•— Da Vincky —•"ENGGA MAU! Pait! Jauhin ga tangan lo dari depan gue!"
Gyuvin menggeram kesal.
Hampir setengah jam Ricky terus merengek, untuk menjauhkan obat resep dokter dari hadapannya sekarang. bahkan lelaki itu terus mendorong tangan miliknya yang berusaha mencekoki Ricky dengan obat.
Terkesan kejam, tetapi itu keharusan.
"Yaudah berarti lo mau mati ya kalo ngga mau minum obat"
Ricky mendongak menatap Gyuvin disebelahnya "kalo ngga minum emang bakal mati?"
"Iya. lo mau mati?"
"Ngga mau!. kasian nanti kalo gue mati mamah bisa sedih"
"Nah makannya ayo minum, lagian ribet banget pake demam segala, jadi gue yang repot kan"
"Gue ga minta buat diurusin sama lo kok! Omongan lo ngeselin banget" Ricky menerima uluran obat yang diberikan oleh Gyuvin, meminumnya dengan cepat dan merampas gelas berisi air dengan kencang, meneguknya sekali tenggak lalu mengernyit "PAIT PAIT PAIT PAITTTT" serunya dengan kesal.
"Makannya gausah sok main ujan ujanan kalo ujungnya ngeluh cuma gara gara obat sekecil ini doang"
"Lo yang minum aja coba sana! Berisik terus" ketus Ricky lantaran kesal mendengar ocehan Gyuvin.
Pintu kamar terbuka, menampilkan mamah yang baru saja pulang dari perkumpulan. Dia berjalan menghampiri Ricky yang tengah duduk diatas ranjang dengan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.
"Mamaaaah paittt, terus Gyuvin juga daritadi jahat banget masa ngomelin aku terus, padahal kan aku lagi sakit!" adunya setengah merengek, tangannya merentang minta dipeluk oleh mamah tercinta.
Sedang mamah terkekeh kecil melihat kemanjaan dari si sulung, dia memeluk sebentar tubuh Ricky yang terasa panas lalu mengusap surainya sayang "makasih dong sama adiknya, karena mau direpotin sama kamu"
"Apasih gamau! Aku ga minta kok. dia nya aja yang repot"
"Kalo ngga ada Gyuvin kamu ngga bakal ada yang ngurus sayang"
"Bodo"
"Yaudahlah mah aku balik ke kamar, lain kali lo gausah ngeyel. Gue gamau lagi direpotin!" Ketus Gyuvin, dia menyambar gelas kotor milik Ricky untuk ditaruhnya di tempat pencucian piring saat dia turun nanti.
"Makasih ya sayang udah mau direpotin, Ricky cuma belum terbiasa aja kok sekarang, nanti juga bakal terbiasa"
"Ga perlu mah, aku ga perlu diterbiasain kehadirannya sama anak manja kaya dia"
Mamah tak tersinggung dengan ucapan Gyuvin, dia malah tertawa karena baru kali ini ada yang mengejek putranya seperti itu. Dia jadi berfikir kalau keputusannya untuk menikah lagi dengan ayah Gyuvin adalah keputusan yang tepat, karena putranya sekarang memiliki teman yang sepadan ucapannya dengan Ricky.
"Pergi lo anak pungut!" Kesal Ricky sambil melempar bantal kecil yang berada disebelahnya "mamah jangan ketawa!"
"Ricky udah ah jangan marah marah terus nanti kepala kamu makin pusing sayang, udah sekarang istirahat ya" mamah mengusap bahu Ricky dengan pelan lalu menoleh menatap Gyuvin yang berada diujung pintu untuk keluar dari kamar Ricky. Bibirnya tersenyum merasa senang dengan kehadiran Gyuvin.
Sedangkan Gyuvin kini sedang mengumpat didalam hati. ini baru minggu pertama dia harus menerima kehadiran Ricky dan juga ibunya dirumah. Tak bisa dibayangkan bagaimana kedepannya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia | Gyuicky
Randomwarning! boyslove Short story Gyuicky Bermacam Genre enjoy it © Geamiruu