CHAPTER 21 - PRINSIP JAHE : SEMAKIN TUA USIANYA MAKA AKAN SEMAKIN PEDAS RASANYA

629 24 0
                                    

Translate: Esterline

Edit : Blue Blossoms

Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar

Selamat Membaca. 😊

---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------

Sepulang sekolah, Bai Luoyin berjalan menyusuri sebuah lorong dengan kondisi pikiran yang kacau. Di satu sisi, dia bertanya-tanya bagaimana cara membuat Shi Hui benar-benar menyerah terhadapnya tanpa adanya pertengkaran. Sementara itu, dia juga ingin menyampaikan dengan tulus pada Gu Hai untuk berhenti mengganggunya.

Setelah menimbang-nimbang pilihannya, ia memutuskan bahwa Gu Hai adalah prioritasnya.

Masalah Shi Hui sudah dipastikan akan menjadi sebuah konflik yang berkepanjangan sehingga ia harus menyelesaikan masalah si lalat yang sangat mengganggunya terlebih dahulu. Setelah berhasil mengusir lalat tersebut, ia baru bisa mengatasi masalah hatinya.

Cuacanya terasa menyengat hari itu, sehingga orang-orang mulai merasakan kegerahan. Seharusnya hari ini sudah memasuki awal musim gugur, namun tubuhnya masih terasa lengket; baru berjalan beberapa langkah saja sudah berkeringat.

Kapan hujan akan turun?

Bai Luoyin terus berjalan melewati beberapa toko, sambil mengamati berbagai macam pernak-pernik dan tanaman serta bunga di pinggir jalan. Tiba-tiba, dia melihat ada dua kata yang menarik perhatiannya, dan sebuah ide terbersit dalam pikirannya.

Oli lubrikasi...

--

Setelah bel pertama kelas sore berbunyi, Gu Hai tiba-tiba menemukan bintik hitam di lengannya. Dia lalu mengusap-usapkan jari-jarinya di atas meja dan melihat dua jarinya pun memiliki noda hitam. Bagaimana bisa ada noda hitam di mejaku tanpa sebab? Ini pasti ulah Bai Luoyin...

huh, Kekanak-kanakan sekali.

Gu Hai mendengus, lalu membersihkan meja dengan handuk basah, dan mengangkat tangannya untuk meminta izin kepada gurunya untuk keluar. Guru pun mengizinkan Gu Hai, sehingga ia pun bangkit dan pergi ke luar. Angin di luar bertiup kencang, hingga membuat pintu tertutup di belakangnya.

Bai Luoyin menyeringai ketika dia mendengar pintu ditutup.

Gu Hai mencuci tangannya dan berjalan kembali ke pintu belakang kelas, namun pintu itu tidak mau terbuka. Dia mengetuk pintu dengan lembut dan seorang siswa berdiri untuk membantunya. Namun, tidak peduli seberapa keras mereka memutar kenopnya, pintu itu tidak mau terbuka.

Gu Hai pergi ke pintu depan dan mencoba membukanya tetapi tidak berhasil. Gu Hai kemudian berpikir tentang bubuk hitam di mejanya dan dia tiba-tiba mengerti apa yang telah terjadi. Semua itu pasti merupakan trik licik Bai Luoyin. Tujuan sebenarnya bukan untuk membuat lengannya kotor, tapi untuk menguncinya di luar.

Apakah kau pikir aku tidak bisa masuk jika kau mengunci pintunya?

Gu Hai berjalan keluar dari gedung sekolah dan berdiri di tanah dan melihat ke atas. Jendela kelas 27 terbuka lebar. Bangunan itu memiliki tiga lantai, tetapi bagi Gu Hai yang telah berlatih memanjat sejak usia lima atau enam tahun, hal itu sangat mudah.

Dia melihat ke sekeliling dan tidak melihat seorang pun di dekatnya. Kaki Gu Hai bertengger di bingkai jendela, tangannya meraih pipa air di samping jendela dan memanjat dengan cepat. Gerakannya sangat gesit, setiap langkahnya ringan, stabil dan cekatan. Dalam waktu kurang dari setengah menit, Gu Hai sudah berada di lantai tiga. Dia mengintip melalui jendela di dalam kelas. Saat melihat gurunya sedang menulis di papan tulis, dia memanfaatkan kesempatan itu untuk segera memindahkan tangannya dari pipa air ke kusen jendela.

Are you Addicted (Heroin) Buku 1 Part 1 (Based by Webseries)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang