Limerence

627 63 5
                                    

Sedikit eksplisit, remake.


______________________________




Gyuvin membuka pintu apartemennya, satu tangannya dia sandarkan pada tembok selagi melepas sepatu.

setelah selesai dia bergegas masuk, menghela nafasnya karena melihat ruangan yang kosong dengan keadaan gelap gulita.

sangat sunyi.

dia melepas tas selempang miliknya dan menjatuhkan diri diatas sofa, kembali menghela nafas.

Gyuvin menyugar surai hitamnya yang lepek karena keringat, lantas memejamkan matanya menikmati suasana sunyi yang tak menyenangkan perasaan dan hatinya.

hanya terdengar deru air conditioner yang sudah dinyalahkan sebelum dirinya menjatuhkan diri.

dia menaruh kedua tangannya disebelah tubuh, lama lama matanya terasa berat karena mengantuk.

Gyuvin mengernyit saat merasa beban berat —namun tak terlalu berat juga—yang menimpa pada kedua pahanya.

kelopaknya terbuka, merasakan remang remang karena lampu yang belum dinyalahkan. hingga tanpa sengaja Jeonghyeon merasakan kulit halus yang dia pegang dengan kedua jemari kasarnya.

sangat halus.

"kak"

Gyuvin memajukan tubuhnya guna melihat lebih dekat siapa yang berada didepannya ini. kelopaknya semakin terbuka lebar, dia memegang bahu kecil yang berada dipangkuannya, berniat menyingkirkan sosoknya untuk menyalahkan lampu karena tak percaya apa yang dilihatnya.

namun sebelum Gyuvin melakukan itu tubuhnya sudah lebih dulu dipeluk dengan erat.

"kamu kangen aku ngga?" bisiknya.

Gyuvin balas memeluknya tak kalah erat. jelas dia rindu sekali.

hampir 5 bulan tak bertemu.

"minggir dulu ya?, aku nyalain lampu biar keliatan jelas muka kamu nya" ucap Gyuvin namun tak diindahkan oleh si kecil, malah dia semakin menekan tubuhnya kearah Gyuvin, dipeluknya semakin kencang.

Gyuvin terkekeh gemas, tangannya menepuk nepuk pinggangnya dengan pelan. "kangen banget sama aku ya?" anggukan dia dapatkan.

"kaka emang engga kangen aku?"

"kangen lah, yakali aku ngga kangen kamu"

setelah dapat melonggarkan pelukan dan tubuh bongsornya beranjak dari pangkuan Gyuvin, dengan cepat Gyuvin ikut beranjak dan menekan saklar yang jauhnya dipintu masuk.

Gyuvin tersenyum tampan saat melihat rentangan tangan dari si manisnya. buru buru dia berjalan dan merengkuh kembali tubuh kecilnya yang sangat pas dipelukannya. dia menghirup dalam dalam aroma manis yang dikeluarkan dari tubuhnya.

"kamu ganti perfume ya?" tanya Gyuvin, dia mengusap surai kecoklatan milik manisnya dengan sayang.

"iya, enak ngga?"

"enak"

"kalo enak kenapa ngga cium aku?"

"mau?"

Kalopsia | GyuickyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang