part 22

681 152 24
                                    

Gulf mengerjapkan matanya dia merasa sedikit pusing karna pukulan di area lehernya, bahkan kini Gulf tidak tahu dia berada dimana Gulf mencoba melepas ikatan di tangannya namun iya kesulitan, tidak lama terdengar suara derap langkah kaki Gulf merasa takut tentu saja.

"Ternyata kau sudah bangun jalang kecil, nyenyak sekali tidur mu,"

"Siapa kau? Kenapa kau menculik ku?"

"Kau tidak perlu tau siapa aku, yang terpenting untuk ku bisa mendapat uang banyak itu jauh lebih bagus,"

"Lepas sialan, jika berani satu lawan satu,"

"Kau tau, aku hanya tinggal menunggu perintah, jika Tuan ku menyuruhku untuk menembak mu akan aku lakukan,"

"Cuihh! Dasar pengecut kalian semua,"

Bugh!

Gulf mendapatkan pukulan telak dari Jef membuat Gulf sedikit meringis kesakitan.

"Jaga mulutmu, jika kau tidak ingin aku berbuat lebih kasar dari ini,"

"Jika kau memang berani, lepas ikatan ku dan kita adu kekuatan,"

"Jangan membuat ku kesal sialan,"

"Kenapa? Apa karna kau pengecut tidak bisa melawan ku sendiri dengan tangan kosong?"

Jujur saja Jef sangat kesal dengan Gulf, namun dia harus menunggu Tul datang terlebih dulu untuk memberinya perintah, dan setelah itu dia akan mengajak Gulf berduel satu lawan satu.

Tiba-tiba ponsel Jef berdering lalu dia pun berlalu dari hadapan Gulf, dan tidak lama iya kembali bersama seseorang.

"Ini Tuan, orang yang sudah membuat putra mu menangis,"

Tul menghampiri Gulf lalu iya memegang dagu Gulf dan mencengkram kuat-kuat membuat Gulf kesakitan tentu saja.

"Harusnya saat itu kau juga mati bocah sialan, tapi sepertinya Tuhan memberi mu kesempatan hidup, namun sekarang kau tenang saja karna aku akan mengirim mu untuk bertemu orang tuan mu, Jef buka ikatan tangannya karna dia harus menggunakan tangannya untuk menandatangani berkas ini,"

"Baik Tuan,"

"Si-siapa kau sebenarnya, dan ada hubungan apa kematian orang tua ku dengan mu?"

"Kau tidak perlu tau siapa aku, yang kau harus tau tandatangani berkas ini, CEPAT,"

"Aku tidak akan sudi, bahkan jika aku mati sekalipun,"

"Jangan membantah atau menolak permintaan ku, jika kau ingin selamat,"

"Jika aku tidak mau, apa yang akan kau lakukan? Membunuh ku ayo lakukan,"

Dengan sangat keras Tul menendang Gulf tepat di perutnya hingga terjatuh, membuat Gulf kali ini benar-benar merasa kesakitan.

"Ahh..sakit sekali perut ku,"

Gulf mencoba untuk berdiri namun dengan keras Jef menendang nya dan lagi-lagi Gulf meringis kesakitan, bahkan kini dia merasa pusing karna kepalanya terbentur tembok.

"Jika kau menurut, kau tidak akan mengalami hal semacam ini, ayo cepat tandatangani berkas ini agar kau bisa kerumah sakit untuk mengobati luka mu,"

"Apa kau tuli? Aku tidak akan pernah menandatangani berkas itu, lebih baik aku mati,"

"KAU!"

Bugh!

Tul kalap membabi buta memukuli Gulf hingga tak sadarkan diri, Gulf benar-benar babak belur bahkan iya merasa celananya basah namun Gulf tidak dapat melihat karna Gulf dalam keadaan terlentang, bahkan tubuhnya kini penuh dengan luka lebam.

Be Mine(END) PDFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang