part 18

827 155 22
                                    

Pagi ini Mew masih bermalas-malasan karna tidak ada Gulf membuatnya tidak bersemangat, bahkan sejak kemarin dia tidak makan membuatnya semakin lemas.

Setelah mengirim pesan pada Gulf Mew pergi mandi, Mew tidak perduli mau dibaca atau tidak yang terpenting dia mengirim ucapan selamat pagi pada Gulf, dan setelah itu dia akan pergi ke kantor untuk menyibukkan diri agar dia sedikit melupakan Gulf walaupun itu mustahil.

"Mew, kau sudah ingin berangkat?"

"Iya Ma!"

"Sarapan dulu, jangan pergi dalam keadaan perut kosong,"

"Tidak apa-apa, nanti Mew bisa sarapan di kantor,"

"Apa kau kesal pada Mama?"

"Tidak!"

"Sarapan lah dulu, supaya kau tidak lemas,"

"Mew ingin langsung berangkat saja,"

"Jangan keras kepala, ayo cepat duduk kau bisa berangkat kerja bareng Jom,"

"Iya Phi, nanti Phi bisa berangkat bareng Jom,"

Mau tidak mau Mew menurut pada Mama nya dan akhirnya sarapan walau tidak berselera, hatinya kalut Mew merindukan Gulf dan rasanya Mew ingin sekali menemui Gulf, mungkin saat istirahat nanti Mew akan mendatangi kafe milik Gun dan siapa tahu Mew bisa melihat Gulf walau hanya sebentar.

Tiga puluh menit sudah berlalu kini Mew dan Jom sudah sampai di kantor, Mew melihat Off dan dia pun segera menghampirinya.

"Off!"

"Ada apa?"

"Aku hanya ingin tahu, bagaimana keadaan Gulf?"

"Dia baik-baik saja, kau tidak perlu hawatir,"

"Apa nanti siang dia ke kafe?"

"Aku tidak tahu!"

"Tolong Off, izinkan aku bertemu dengan Gulf walau hanya sebentar,"

"Kau tidak perlu menemuinya lagi, lebih baik kau urus kekasih mu itu,"

Mew melihat arah telunjuk Off dan ternyata di ujung sana ada Art yang sudah menunggu nya.

"Sial, untuk apa dia datang kesini?"

Dengan cepat Mew menghampiri Art dan menyuruhnya pergi.

"Phi Mew!"

"Untuk apa kau datang kesini? Ingat kita sudah tidak ada lagi hubungan apapun lagi,"

"Tapi aku masih mencintaimu, tidak bisa kah kita kembali seperti dulu?"

"Aku tidak bisa, pergilah aku mau bekerja,"

Grep!

"Aku mohon Phi, kembalilah padaku,"

"Lepaskan Art,"

"Tidak mau!"

Dengan kasar Mew mendorong Art hingga Art terjatuh dan kepalanya terbentur tembok, membuat Art pingsan di tempat, melihat keadaan Art Mew menjadi panik dan langsung membawanya ke klinik dekat kantornya.

"Bagaimana Dok keadaannya?"

"Tidak apa-apa, sebentar lagi juga dia sadar,"

"Apa dia tidak mengalami gagar otak,"

"Tidak ada yang perlu di hawatirkan, dia hanya sedikit syok,"

"Syukurlah kalau begitu,"

"Jika terjadi sesuatu pangil saya, saya ada di luar,"

"Baik Dok, terimakasih banyak,"

"Sama-sama,"

Dokter pun pergi keluar ruangan karna masih ada pasien yang harus iya tangani, sedangkan Mew menunggu Art sadar.

Be Mine(END) PDFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang