17 || Punishmen at school ★

1.7K 90 22
                                    

"Sen lo udah kerjain tugas belum?" Tanya Lala tiba tiba membuat langkah Sena terhenti, ia memutar tubuhnya menatap sahabatnya lurus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sen lo udah kerjain tugas belum?" Tanya Lala tiba tiba membuat langkah Sena terhenti, ia memutar tubuhnya menatap sahabatnya lurus.

"Tugas? Tugas apa? Emang ada ya? " Jawabnya kemudian.

Lala memutar bola matanya malas. "Penyakit lupa lo udah mendarah daging kayanya ya? Tugas biologi anjir, lo pikun apa gimana?"

Sena pengedarkan pandangannya kesembarang arah sembari memegang kepalanya frustasi. "Lupa gue, gimana dong sekarang?"

"Sabar, tarik nafas, jangan dibuang mubazir" Ujar Lala kemudian membuat Sena menatapnya kesal.

"Iya rilexin dulu fikiran nya mendingan kita langsung kerjain aja sekarang mumpung masih ada waktu" Sepontan Lala menarik tangan kanan sabatnya dengan cepat menuju kelas.

Pelajaran pertama diawali oleh biologi, jadi kedua gadis itu bergegas menyelesaikannya secepat mungkin, ini kali pertama Sena lupa akan tugasnya. Ia benar benar sangat ceroboh!

Sena benar benar sangat cemas, masalahnya guru biologinya sangat killer, kesalahan sedikit pun menyebabkan nyawa bisa melayang bagaimana nasibnya jika ada yang tidak mengerjakan tugasnya?

"Sena, ini jawabannya apaan anjir gue gak ngerti" Tanya Lala panik.

"Aduuh jangan goyang goyangin lengan gue, jangan buat gue panik juga dong!" Sungut Sena berusaha menenangkan kepanikan nya.

Namun tak sampai dua menit kemudian seorang laki laki berambut pirang dengan kulit sawo matang memecah keheningan didalam kelas baru saja masuk dengan nafas yang tak beraturan. "Bu Nina dateng woy!"

Sena maupun Lala seketika ekspresinya berubah lesu, sepertinya sebentar lagi mereka harus siap mendapat hukuman dari guru killernya itu. "Mampus kita!" Ujar Lala kemudian merebahkan kepalanya diatas meja.

Setibanya Bu Nina didalam kelas, ruangan yang tadinya ramai dengan kepanikan para siswa maupun siswi lainya seketika hening. "Selamat pagi anak anak"

"Pagi bu" Ucap mereka serentak.

"Baik, kita mulai pelajarannya" Ujar Bu Nina meraih buku yang sudah tersedia diatas mejanya.

Sedangkan Sena menoleh kearah Lala yang sedang berusaha mengambil buku didalam tas, gadis itu perlahan menyenggolnya. "La, Bu Nina kok gak bahas tugas ya?"

"Syuut! Jangan berisik nanti dia denger, bagus dong kalo Bu Nina lupa" Peringatnya berhati hati.

Sena hanya mengangguk pelan kemudian kembali menatap kearah Bu Nina yang sudah mulai berdiri menerangkan materinya.

"Bu?" Panggil seorang gadis yang mengenakan bando kelinci diatas kepalanya sembari mengangkat tangan.

Bu Nina seketika menghentikan pergerakannya ketika hendak menuju kursi setelah menerangkan materi. "Iya kenapa Dinda?"

Journey Of Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang