“Sulit untuk sembuh, tetapi ada hasrat ingin saling memulihkan.”
—SASVATAHappy Reading
.
.
.
"Reizo, gue rasa Neala nggak ada hubungannya sama masalah bu Kania," ucap Asya lewat telepon. Ia sibuk membuat es matcha kesukaannya sebelum tidur.
Di seberang sana, Reizo asik membuat jus pir favoritnya. "Sya, gue percaya sama insting lo."
"Tapi, Rei ... gue mau tau sesuatu tentang bu Kania dari Neala. Bisa aja Neala tau sedikit-sedikit rencana ibunya." Gadis itu berdiam sesaat. "Rencana penculikan Neala tetap dilaksanakan."
Reizo mengukir senyum, ia memegangi telepon yang sebelumnya hanya digunakan pengeras suara. "Gue dapat informasi, bu Kania mulai pekerjaannya sama seseorang. Gue nggak tau siapa orang itu, tapi gue selalu usahain yang terbaik buat lo."
Logika Asya singgah di otaknya. Jantung berdebar, tangan gemetar saat memasukkan es batu ke dalam gelas. Gadis itu berusaha menenangkan diri, ia menarik napas.
"Sya, lo kenapa?"
"Permainan sesi pertama belum selesai." Asya menyeruput minuman. "Udah bertahun-tahun, Rei. Tapi kartu putih babak pertama belum berakhir."
Reizo menatap tanpa arti jusnya. "Gue nggak ngerti maksud lo. Gue rasa, lo belum siap cerita masa lalu itu. Nggak pa-pa, gue nggak–"
"Rei, makasih, ya." Asya tersenyum, ia bersandar di dekat jendela. "Gue harap, lo jangan ceroboh dalam suatu hal, meski sekecil lo belum cuci piring," pesan Asya diiringi tawa. "Karna semuanya bukan cuma kebetulan."
oOo
"Vara, aku minta maaf. Aku nyesal. Kalau aja aku fokus, aku nggak bakal buat Nero kesakitan .... Aku salah, aku minta maaf." Neala memainkan jari-jarinya, ia menunduk takut melihat mata mereka.
Vara berbalik punggung tidak memperdulikan itu. Fares menghela kasar, menarik lengan Vara untuk berbalik.
"Lo bisa maafin Neala? Neala dari kemarin nggak berhenti-hentinya bilang kalau dia mau minta maaf." Fares menunjuk Neala, bibirnya mendekat ke telinga Vara. "Lo mau ngulang kesalahan yang sama, Isvara?"
Gadis itu mendorong Fares. "Maksud lo apa? Lo pikir gue nggak ada akal?"
"Vara punya akal, Fares aja yang nakal," sahu Neala.
KAMU SEDANG MEMBACA
SASVATA
Mystery / Thriller"Kapan datang? Janjinya mana? Tolongin. Di sini aku nggak bisa napas." "Sebentar ... batunya berat. Nggak bisa disingkirin." 🍂 Kebangkrutan usaha keluarga Neala membuat dirinya dan Kania-ibu Neala-pergi dari kota kelahirannya. Meninggalkan sang k...