Translate: Sienna
Edit : Stupeffy88 & Sae
Koreksi : Blue Blossoms
Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar
Selamat Membaca. 😊
---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------
"Bai Luoyin, harap keluar sebentar."
Pada saat Bai Luoyin sedang mempelajari materi pelajaran, ia tiba-tiba dipanggil oleh guru sastra Cina.
"Saya tidak tahu bagaimana penilaian kamu terhadap saya, juga terhadap tugas yang saya berikan. Jika kamu memang ingin mengungkapkan keberatanmu, kamu bisa menyampaikannya secara langsung. Tidak perlu mempermainkan saya. Tadinya, penilaian saya terhadapmu sangat baik sekali, namun jika caramu seperti ini saya sangat kecewa padamu."
Saat mendengar kata-kata pahit itu, Bai Luoyin merasa bingung dan tidak mengerti mengapa ia bisa dimarahi oleh gurunya.
"Bu, bisakah ibu menjelaskan kepada saya apa masalahnya? "
Karena mengira Bai Luoyin berpura-pura tidak tahu, maka gurunya pun melemparkan buku tulis kepadanya. Bai Luoyin membuka - buka buku itu dan menyadari bahwa ada beberapa halaman yang hilang. Bahkan parahnya lagi, halaman dimana dia sudah menulis esainya telah dirobek. Dia termenung beberapa saat. Dia sangat yakin bahwa tulisannya sudah sesuai dengan yang diminta oleh gurunya. Walaupun ia menulis karangan yang tidak terlalu bagus, namun tetap saja rasanya aneh jika tulisannya dirobek, terlebih lagi sampai dimarahi oleh gurunya.
"Coba jelaskan padaku. Apa maksud kamu menyerahkan sebuah buku esai yang kosong? "
"Buku kosong? "
Tak lama kemudian, Bai Luoyin terdiam, terlihat sangat terkejut. Walaupun suaranya terdengar melengking.
Seketika itu juga gurunya tampak murka."Tidak usah berpura-pura dengan saya. Saya telah mengajar selama bertahun-tahun, sudah banyak kenakalan yang pernah saya temukan! Tulislah kembali dan kerjakan esai tersebut. Kemudian, tulislah surat berisi pernyataan tentang kesalahan yang telah kamu lakukan."
"Bukan, aku tidak seperti yang ibu tuduhkan " Bai Luoyin berusaha menjelaskan secara gusar, "Bu, saya sudah menulis esai itu, tapi saya tidak tahu siapa yang telah merobeknya."
Guru itu perlahan-lahan mengarahkan pandangannya dan memelototi Bai Luoyin, sebuah ekspresi mengerikan terpancar dari sorot matanya, lalu ia berkata, "Maksud kamu, saya yang merobek esaimu? "
"Tidak, bukan itu yang saya maksudkan! "
"Kamu tidak diizinkan untuk mengikuti kelas sastra berikutnya. Tetaplah di sini dan introspeksi dirimu sampai kamu menyadari kesalahanmu! "
Bai Luoyin tetap berdiri di sana tak bergerak sementara sang guru telah memutar badan menjauhinya kemudian dengan lantang berkata. "Jangan berpikir bahwa saya bisa kamu permainkan!! "
Siapa sih yang sedang mempermainkannya? Bai Luoyin diam-diam mengertakkan gigi. Dasar sialan! Jika aku bisa menangkap bajingan yang merobek pekerjaan rumahku ini, akan kukuliti dia hidup-hidup!
--
Di sepanjang jalan utama di luar Chongwenmen, Gu Hai dan dua orang temannya sedang makan malam di sebuah restoran All you can eat. Teman-temannya itu adalah teman masa kecilnya. Karena dibesarkan di sebuah perkemahan militer bersama-sama, mereka telah menjalin hubungan yang erat layaknya burung dengan bulunya dan telah menjalin persahabatan selama lebih dari sepuluh tahun.
"Ayahmu benar-benar tidak mencarimu sejak kau pergi? "
"Gak pernah."
"Astaga, bagaimana bisa dia tetap tenang seperti itu."
Gu Hai terkekeh keras, sambil memutar-mutar gelas anggur di tangannya lalu menjawab dengan santai, "Kau heran mengapa dia tidak mencariku? Sejauh yang aku tahu, dia memang menginginkanku meninggalkannya sejak dia tidak bisa mengendalikanku ketika dia memutuskan untuk menikahi wanita itu. Namun, dia terlalu gengsi untuk mengusirku."
"Walaupun begitu, Kau merupakan anak satu-satunya. Rasanya tidak mungkin dia akan sejahat itu padamu! "
Li Shuo kembali menuangkan segelas anggur untuk Gu Hai. Mereka bertiga mengangkat gelas anggur mereka dan bersulang kemudian menenggak seluruh gelas dalam satu tegukan.
"Apakah kau baru menyadari bahwa dia bisa sejahat itu? Apakah kau ingat, ketika aku masih kecil, dia sering menggantungku di balok atap dan mencambukku? Jika bukan karena ibuku, aku mungkin sudah mati."
Zhou Shi Hu menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat tanda setuju. "Sejak aku kecil, aku selalu takut bila melihat ayahmu."
"Oh ya, tadi kau bilang kalau ada orang yang menggagalkan rencanamu dan mencuri semua perlengkapan. Apakah kau sudah menangkap orang itu? "
Memikirkan kembali masalah itu, Gu Hai menggertakkan giginya penuh amarah.
"Aku menemukan peralatan yang dicuri di sebuah toko barang bekas. Namun karena penjualnya menggunakan identitas palsu, sulit untuk menyelidiki dan melacaknya. Namun, aku lebih khawatir kepada orang yang memiliki keberanian untuk mencuri barang-barangku. Aku ingin tahu siapa pelakunya."
Li Shuo tertawa seraya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Orang itu berada dalam masalah besar."
Sambil menaruh potongan daging ke dalam rebusan, Zhou Shi Hu menoleh ke arah Gu Hai dan bertanya, "Kudengar wanita itu memiliki seorang putra. Apakah kau pernah bertemu langsung dengannya? "
"Akan lebih baik jika aku tidak pernah bertemu dengannya."
Menyadari suasana hati Gu Hai menjadi masam, Li Shuo tertawa mengejek, "Apakah kau takut suatu hari nanti anaknya justru menjadi anak yang lebih baik darimu? "
Gu Hai mendelik ke arah Li Shuo dengan tatapan dingin dan tajam, ia seolah-olah hendak membekukan irisan daging sapi yang masih panas di dalam mangkuk Li Shuo.
Zhou Shi Hu menepuk pundak Li Shuo sambil cengengesan dan tampak mencairkan suasana, "Oke, sudah cukup. Jangan membicarakan hal-hal yang tidak berguna seperti ini. Ayo kita makan."
---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Are you Addicted (Heroin) Buku 1 Part 1 (Based by Webseries)
RomanceKisah Bai Luo Yin dan Gu Hai berlanjut dengan kedatangan mantan kekasihnya, konflik, kisah kasih, romance dan kisah jenaka tertuang dalam cerita pertama ini. meskipun sebagian besar sudah mengetahui isi cerita melalui webseriesnya namun dikarenakan...