CHAPTER 24 - KEANEHAN AYAH BAI

774 22 0
                                    


Translate: Esterline

Edit : Blue Blossoms

Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar

Selamat Membaca. 😊

---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------

"Nak, gadis itu meneleponmu lagi."

Bai Luoyin baru saja makan beberapa suap nasi, namun saat mendengar kata-kata itu ia mendadak kehilangan nafsu makannya.

"Ayah, tolong tutup teleponnya sekarang juga."

Saat Bai Hanqi hendak mematikannya, Bai Luoyin tiba-tiba merebut telepon dari tangannya.

"Sudahlah, berikan saja padaku."

Setelah berbulan-bulan, musim gugur akhirnya tiba dan bersamaan pula datangnya hembusan angin yang cukup kencang. Angin terus berhembus kencang di halaman. Bai Luoyin yang sedang berdiri di bawah pohon, merasakan suhu tubuhnya mulai terasa dingin. Beberapa waktu belakangan ini, setiap malam sepulang sekolah Bai Luoyin melakukan video call dengan Shi Hui. Rasanya sangat melelahkan. Ia merasa seperti sedang merendahkan harga dirinya.

Dirinya merasa terganggu dengan hal ini, sehingga tadi malam dia sengaja tidak menelepon Shi Hui.

Akibatnya, Shi Hui meneleponnya hari ini.

"Apa menurutmu aku mengganggumu? "

"Sebaiknya kita tidak saling menghubungi lagi di ke depannya."

"Jangan. Kamu sama sekali tidak boleh seperti itu. Jika kamu melakukannya, aku akan mengganggu ayahmu setiap hari."

"Lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan."

Bai Luoyin menutup telepon, lalu mengeluarkan kartu SIM dan kembali ke dalam rumah.

"Bagaimana, apa sudah selesai dengan teleponnya? "

"Iya," Bai Luoyin mengangguk.

Bai Hanqi bertanya kepadanya karena penasaran,"Memangnya siapa dia? "

"Walaupun aku beritahu, ayah tidak akan mengenalnya. Ngomong-ngomong, berapa banyak pulsa yang tersisa di kartu SIM ayah? "

Bai Hanqi merenung sejenak beberapa saat, "Sekitar dua puluhan yuan."

"Sebaiknya, beli saja yang baru."

Tangan Bai Luoyin begitu cepat saat dia langsung mematahkan kartu SIM menjadi dua.

Bai Hanqi mencoba mencegahnya, namun sudah terlambat. Dia lalu menatap kartu rusak yang telah dia gunakan selama beberapa tahun. Perasaannya menjadi sedih.

"Ada begitu banyak nomor kontak di dalam kartu itu, dan sekarang semuanya sudah hilang..."

Bai Luoyin menepuk pundak Bai Hanqi untuk menghiburnya.

"Jangan khawatir. Handphone ayah ada di rumah seharian, dan tidak ada satu pun panggilan telepon yang masuk. Tidak ada gunanya menyimpan nomor-nomor itu, lebih baik hapus saja semuanya."

Bai Hanqi menghela nafas dan melirik ke arah wajah Bai Luoyin.

"Bagaimana dengan luka di mulutmu? Apakah kamu sudah baikan? "

"Sudah lebih baik sekarang," Bai Luoyin berjalan menuju kamarnya."Mungkin perlu mengoleskan salep lagi. Di mana ayah menaruhnya? "

"Di dalam laci kedua di dalam kamar, laci yang ada kotak berwarna kuning."

Jika kemarin, Bai Hanqi kerap mengoleskan salep ke mulut Bai Luoyin dengan menggunakan kapas, namun kini Bai Luoyin ingin melakukannya sendiri. Dia mencari di laci dan akhirnya menemukannya.

"Salep Wasir Ma Ying Long."

Mustahil salep yang ini. . . Bai Luoyin kembali mencarinya, namun ia tidak dapat menemukannya. Dia juga mengobrak-abrik laci pertama dan ketiga hingga tangannya kotor oleh debu.

"Ayah, di mana ayah menaruhnya? " Teriak Bai Luoyin.

Bai Hanqi mencoba memasang kembali kartu SIM tersebut, dan semakin lama semakin merasa usahanya sia-sia. Pada akhirnya, dia menyerah dan membuangnya.

"Bukankah ada di dalam laci kedua? "

"Aku sudah mencarinya, tapi tidak ada di sini! "

Bai Hanqi berjalan ke arah Bai Luoyin, lalu mengambil salep kuning itu. "Yang ini kan salepnya? "

Salep Ma Ying Long Salep untuk penyakit Wasir...

Wajah Bai Luoyin terlihat memerah, "Mulutku yang sakit, dan ayah menggunakan salep ambeien untuk mengobatinya?! "

"Memangnya kenapa? " Bai Hanqi tersenyum lebar. "Terakhir kali nenekmu terkena Beri Beri, ayahpun menggunakan ini untuk menyembuhkannya juga! "

"Beri beri dan sariawan, apakah keduanya sama?! "

"Apakah ada perbedaannya? Lem 502 itu juga, bisa digunakan pada plastik dan sepatu kan? Jangan pedulikan jenis salepnya, yang terpenting adalah sariawanmu sembuh, ya kan? Kamu bilang sudah sembuh kan? " Bai Hanqi berkata sambil meraih mulut Bai Luoyin.

Bai Luoyin dengan kesal mendorong Bai Hanqi, lalu masuk ke dalam kamarnya, dan menutup pintu.

Bai Hanqi mengetuk sambil berteriak, "Bukannya aku tidak mau mengeluarkan uang, tapi salep ini benar-benar ampuh. Salep ini adalah salep yang multiguna. Jika kamu tidak percaya, tanyakan saja pada dokter! Dia pasti akan mengatakan bahwa obat ini dapat menyembuhkan segalanya."

Tampaknya tidak ada suara atau tindakan apa pun dari seberang sana.

Bai Hanqi mengetuk berulang kali, "Nak, kamu sudah menggunakan krim ini lumayan lama, gunakan saja selama beberapa hari lagi, semuanya akan baik-baik saja."

Bai Luoyin tidak bisa tidur malam itu.

Keesokan paginya adalah awal dari hari yang menyedihkan. Kehidupan Bai Luoyin telah menjadi rutinitas yang monoton; dia selalu berurusan dengan Gu Hai di sekolah, dan di malam hari, dia selalu disibukkan dengan Shi Hui.

Bai Luoyin kelelahan secara mental. Hari demi hari berubah menjadi sebuah bencana. Ketika dia bangun, hidungnya terasa mampet dan ketika dia duduk dan melihat sekeliling, dia mendapati bahwa selimutnya sudah tergeletak di lantai - dia terkena pilek.

Bai Luoyin mengenakan satu lapis pakaian lagi. Dalam perjalanan ke sekolah, dia mampir ke sebuah klinik kecil. Dokter memeriksanya dan memberinya sebungkus obat Bai Jia Hei)*.

Ketika tiba di sekolah, Bai Luoyin tidak memperhatikan obatnya. Dia hanya mengeluarkan satu pil dan menelannya.

Belakangan, dia baru tahu bahwa dia telah meminum pil hitam tersebut.

Bai Luoyin tiba-tiba teringat akan instruksi dokter.

"Minumlah pil putih di siang hari, agar kamu tidak mengantuk; dan pil hitam di malam hari, agar kamu bisa tidur dengan nyenyak."

---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------

Catatan Penerjemah :

  )*Obat Bai Jia Hei: secara harfiah, berarti Obat Putih plus Hitam. Ini adalah obat flu yang dijual bebas dan populer di Cina. Slogan merek ini diterjemahkan sebagai, 'Pil putih untuk siang hari, tidak akan membuat kamu mengantuk. Pil hitam untuk malam hari, agar kamu bisa tidur nyenyak. Keberhasilan obat ini mungkin disebabkan oleh penggunaan kombinasi yang kuat dan intuitif untuk menyampaikan pesan kepada konsumen, putih melambangkan siang dan hitam melambangkan malam. Mereka memberikan rasa keseimbangan dan keselarasan dengan alam, misalnya: yin dan yang.

Are you Addicted (Heroin) Buku 1 Part 1 (Based by Webseries)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang