Perempuan cantik bermata kucing di kejutkan dengan seorang anak perempuan berusia 2 tahun yang mengganggu ketenangannya. Anak perempuan itu tiba-tiba menggenggam tangannya dan memanggilnya dengan sebutan "Myy,". Hal ini sukses membuat mata kucing it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah di periksa Dokter, Lily saat ini sedang terbaring dengan terus menatap wajah daddy, mommy Kim, Jisoo dan Rose secara gantian. Tatapan sendu yang di berikan Lily pada mereka, tatapan menyiratkan luka yang sangat dalam.
Sementara Jennie sibuk dengan mengelus punggung tangan putrinya. Jennie belum sama sekali membuka suara lagi dengan keluarganya. Jennie benar-benar mengabaikan keluarganya dan fokus ke putrinya.
"Baby," panggil daddy Kim dengan lembut.
Lily langsung melihat ke arah grandpanya.
"Grandpa minta maaf untuk semua perlakuan buruk grandpa pada baby. Grandpa menyesal, sayang," kata daddy Kim dengan rasa sesal.
"Grandma pun sama. Grandma minta maaf untuk semua perlakuan buruk di masa lalu pada baby, sayang. Maafkan grandma," sesal mommy Kim.
Baby tidak menjawab tapi anak itu melepas tangan yang sedang di elus mommynya untuk memberikan isyarat grandpa dan grandmanya memeluk dirinya. Jennie memberikan ruangan, grandpa dan grandma Lily memeluk tubuh cucunya dengan sangat hati-hati.
"Miane, sayang," kata mommy Kim di sela-sela pelukan.
Lily tidak menjawab hanya menganggukkan kepala dengan pelan, setelah beberapa waktu pelukan terurai dan anak itu melihat ke arah aunty'snya. Aunty's yang di tatap seperti itu ikut untuk memberikan Lily pelukan.
"Miane, sayang," kata aunty Osi dengan air mata menetes.
Lily menganggukan kepala sebagai jawabannya, setelah beberapa waktu pelukan berakhir dan Lily menatap wajah mommynya. Jennie mendekat dan mengelus pipi putrinya.
"Butuh sesuatu, sayang?" tanya Jennie dengan lembut.
"Tolong maaftan glandpa, glandma, dan aunty'c, myy," pinta Lily dengan nada sendu.
"Tidak, mereka sangat jahat dengan baby. Mommy tidak bisa," tolak Jennie.
"Talau begitu baby tidat atan mau tinggal dengan mommy. Bialtan cada, baby tinggal di dalanan atau panti acuhan lagi," kata Lily.
Jennie menggelengkan kepala, tidak setuju dengan ucapan putrinya, "tidak, baby tetap bersama mommy. Baby tanggung jawab mommy. Mommy berhak untuk melarang apa yang ingin baby lakukan. Jangan pergi kemanapun kalau tidak bersama mommy," jelas Jennie dengan nada lembut.
Lily menggelengkan kepalanya, "baby cudah biaca tinggal cendili dan di tinggaltan," saut Lily dengan wajah santai. Toh memang itu kenyataannya. Tapi berbeda respons yang di perlihatkan semua orang dewasa yang ada di dalam ruangan itu. Mereka menyesal sempat berniat membunuh dan menitipkan Lily ke panti asuhan, tanpa melihat perkembangannya.
"Mulai sekarang dan seterusnya, tidak akan mommy biarkan Lily untuk sendiri. Dan mommy tidak akan meninggalkan Lily," tegas Jennie tapi tidak dengan membentak.