part 19

761 158 29
                                    

Satu Minggu sudah berlalu, Mew bertambah tidak tenang karna Gulf terlihat semakin akrab dengan laki-laki itu, rasanya Mew ingin sekali memukuli laki-laki itu memberi pelajaran agar dia tidak mendekati Gulf.

Saat ini Gulf baru sampai di kafe, dan disana sudah ada Mew yang menunggunya, membuat Gulf malas melihatnya.

"Gulf, aku ingin bicara sebentar,"

"Apa sih Mew, aku tidak ingin bicara dengan mu,"

"Tapi kenapa? Aku sudah menuruti apa yang kau minta, aku sudah menemuinya dan memutuskannya, Gulf aku mohon jangan seperti ini,"

"Aku malas melihat wajahmu Mew, dan sudah aku katakan aku tidak ingin bicara denganmu, apa kau tidak mengerti?"

"Setidaknya beri waktu aku sebentar saja,"

Mew menghampiri Gulf lalu memeluknya, dia sangat merindukan laki-laki manis di hadapnya ini, satu minggu hanya melihat dari kejauhan rasanya hati Mew tidaklah tahan.

"Lepas!"

"Biarkan seperti ini sebentar saja, aku sangat merindukan mu,"

Tidak hanya Mew yang merindukan saat seperti ini, Gulf pun sama hanya saja Gulf terlalu gengsi untuk mengakuinya.

"Cepat katakan, apa yang ingin kau katakan,"

"Aku hanya ingin mengatakan jika malam ini, aku harus berangkat keluar Negri dan mungkin aku di sana akan lama karna cabang perusahaan yang di Inggris membutuhkan ku,"

Deg!

Jantung Gulf rasanya berdebar sangat kencang saat mendengar apa yang di katakan Mew, entahlah rasanya saat ini hatinya tak karuan.

"Be-benarkah?"

"Gulf, maafkan aku jika selama ini aku terkesan terobsesi padamu, namun percayalah jika aku benar-benar mencintaimu, namun jika kau tidak ingin membalas cinta ku tak mengapa aku mengerti, sekali lagi aku minta maaf dan sampai jumpa,"

Mew pergi meninggalkan Gulf yang masih berdiri di tempatnya, rasanya ingin sekali Gulf berlari mengejar Mew namun entah menggapa langkah nya begitu berat, hingga akhirnya Mew menghilang dari pandangannya.

"Ada apa dengan ku, kenapa hati ku rasanya sangat takut, apa aku sudah keterlaluan padanya,"

Gulf merasa ada yang aneh saat Mew berpamitan padanya, dia tidak mengerti dengan perasaannya hatinya terasa hampa dan kosong, dan dia pun melihat wajah Mew seperti menyimpan luka.

"Gulf!"

"Phi Love!"

"Kau kenapa? Sejak tadi kenapa hanya diam saja,"

"Aku tidak apa-apa Phi,"

"Apa kau yakin?"

"Memang kenapa? Apa ada yang aneh dari ku?"

"Kau terlihat pucat, apa kau sedang sakit?"

"Tidak, aku baik-baik saja,"

"Aku hanya hawatir pada mu,"

"Tidak ada yang perlu di hawatir kan, ayo kita masuk dan bekerja,"

Gulf merasa beberapa hari ini tubuhnya memang sedikit aneh, dia selalu merasa mual di malam hari bahkan terkadang Gulf menangis karna merindukan Mew, dia ingin Mew mengusap perutnya yang rata.

Tak terasa waktu sudah menjelang malam sejak tadi siang Gulf gelisah, bahkan hari ini Mew tidak mengirim pesan padanya, jika biasanya Mew tidak pernah telat mengirim pesan padanya namun lain hal nya hari ini Gulf merasa ada yang kurang.

Be Mine(END) PDFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang