33 || Uncovered one by one ★

1K 44 1
                                    

Malam ini jalanan begitu terlihat ramai dan padat oleh banyaknya pengendara motor maupun mobil yang berlalu lalang, sama hal nya dengan rombongan Tigerious dengan motor sport mengendarai motor nya masing masing menuju sirkuit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini jalanan begitu terlihat ramai dan padat oleh banyaknya pengendara motor maupun mobil yang berlalu lalang, sama hal nya dengan rombongan Tigerious dengan motor sport mengendarai motor nya masing masing menuju sirkuit.

Sudah lama sekali sejak Arsen tak menjabat lagi dari Arsenio, geng motor itu tak mendapat taruhan yang cukup besar, namun yang menjadi aneh nya, Tigerious mendapat taruhan untuk mengembalikan kembali jabatan dan motor nya itu kepada Arsen jika Arsenio memenangkan pertandingan nya.

Sesampainya Arsenio di sirkuit mereka melepaskan helm full face nya masing masing dan menampakkan ketampanan dari para anggota nya.

Didepan mereka terdapat sekumpulan Tigerious yang selama ini tidak menyukai kejayaan yang dimiliki Arsenio. Mungkin beberapa tahun ini memang Arsenio kalah, tetapi salah satu orang yang enggan melepas penutup kepala itu tersenyum remeh dibalik helm full face nya. Ya, seseorang yang tiba tiba menemui basecamp Arsenio beberapa hari ini.

Rey menatap musuh di depan nya yang masih mengenakan helm tersebut dengan angkuh. "Hei Arsen, buka penutup kepala lo. Gue kangen wajah tampan lo itu"

Seseorang yang masih mengenakan helm itu tak menggubrisnya maupun menjawab nya, orang itu hanya menunjukkan jari jempol nya kemudian memutar jari jempol itu ke bawah.

Sedangkan Kiki dan juga Sagara dalam beberapa hari ini sangat tidak percaya diri akan memenangkan taruhan nya kali ini, sebab? Ya karna ia tak tahu siapa orang dibalik helm nya ini. Mereka berdua hanya bisa mendengar suara nya saja, dan itu bukanlah suara Arsen yang mereka kenali.

Tak mendapat jawaban, Rey kembali bertanya, tertuju pada Kiki yang sedang mengobrol dengan Sagara. "Hei anjing, ketua lo bisu apa gimana? Apa masih trauma sama kekalahan nya?"

"Bacot lo, kalo kangen santai, gausah banyak tingkah. Nanti ketua kita ladenin di sirkuit!" Bukan Kiki yang menjawab, melainkan Sagara yang sudah tak tahan dengan keangkuhan lawan nya itu. Sontak perkataan Sagara barusan mengundang gelak tawa sebagian inti anggota Arsenio.

Rey mengepalkan tangannya, wajah nya memerah, sedangkan Sagara dan Kiki hanya menampilkan senyum smirk andalanya.

"Jadi gimana? Bisa kita mulai? Waktu gua gak banyak untuk dengerin congor congor lo pada" Ucap Kiki kemudian dengan tangan yang terlipat di dada.

Rey tersenyum remeh. "Gue pastiin bos lo gak akan sanggup lagi lawan kita, dan kalian pasti akan bawa kekalahan kalian lagi nanti. Dan lo Sagara, siapin tisu buat hapus air mata lo"

"Silahkan .. " Ucap Sagara dengan nada santai.

Rey kemudian beranjak dari tempat nya dan menuju arena balap, begitupun dengan seseorang yang berada di balik helm full face nya itu.

"Siapapun Lo, semangat! Nanti gue jajanin ice cream kalo menang!" Ujar Sagara berbisik pada telinga kanan orang itu.

Seseorang yang mengenakan helm full face itu sempat melirik kearah lawan nya saat ini, dia dapat melihat Rey yang memberikan sebuah jempol yang mengarah ke bawah. Yang arti nya Rey sedang meremehkan lawan nya itu.

Wanita dengan pakaian minimnya mulai berjalan ke tengah tengah arena balap dengan memegang sebuah bendera berwarna merah. "Siapp?" Teriak wanita tersebut dengan cempreng nya, kedua nya mengangguk mengiyakan.

"One .."

"Two .."

"Three .."

"And goo!"

Dua motor tersebut melaju dengan kecepatan rata rata, mereka tidak perduli hal apa yang akan terjadi nantinya. Sekarang yang ada di fikiran nya hanya ada antara menang atau kalah.

Mereka hanya menyalip satu sama lain, sesekali Rey menendang body motor lawan nya tapi itu tak berhasil. Karna orang itu selalu berusaha untuk menghindar.

Beberapa menit kemudian, garis finish sudah terlihat di depan mata, hal itu kedua nya saling menambah kecepatan laju motornya.

Rey tertinggal jauh karna lawan nya yang terlalu jauh menambah kecepatan nya, hingga pada akhirnya seseorang itu memenangkan pertandingan tersebut dengan mengundang teriakan senang dari kubu Arsenio dan sebagian pendukung nya.

Dann .. cekittttt ..

"Horeeeee!" Teriakan gemas itu mampu membuat suasana anggota lawan mendesah kecewa.

Dan masih banyak lagi teriakan teriakan mereka yang masih terdengar jelas oleh seseorang di tempat biasa. Ya, Arsen yang kini duduk di tempat gelap yang selalu ia kunjungi ketika Arsenio akan melawan Tigerious.

Arsen sedari tadi terus memperhatikan seseorang dibalik helm full face itu, sebenarnya siapa dia? Mengapa ia sangat berusaha mengambil kembali jabatan nya? Dalam benak Arsen ia sangat senang karna akhirnya mereka kini terlihat bergembira lagi, ada setitik rasa ia ingin menghampiri mereka teman teman seperjuangan nya dulu, ia sangat rindu.

Detik berikut nya seseorang yang mengenakan helm full face itu akhirnya membuka nya perlahan, seketika seluruh penghuni sirkuit meredam suaranya dan tatapan nya fokus pada seseorang itu.

Deg ..

"Ayah?" Gumam Arsen diujung sana.

Kiki maupun Sagara membungkam mulut nya tak percaya. "Om Arkan?" Ucap Kiki.

"Alamak, bapak Arsen ternyata suhu!" Celetuk Sagara setelah nya.

Arkan terkekeh, pria paruh baya itu kini terlihat gagah dengan jaket kulit hitam nya, detik berikut nya Arkan berbisik kearah Sagara pelan. "Jadi? traktir ice cream nya?"

Sagara mengangguk menahan malu. "Om, please jewer saya sekarang!" Pinta Sagara sangat ingin menangis.

"Okee" Jawab Arkan kemudian menjewer keras kuping Sagara hingga telinga laki laki itu perlahan memerah.

"Cukup om, cukup! Ini kelewatan sakit nya, huaaaaaa, emakkkkkk Om Arkan galakkk!" Teriak Sagara dengan ekspresi seperti bayi besar yang sedang menangis.

Setelahnya Arkan secara tiba tiba dihampiri oleh Rey yang masih memegangi helm ditangan kiri nya. "Papa?" Ujar nya pelan.

"Tepati perjanjian taruhan tadi, kembalikan lagi jabatan itu pada Arsen!" Ucap Arkan.

Arkan kemudian kembali menaiki motor tersebut dan hendak pergi, namun Rey dengan cepat menghentikan nya, laki laki itu memegangi punggung tangan sang Papa. "Pa, kapan Papa bisa perlakuin aku layak nya seorang anak?"

Arkan menghela nafas nya perlahan. "Saya selalu kasih nafkah buat kamu sama Mama mu, saya juga kasih kalian fasilitas mewah, apa itu gak cukup?"

"Tapi Rey juga butuh sosok Papa di sisi Rey, Pa! Rey juga butuh kasih sayang seorang Papa yang selalu support Rey" Ucap Rey dengan tatapan yang sulit di artikan.

Arkan hanya membuang muka tanpa berniat menatap putra yang lain nya. "Anak laki laki saya cuman satu, Arsen adalah anak laki laki saya satu satu nya. Cuman dia darah daging saya yang harus saya banggakan"

"Enggak! Rey juga anak Papa, Rey butuh Papa!" Ujar Rey lagi dan lagi.

Arkan menatap Rey kemudian. "Kamu memang anak dari wanita itu, dia mempunyai anak dari pria lain disaat Mama saya menginginkan anak dari saya dan Mamamu. Kamu bukan dari darah daging saya. Jadi, stop mencelakai anak laki laki saya lagi! Atau kamu akan tau akibat nya sendiri"

★★★★★

~TO BE CONTINUE~
IG:@SNAZWAALISANAD

Journey Of Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang