3. HUJAN

657 386 467
                                    

“Tuhan, boleh tunjukkan dosa mana yang kuperbuat hingga aku dituntut menderita?”–Neala Falisya Nathania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuhan, boleh tunjukkan dosa mana yang kuperbuat hingga aku dituntut menderita?
–Neala Falisya Nathania

Happy Reading

.

.

.

Neala duduk di depan ruko yang tertutup, ia berteduh dari matahari. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, tetapi hangatnya bintang panas itu membuat Neala seperti terbakar. Ditambah, ia tak menggunakan tabir surya. Perut gadis itu berbunyi, Neala lupa bahwa ia sudah tak mengisi perutnya sejak kemarin.

Aku harus gimana? Gimana besok, ya? Aku nanti sekolah, nggak? Mama bakal nyari aku? Aku makan apa? Aku juga haus, pengen jus mangga, tapi nggak ada uang.

Pertanyaan bertubi-tubi Neala lontarkan kepada dirinya sendiri. Neala menaruh tangannya di perut, ia bersandar pada tembok di sana. Matanya perlahan terpejam, Neala mengantuk.

oOo

Suara berisik di sekitarnya membuahkan tidur Neala terusik. Ia merasakan jaket yang berada di badannya. Saat membuka mata, orang pertama yang dia lihat adalah seorang lelaki duduk dan bersandar di tembok.

Mirip Fares.

Pandangan Neala tertuju pada jalanan basah akibat langit yang menangis. Kekecewaan langit membuat bulan takut untuk menampakkan diri, ia bersembunyi di balik hati gelap langit.

Neala bangun, lalu membunyikan otot-otot lengannya. Hal itu menarik perhatian dari lelaki di depan.

"Lo kenapa tidur di sini?"

Gadis itu mengerutkan keningnya, berulang kali Neala menggosok mata guna menyadarkan bahwa ia salah lihat. "Kamu Faresta?"

"Sorry, ini salah gue." Fares membuka mata, terlihat sembab dan merah. "Kalau gue nggak sok jadi pahlawan, lo nggak bakal menderita." Kaki kanannya ditekuk dan kiri diluruskan.

Neala memiringkan kepalanya. "Kok gitu? Ini bukan kali pertama, aku udah sering kabur kok." Senyum paksa dibuat Neala. "Kamu ngikutin aku, ya? Kenapa ikut? Nanti bunda kamu nyariin, terus kalau kamu dinyatakan anak hilang, gimana? Gimana kalau bunda kamu bilang aku penculiknya? Nanti aku dipenjara."

Tanpa Fares sadari, mendengar pertanyaan Neala yang serentak menerbitkan senyum di wajahnya, menampakkan gigi-gigi putih nan rapi. Sejak pertama bertemu, sejak pertama berkenalan, dan sejak pertama dekat, Fares menyukai Neala lebih dari apa pun.

SASVATA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang