Journey Of Love [End]

05 || Invitation to race ★

Dua orang laki laki dengan penutup kepala bersembunyi dibalik pohon yang lumayan lebat sedang memperhatikan seorang gadis kecil perkiraan umur 10 tahun berambut pendek yang sedang memakai ice cream ditangannya.

Sena dan Lala mencurigai kedua laki laki itu akan menculik gadis itu, ia langsung mengambil handphone yang ada disaku celananya dan mulai merekam aksi kedua laki laki itu yang mengendap endap menuju sang gadis tersebut.

Ketika kedua laki laki yang menutupi kedua kepalanya itu sudah berhasil membiusnya, Sena dan Lala langsung menghampiri mereka "Lepasin anak itu, kalo kalian gak mau video ini tersebar luas!"

Salah satu dari laki laki itu terkekeh dan berkata. "Lo gak liat kita pakai penutup kepala? Dan Lo gak takut gitu kalo nasib buruk sebentar lagi akan berpindah pada kalian?"

"Ck silahkan, karna sebentar lagi polisi akan sampai dan tangkap para penjahat ini" Ucap Lala menantang.

Kedua laki laki itu pada akhirnya saling memandang dan perlahan mundur mendorong gadis kecil tadi kesembarang arah yang sudah tak sadarkan diri.

Sena dan Lala sepontan menghampiri gadis itu lalu membawanya kedalam mobil dan membawanya kerumah. "Sen, Lo yakin bawa anak ini kesini? Kita kan gak punya nomor keluarganya" Ujar Lala.

"Gapapa, kalo dia bangun kita tanya aja alamat rumahnya, Lo yang anterin" Ucapnya membuat Lala melotot tak percaya.

"Lah masa gue si? Yah suruh sodaranya jemput aja, udah untung kita selametin kan?" Timpalnya.

Beberapa jam kemudian..

Eunghhh..

Gadis itu membuka matanya dan perlahan melihat kesekeliling ruangan yang tampak asing menurutnya. "Aduhh dimana ini? Abang pasti marah kalo aku ketauan gak ada dirumah"

"Kamu udah bangun?" Ucap tiba tiba seseorang membuat gadis itu sedikit terkejut.

"Siapa?"

"Hallo, aku Sena" Sapanya ramah.

"Aku ada dirumah kakak ya?"

"Iyaa ini rumah aku, kamu pasti lelah banget, makan dulu yuk" Ajaknya sambil mengiring gadis kecil itu ke dapur.

"Nama kamu siapa?" Tanya Sena penasaran.

"Alma Kak"

"Oke Alma sekarang makan ya?" Perintah Sena.

"Tapi kakak janji ya anterin Alma pulang sehabis ini" Pintanya lirih.

"Boleh, emang rumah Alma dimana?"

"Gak jauh dari taman impian kak" Jawabnya.

"Okee" Demi apapun Sena merasa kesal kepada Lala yang tidak tahu sejak kapan ia pergi dari rumahnya meninggalkan gadis itu sendiri.

"Lala Anj" Ucapnya dalam hati.

Beberapa saat kemudian. "Itu rumah aku kak yang gerbangnya warna putih" Ucap Alma menunjuk sebuah rumah yang berada disebrang sana.