SEBELUM BACA BUDIDAYAKAN
FOLLOW AKUN PENULISNYA
[JANGAN LUPA VOTE BUKUNYA]
KOMENTARI APAPUN YANG KALIAN SUKA.
JADILAH PEMBACA YANG CERMAT DAN AKTIF.
NO SILENT READERS...
CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI.
DILARANG KERAS MEN-COPY
SEPERTI : IDE, ALUR, DAN BAHASA PEMAIN.
UNTUK PLAGIAT JAUH-JAUH!
TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR KE BUKU INI...
Happy reading🦋
"Aku bukannya tak suka kalian ada dirumah. Hanya saja aku benci perlakuan kalian."
~Halilintar Argantara
⎯ Halilintar Argantara⎯
"Gempa dari mana saja kamu? Kenapa lama sekali ke toiletnya?" tanya bu Sania saat Gempa telah sampai ke kelasnya."Maaf bu, tadi dijalan saya nggak sengaja ketemu kak Hali, bu jadi saya-"
"Tunggu apa kamu bilang? Kak Hali?" tanya bu Sania heran. Apakah anak itu tidak belajar? begitulah yang ada dipikiran Sania.
"Mampus, keceplosan lagi gue." batin Gempa baru menyadari yang dikatakannya dan langsung menutup mulutnya.
"Halilintar Argantara? Dia kakak kamu Gem?" terka bu Sania. Entah apa yang membuatnya bisa berpikir begitu.
Gempa menggeleng. "Bukan bu. Dia bukan kakak saya. Saya kan anak tunggal mana mungkin saya punya kakak, bu." sanggah Gempa.
"Tapi tadi kamu sendiri yang bilang kalo Hali itu kakak kamu." sangkal Bu Sania.
"Masa sih bu? Mungkin ibu salah dengar." kulit Gempa.
"Mungkin..." Sania berujar pelan.
"Ibu pasti mengira dia kakak saya, karena saya memanggilnya kakak kan?" tebak Gempa sembari menjentikkan jari.
Sania mengangguk.
"Ibu ini ada-ada saja ya. Saya memanggilnya kakak, karna dia kan kakak kelas saya bu. Dan saya sebagai adek kelas, sangat menghormatinya bu." jelas Gempa meluruskan kesalahpahaman.
"Ya sudah kalo gitu cepat kembali ke tempat mu dan lanjutkan kembali tugas mu." titah Bu Sania.
"Baik, bu. Saya permisi." ujar Gempa kembali ke kursinya.
Bu Sania mengangguk kecil sebagai responnya.
Kring! Kring!
Suara bel yang berbunyi panjang terdengar bagaikan nyanyian surga bagi anak-anak SMA. Terlebih lagi kelas XII-IPA 1 yang saat itu sedang pelajaran matematika, ditambah guru yang killer abis, membuat semua tak berkutik kecuali Halilintar and genk tentunya. Dan mendengar suara yang ditunggu-tunggu, membuat anak XII-IPA 1 senang bukan kepalang.
Setelah beres-beres dan mengucap doa juga salam, si guru itu pergi, barulah anak XII-IPA 1 berhamburan keluar.
"Tungguin gue woy!" teriak manik ruby, mengejar kedua sahabatnya.
"Eh? Hali tumben lo ikut balik bareng kita." celetuk Taufan.
"Huh... huh... huh..." dengan nafas terengah-engah ia berhenti disamping kedua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halilintar Argantara [End]
Fanfiction[𝗧𝗔𝗛𝗔𝗣 𝗣𝗨𝗕𝗟𝗜𝗦𝗛 𝗨𝗟𝗔𝗡𝗚] "𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘳𝘦𝘪𝘯𝘬𝘢𝘳𝘯𝘢𝘴𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘥𝘢. 𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘩𝘪𝘳 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘦 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘪𝘯𝘪." -𝗛𝗔𝗟𝗜𝗟𝗜𝗡𝗧𝗔𝗥 𝗔𝗥𝗚...