"Maaf!"
"Hmm!"
"Kejadian tadi, aku minta maaf,"
"Lupakan, dan terimakasih karna sudah mengantar ku,"
"Tidak masalah, bahkan jika setiap hari pun aku akan bersedia mengantar mu,"
"Tidak perlu, karna jarak apartemen dan kafe tidak terlalu jauh, jika berjalan kaki mungkin hanya lima menit,"
"Apa nanti malam kau ada waktu?"
"Memang kenapa?"
"Aku ingin mengajakmu makan malam,"
"Aku tidak bisa, Maaf,"
"Aku mohon, karna besok pagi aku berangkat keluar kota, dan selama tiga hari kita tidak bisa bertemu,"
"Lalu?"
"Jika kau tidak keberatan, apa kau mau menerima ajakan ku tadi?"
"Akan aku pikirkan,"
Mew memandangi Gulf, entah mengapa semakin hari wajah itu semakin cantik membuat Mew semakin ingin memilikinya.
"Ada apa? Apa ada yang aneh dari wajah ku?"
"Tidak, tapi semakin hari kau semakin cantik,"
Plakkk..
"Jangan pernah mengoda ku, dengan rayuan mu itu,"
Gulf turun dari mobil dan langsung masuk kafe, meninggalkan Mew dengan rasa kesal.
"Gulf!"
Gulf tidak mendengar saat Love memanggilnya, dia masih memikirkan Mew.
"Gulf!"
"Phi Love, ada apa?"
"Kau kenapa? Aku perhatikan kau hanya diam, apa ada sesuatu yang kau pikirkan?"
"Tidak ada,"
"Apa kau di antar oleh laki-laki itu?"
"Laki-laki yang mana?"
"Yang mana lagi, kalau bukan pelanggan mu itu,"
"Ishh..Phi apaan sih,"
"Kenapa wajahmu memerah, aku lihat hubungan mu denganya semakin hari semakin baik dengannya?"
"Tapi dia sudah memiliki kekasih, dan aku tidak ingin merusak hubungan mereka,"
"Tapi kalau dia memilih mu? apa kau akan tetap menolaknya?"
"Aku tidak ingin memikirkan hal yang tidak-tidak, dan lebih baik aku bekerja,"
Daripada Gulf memikirkan hal yang tidak-tidak tentang Mew lebih baik iya mulai bekerja, namun iya masih memikirkan perkataan Mew yang mengajaknya berkencan untuk makan malam, disisi lain Gulf takut jika hubungan Mew dengan kekasih nya belum berakhir dan membuat masalah untuknya.
Di lain tempat..
"Bagaimana? Info apa yang kalian dapat?"
"Maaf Tuan, saya hanya mendapat info jika Tuan Muda Mew mengunjungi seseorang di apartemen yang tidak jauh dari sini,"
"Laki-laki atau perempuan?"
"Laki-laki Tuan, namun dia begitu manis, pantas saja jika Tuan Mew berpaling pada laki-laki itu,"
"Sialan, apa yang kau katakan? Kau ingin mengatakan jika anak ku jelek begitu?"
"I-iya Tuan, maksudku tidak begitu Tuan, lagi pula dia hanya laki-laki miskin,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine(END) PDF
Romancedasar gila siapa? siapa lagi kalau bukan Mew dia gila karna mu