Perempuan cantik bermata kucing di kejutkan dengan seorang anak perempuan berusia 2 tahun yang mengganggu ketenangannya. Anak perempuan itu tiba-tiba menggenggam tangannya dan memanggilnya dengan sebutan "Myy,". Hal ini sukses membuat mata kucing it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini Lily sudah tenang, bahkan anak itu sudah terlelap di dalam dekapan grandpanya. Setelah beberapa waktu lalu daddy Kim menenangkan cucunya, dan akhirnya berhasil dengan cucunya yang terlelap di dalam dekapannya. Jennie terus mengelus jemari tangan putrinya.
"Letakkan di kamar, dad," kata mommy Kim.
"Aniyo, kemarikan. Putriku tidak suka di tinggal sendiri, trauma di masa lalunya terlalu kuat melekat di ingatannya. Aku akan menggendongnya," kata Jennie ingin mengambil tubuh Lily.
"Biarkan beberapa waktu, Lily belum terlalu lama tidur takutnya nanti terbangun," tolak daddy Kim.
"Hah," Jennie membuang napas kasar.
"Bisa kita bicara sekarang, sayang?" tanya daddy Kim menatap putrinya.
Jennie tidak menjawab, dia memilih untuk duduk di sofa ruangannya. Dari gerakan isyarat seperti itu, daddy, mommy Kim, Jisoo dan Rose memahami kalau Jennie memberi kesempatan pada mereka untuk menceritakan semua yang terjadi di masa lalu.
Mereka semua sudah duduk di sofa ruangan Jennie dengan Lily di gendongan daddy Kim. Jennie menatap satu per satu ke arah daddy, mommy Kim, Jisoo dan Rose, memberikan isyarat untuk segera bercerita kejadian yang sebenarnya.
"Sebelumnya, mommy mewakili semuanya ingin terlebih dahulu minta maaf, sayang. Maaf untuk perlakuan buruk kami di masa lalu, terutama mommy dan daddy. Mommy dan daddy tidak bisa menerima kabar, kalau kamu sedang hamil. Tidak ada orang tua yang tidak sakit hati saat mengetahui putrinya hamil di luar nikah. Tapi mommy dan daddy tidak membernarkan perlakuan buruk yang kami lakukan pada Lisa," ucap mommy Kim dengan sendu.
"Dengan menghancurkan keluarga kecilku, apa itu tidak sangat menyakiti hatiku dan putriku, mom?" tanya Jennie dengan tenang.
"Miane, sayang. Mommy mengakui kesalahan di masa lalu, terutama memisahkan dirimu dari putrimu sendiri yang tidak lain adalah cucu mommy. Mommy tidak hanya menyakiti dirimu, tapi juga Lisa dan Lily putri kalian," sesal mommy Kim.
"Sebelum lahir dan keberadaannya tidak diinginkan mommy dan daddanya sendiri, di tinggal mati daddanya saat belum menghirup udara dunia, di buang di panti asuhan dengan embel-embel di 'titipkan', apa kalian memantau perkembangan putriku? Apa kalian tahu perlakuan yang di terima putriku? Tidak mendapat hak ASI mommynya, mendapat trauma yang bukan 1 atau 2 kali, tapi berkali-kali, di pisahkan dari orang yang melahirkan dirinya padahal hanya mommynya yang dia miliki di dunia ini! Apa kalian bisa membujukku untuk tetap memaafkan kalian, apa pun alasan di balik semua permasalahan ini?" tanya Jennie balik dengan nada tenang, tapi benar-benar menusuk ke hati.
"Miane unn. Kami benar-benar menyesal untuk perlakuan buruk kami di masa lalu pada kalian. Miane unn. Kalau waktu bisa di putar, aku tidak akan mengulangi hal keji itu unn. Miane unn," sesal Rose.
Jennie mengabaikan ucapan Rose dan menatap nyala ke arah daddy Kim yang sedang menggendong putrinya.
"Daddy yang membunuh orang tua ke kasihku 'kan!" tekan Jennie.