part 1

1.7K 214 47
                                    

"Gulf, tolong antar pesanan ini di meja nomor dua belas,"

"Oke Phi.."

Gulf kanawut atau yang biasa di sapa Gulf laki-laki manis berusia dua puluh tahun, hidupnya tidaklah seperti orang lain yang berfoya-foya dan bermain kesana kesini menghabiskan uang orang tua, Gulf harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya Gulf harus menabung mempunyai sedikit uang untuk berjaga-jaga jika dia sakit, Gun Anttapat pemilik kafe tempat Gulf bekerja sangat menyanyangi Gulf dia sudah mengangap Gulf seperti adiknya sendiri.

Gulf menuju meja yang Gun tunjukan meja nomor dua belas, disana Gulf melihat pasangan yang tengah bercanda gurau, dengan sopan Gulf meletakan pesanan mereka.

"Maaf Tuan, saya mengantar pesanan,"

"Terimakasih banyak!

"Sama-sama Tuan, dan selamat menikmati,"

Mew pun menolehkan kepalanya saat mendengar betapa lembutnya suara pelayan itu, dan saat mereka bertatap mata Mew seperti terpesona dia seperti melihat malaikat yang begitu cantik, sunguh rasanya Mew ingin sekali membawanya pulang.

"Maaf Tuan, saya permisi,"

Gulf pergi dari hadapan Mew, karna masih banyak pesanan yang harus iya antar pada pelanggan.

"Phi Mew,"

Mew hanya terdiam saat Art memangil namanya, Mew tetap fokus melihat ke arah Gulf membuat Art kesal tentu saja.

"Phi Mew, PHI.."

"Apa sih, kenapa kau berteriak? Kau pikir aku tuli?"

"Phi memang tuli, sejak tadi aku sudah memangil mu namun kau tak kunjung menyahut, malah asik melihat pelayan itu,"

"Aku punya mata jadi aku bebas mau melihat ke mana pun, lagi pula apa yang kau katakan barusan?"

"Apa masih kurang jelas apa yang aku katakan? Kau malah asik melihat pelayan itu,"

"Kau tidak lelah apa? Setiap hari kerjaannya mengomel terus, seperti Ibu-ibu komplek saja, cepat makan setelah itu aku antar pulang,"

"Aku tidak mau pulang, aku masih ingin bersamamu,"

"Sudah malam, dan kau harus pulang, nanti Papa mu mencarimu,"

"Papa tidak akan mencariku jika aku pergi bersamamu, aku perhatikan akhir-akhir ini kau seperti menghindari ku? Apa kau sudah mulai bosan padaku?"

"Aku hanya sedikit sibuk, karna Papa harus keluar negri jadi aku harus mengurus perusahaan sendiri,"

"Itu bukan suatu alasan, pasti kau bosan dengan ku?"

"Kalau iya memang kenapa? Apa ada yang salah?"

"Kenapa kau jahat sekali? Kita sudah bersama selama satu tahun, tapi sepertinya Phi tidak serius padaku?"

"Aku belum kepikiran kesana, jika kau mencari yang ingin serius cari saja yang lain,"

"Kau sangat menyebalkan Phi,"

Art menampilkan wajah sedihnya agar Mew iba padanya namun sayang Mew tidak menghiraukan, Art sangat mencintai Mew dia tidak rela jika Mew meninggalkan nya.

Namun yang di katakan Art memang ada benar nya jika Mew sudah sedikit bosan namun entah karna apa, terkadang Mew ingin sekali mengakhiri hubungannya dengan Art namun iya bingung harus dengan cara apa, setelah selesai makan mereka pun pulang dan tidak sengaja Mew melihat Gulf tengah berjalan seorang diri, ingin sekali rasanya Mew menghampiri Gulf namun tidaklah mungkin karna ada Art bersamanya.

"Turunlah sudah malam, aku juga butuh istirahat,"

"Tidak ingin memeluk ku dulu?"

"Kemarilah!

"Aku mencintaimu Phi, tolong jangan tinggalkan aku,"

"Sudah malam istirahatlah, besok jika sempat aku akan menjemput mu,"

"Baiklah, sampai jumpa besok dan hati-hati di jalan,"

Setelah mengantar Art, Mew pergi ke arah kafe lagi dia ingin tau kemana perginya laki-laki manis itu, namun nihil di sepanjang jalan Mew tidak mendapati nya, dengan rasa kecewa Mew pun pulang kerumah nya dengan wajah lesu.
.
.
.

"Mew, tumben sekali kau sudah pulang?"

"Mama membuat terkejut saja,"

"Apa yang membuat mu terkejut? Apa kau sedang ada masalah dengan kekasih mu itu?"

"Tidak, kami baik-baik saja,"

"Kapan kau akan menikahinya?"

"Belum tau,"

"Kau sudah menidurinya, dan kau tidak ingin menikahinya?"

"Astaga Ma, kalau bicara jangan sebarangan kenapa? Mew tidak pernah sekalipun menidurinya,"

"Itu mustahil, apa lagi kau sudah lama bersamanya,"

"Kami memang sudah lama bersama, tapi Mew tidak pernah melakukan itu padanya,"

"Baguslah kalau begitu, kau bisa mencari yang lain untuk memperbaiki keturunan mu,"

"Ma, Art tidak seburuk yang Mama kira,"

"Memang Mama mengatakan apa tentang dia? Mama kan hanya mengatakan jika kau putus dengannya kau bisa memperbaiki keturunan,"

"Sama saja, sudahlah Mew mau istirahat saja,"

"Ingat Mew, jika kau tidak berniat menikahinya lebih baik kau putuskan dari sekarang,"

Mew tetap melangkah pergi dia tidak menghiraukan apa yang di katakan Mama nya, lebih baik dia istirahat agar besok tidak kesiangan.

"Dasar anak setan, dia pikir yang melahirkan dia siapa? di ajak bicara malah pergi begitu saja,"

"Ma, kenapa bicara sendiri," Tanya jom yang baru pulang.

"Mama tadi bicara dengan Phi mu, tapi dia pergi begitu saja, padahal Mama belum selesai bicara,"

"Apa yang terjadi? Apa Phi Mew putus dengan kekasihnya itu?"

"Maunya Mama begitu, tapi sepertinya belum,"

"Jom pikir mereka sudah putus, apa yang di lihat Phi Mew dari laki-laki itu? Tingi tidak tampan juga tidak,"

"Biarkan saja dulu, Mama yakin jika sebentar lagi mereka pasti akan putus,"

"Mama benar, kalau perlu biar Jom yang membuat mereka putus,"

"Sudahlah, lebih baik kita pergi istirahat saja,"

"Ma, kapan Papa pulang?"

"Mungkin lusa, kenapa? apa kau ingin titip sesuatu?"

"Tidak, ayo Ma lebih baik kita pergi tidur, Jom sudah sangat mengantuk karna hari ini sedikit lelah,"

"Ayo!

Akhirnya malam ini mereka semua tidur cepat, namun semua itu tidak berlaku untuk Mew yang gelisah memikirkan pelayan kafe yang cantik dengan suara lembut itu.

"Besok aku akan kesana lagi, aku ingin melihatmu setiap hari, tunggu aku baby,"






Bersambung..

❤️❤️

Tess..Tess..

Kalau rame lanjut..

See you..

Be Mine(END) PDFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang