1. KENANGAN HEBAT

1.4K 429 703
                                    

"Langit, siapakah lelaki dengan hati emas itu?"—Neala Falisya Nathania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Langit, siapakah lelaki dengan hati emas itu?"
Neala Falisya Nathania

Happy Reading

.

.

.

Sebuah ruangan bernuansa putih dengan lampu gantung yang menyala terang, pilar megah, dan berbagai macam benda tajam berada di sana. Rumah mewah, tetapi tidak dengan keadaannya.

Satu tendangan, dua hantaman, tiga pukulan, empat goresan pisau di tubuh, dan lima kali muntah darah. Gadis yang berbaring di atas genangan darahnya tak lelah mengucapkan 'ampun' dengan mulut yang dituntut terbuka. Kedua tangannya memegang kaki lelaki berpakaian putih. Ia memberikan noda darah pada celana mahal itu.

"Aku ada salah, ya? Maaf, jangan kek gini," katanya. Pandangannya kian memburam.

Lelaki itu berjongkok, ia menjambak rambut gadis itu. Dibenturkannya kepala tersebut ke lantai. Setelah itu, tanpa rasa malu ia merobek pakaian basah korbannya.

"Aku ada salah, ya? Maaf, jangan gini." Orang itu melindungi tubuhnya dengan tangannya. Matanya bergelimang air mata. Sampai pandangannya tertuju pada pemuda yang hanya duduk memperhatikan di sana.

"Zayden, tolongin aku," pintanya. Namun, pemuda itu tak bergerak sedikitpun.

Dada terasa sesak saat kulitnya saling bergesek dengan pelaku penganiayanya. "Zayden, kaki kamu lagi sakit, ya? Maaf, tapi boleh kamu teriak?" Mata mengharapkan jawaban dari teman baiknya itu.

Ia merasakan deru napas di lehernya, saliva menjijikkan mendarat di sana. "Zayden, suara kamu lagi serak, ya?" Kendati ludahnya sendiri masih berkelahi dengan darah yang memaksa keluar dari mulut, gadis itu masih mengharapkan pertolongan. "Boleh kamu tolong aku?"

Tubuhnya geli, badan merasa jijik, hati sangat sakit. "Zayden, aku ada salah, ya? Maaf, jangan gini." Kepala gadis itu pusing, dunia yang dipijakinya seakan berputar. Tinju mendarat di perut gadis tersebut selama delapan kali. Empat kali tonjokan di pipi, dan palu yang dipukul berulang kali di tulang keringnya.

"Selamat tidur, peri cantik Reyans." Itu adalah salam perpisahan dari Zayden yang hanya bisa berucap tanpa aksi. Ia merekam segalanya dengan kedua matanya. Di saat itulah, mata gadis itu terpejam, napasnya berhenti, dan tubuh tak bergerak.

Kata orang, setelah seseorang meninggal, otak akan memutar selama tujuh menit memori indah, dan inilah kenangan hebat dari seorang Neala Falisya Nathania.

oOo

Gadis berambut panjang berwarna hitam berkilau yang memiliki panjang sepunggung juga diurai, kulit cerah, dan tinggi ideal sedang berlari menuju lapangan sekolah. Sialnya, ia tertidur beberapa menit ketika menunggu teman-temannya berganti pakaian olahraga.

SASVATA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang