena kedudukannya sebagai anak jendral. Tapi sekarang, disini dia hanyalah warga biasa.Sebenarnya, dihina sesekali tidaklah terlalu buruk.

Bai Luoyin mengerutkan kening dalam-dalam pada kertasnya.

Bagaimana bisa kata ini disebut Hai? 

Apa yang membuat kata ini menjadi Hai? Mendekatipun tidak.

Bai Luoyin yang masih sedikit kesal kembali ke tempat duduknya dan dengan terpaksa menuliskan nama itu di atas kertas.

---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------

Are you Addicted (Heroin) Buku 1 Part 1 (Based by Webseries)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang