Translate: Estreline
Edit : Sae
Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar
Selamat Membaca. 😊
---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------
"Jangan kebanyakan minum, tidak baik untuk lambungmu."
Gu Hai merebut gelas itu dari tangan Bai Luoyin, namun Bai Luoyin merebutnya kembali dan segera meneguknya. Setelah selesai, dia cegukan sambil terus memakan sate yang ada di tangannya yang lain.
Gu Hai tiba-tiba mengambil tusuk sate yang dimakan Bai Luoyin dan menjejalkannya ke dalam mulutnya sendiri.
Wajah Bai Luoyin tertunduk, "Makanan yang disajikan di sini sangat banyak, mengapa kau harus merebut milikku? "
"Karena itu menyenangkan bagiku."
Begitu mendengar kata-kata itu, wajah Bai Luoyin memerah lalu berbalik dan berteriak ke arah kedai. "Bos, beri aku satu bir lagi! "
Gu Hai tertegun sejenak lalu berteriak kepada pemiliknya. "Sudah cukup, bos! Tidak perlu lagi dibawa kemari! "
"Jika kau ingin menyusahkanku, enyahlah! "
Akhirnya, Gu Hai hanya bisa pasrah saat Bai Luoyin makan dan minum sepuasnya. Ketika Bai Luoyin mulai berbicara lebih banyak dan lebih banyak lagi, Gu Hai tahu bahwa dia sudah minum terlalu banyak.
"Sebenarnya, ibuku tidak seperti itu. Meskipun dia tidak pernah merawatku sejak aku kecil hingga sekarang, dia tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu. Dia hanya memandang rendah pada ayahku, itu saja. Ia hanyalah wanita yang materialistis, dan ingin hidup dalam kemewahan...."
"Aku percaya padamu,"Gu Hai tidak bisa menahan senyumnya. "Kau masih beruntung masih bisa melihat ibumu. Ibuku sudah tiada."
Bai Luoyin menatap Gu Hai seperti tidak percaya. Selama ini, dia mengira bahwa kehidupan Gu Hai sangat sempurna sehingga membuatnya bosan dan menjadi suka mengganggu orang lain.
"Aku tahu apa yang kau pikirkan," Gu Hai menyalakan sebatang rokok dan menatap Bai Luoyin dengan senyuman yang tipis. "Selain dirimu, apakah kau pernah melihatku menjahili orang lain? "
Bai Luoyin mengulurkan tangan dan Gu Hai memberikan sebatang rokok kepadanya. Asap mengepul di depan mata mereka saat orang-orang di sekitarnya mulai menghilang ditelan kepulan asap.
"Kau sudah tahu tentang situasi keluargaku selama ini? " Tanya Bai Luoyin.
Gu Hai mengangguk,"Aku tahu sedikit."
"Jadi, penyebab kau terus menerus mengganggu dan membuatku marah, hanya untuk menghibur hatimu sendiri? "
Gu Hai mematikan rokoknya, meminum satu tegukan bir, dan menahan tawanya.
"Tidak bisa dibilang sebagai 'menghibur hatiku sendiri, melainkan hanya 'peduli'. Aku menggunakan pendekatan khusus untuk peduli padamu."
"Jangan gunakan kesabaranku untuk mendukung perbuatanmu yang tidak tahu malu."
Setelah Bai Luoyin melontarkan kata-kata itu, dia tertawa dan begitu juga Gu Hai. Saat mereka tertawa bersama, kebencian di antara mereka berangsur-angsur menghilang.
Gu Hai terus memanggang sate babi sementara Bai Luoyin terus minum.
Saat dia melihat Gu Hai menyibukkan diri di depan panggangan yang panas, Bai Luoyin tiba-tiba merasa bahwa pria ini menjadi sangat menyenangkan. Mungkin karena kesamaan nasib yang mereka alami sehingga memicu simpati di hati Bai Luoyin. Atau mungkin karena Gu Hai memiliki kepedulian yang tinggi terhadap Bai Luoyin, atau barangkali karena pengaruh alkohol saja... Bai Luoyin tiba-tiba ingin mencurahkan seluruh isi hatinya kepada orang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are you Addicted (Heroin) Buku 1 Part 1 (Based by Webseries)
RomanceKisah Bai Luo Yin dan Gu Hai berlanjut dengan kedatangan mantan kekasihnya, konflik, kisah kasih, romance dan kisah jenaka tertuang dalam cerita pertama ini. meskipun sebagian besar sudah mengetahui isi cerita melalui webseriesnya namun dikarenakan...