7. BEBAS

512 307 290
                                    

"Hari ini sangat menyenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini sangat menyenangkan. Maukah mengulangnya kembali?"
Kavitha Devangana

Happy Reading

.

.

.

Kavitha melototkan matanya kepada Fares. "Lo sanggup tidur di samping eeknya Kerbau?"

Fares melihat ke ventilasi yang besarnya cukup untuk satu tubuh. Setinggi dua lelaki ditambah satu meja. Hanya ada dua pilihan. Bekerja sama dengan Reizo, atau tidur ditemani aroma menyegarkan—segar untuk bangun—dengan perut kosong.

Neala menunjuk Fares. "Kerbau, kamu buang air di dekat Fares aja, ya. Nanti Fares-nya kita taro ujung."

Kerbau menyahut seolah paham. Fares yang mendengar itu sudah membayangkan betapa harumnya hal tersebut. Ia berdiri dengan wajah tegang—tidak mau hal itu terjadi—kemudian mengambil meja. "Lo mau cewek yang naik?" Tentu pertanyaan itu tertuju untuk Reizo.

Reizo hanya melirik sekilas. Ia bangkit tanpa banyak komen. "Gue di bawah."

"Nggak, gue aja. Lo nggak bakal bisa."

Reizo menahan senyumnya. Ia teringat kejadian semasa mereka kecil. Menunggu Fares yang masih berada di depan meja membuatnya bersuara. "Jadi? Atau mau tidur di samping Kerbau?"

Kerbau mengeong. Jika diperhatikan, kucing hitam itu seperti tersenyum. Fares sebenarnya tidak sudi, tetapi jika diingat-ingat, Reizo selalu baik kepadanya. Namun, tak kalah dalam mengecewakan.

"Semangat, Farees. Jangan jatoh, ya! Soalnya tempatnya sempit." Neala berteriak bangga.

"Rei, hati-hati. Agak tinggi itu," kata Asya ikut menyemangati.

Kavitha menoleh saat mereka memberi semangat kepada pasangannya. "Bau, gambare gambare! Simpen eeknya dulu."

Fares sudah menaiki meja. Ia berjongkok untuk ditinjak bahunya.

"Gue naik, Res." Reizo menaiki kedua bahu Fares. Perlahan, lelaki itu berdiri hingga membuat Reizo sampai di ventilasi udara tanpa kaca. Ia melihat ke bawah dulu sebelum memanjat.

Suara aungan anjing terdengar. Reizo sigap mempertahankan posisinya yang menggantung, sedangkan Fares masih menyerahkan bahu. "Ada anjing."

"Nggak ngejar itu," ucap Kavitha.

Fares menggigit bibirnya, sudah lama ia tak berolahraga. "Cepat lo turun."

SASVATA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang