SEBELUM BACA BUDIDAYAKAN
FOLLOW AKUN PENULISNYA
[JANGAN LUPA VOTE BUKUNYA]
KOMENTARI APAPUN YANG KALIAN SUKA.
JADILAH PEMBACA YANG CERMAT DAN AKTIF.
NO SILENT READERS...
CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI.
DILARANG KERAS MEN-COPY
SEPERTI : IDE, ALUR, DAN BAHASA PEMAIN.
UNTUK PLAGIAT JAUH-JAUH!
TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR KE BUKU INI...
Happy reading🦋
⎯ Halilintar Argantara⎯
Di sisi lain.
Malam ini mereka mengadakan acara makan malam keluarga Solar dan Thorn. Saat ini mereka sedang berada di rumah milik Solar.
Hanya ada dentingan piring serta sendok yang beradu, karena dirumah milik Alvarez Solar Alfarizi memutuskan bahwa saat makan mereka harus diam dan tidak boleh berbicara.
Selesai makan malam mereka berkumpul sejenak diruang tamu untuk beristirahat sejenak.
"Karang, bagaimana soal putera mu? Apa polisi sudah menemukannya?" celetuk Amato.
"tentu saja belum, jika dia sudah ditemukan, dia pasti akan ikut makan malam bersama kita." jawab Karang, ayah kandung Solar dan Thorn.
Hening sesaat kedua orang tua itu saling diam, sibuk dengan pikiran masing-masing sampai sebuah suara membuyarkan lamunan keduanya.
"Papa/ayah." panggil kedua remaja laki-laki.
Karang dan Amato spontan menoleh kearah putera masing-masing.
"iya nak/iya sayang." jawab kedua ayah itu.
"Ayah sedang apa disini?" tanya Gempa pada ayahnya, Amato.
"duduk-duduk aja nak, kenapa Gempa butuh sesuatu?" tanya Amato.
Gempa menggeleng.
"enggak ayah." jawab Gempa singkat.
"Ya sudah sini duduk sama ayah." titah Amato sambil menepuk-nepuk pahanya agar puteranya duduk di pangkuannya.
Gempa mengangguk lalu duduk dipangkuan ayahnya. Sementara Thorn sudah lebih dulu duduk dipangkuan ayahnya.
"Papa, papa kapan abang kembali? Thorn rindu sama abang." lirih Thorn sambil menatap wajah tampan ayahnya.
Karang menghela nafas, tangan kekarnya terulur mengelus pucuk kepala puteranya.
"Papa gak tau sayang, kita doakan saja semoga abang bisa kembali secepatnya ya sayang."
Ia sangat berharap puteranya bisa kembali dan berkumpul bersama mereka.
"Thorn pasti berdoa, pa. Tapi sampai kapan pa? Sampai kapan Thorn harus nunggu? Setiap hari Thorn selalu minta sama Allah supaya abang bisa kembali dan berkumpul bersama kita, Pa. Tapi kenapa sampai sekarang Allah belum kabulin doa, Thorn? Apa Thorn bukan anak yang baik, pa? Sampai Allah nggak mau ngabulin doa Thorn." ungkap Thorn mengeluarkan semua unek-unek dihatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halilintar Argantara [End]
Fiksi Penggemar[𝗧𝗔𝗛𝗔𝗣 𝗣𝗨𝗕𝗟𝗜𝗦𝗛 𝗨𝗟𝗔𝗡𝗚] "𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘳𝘦𝘪𝘯𝘬𝘢𝘳𝘯𝘢𝘴𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘥𝘢. 𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘩𝘪𝘳 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘦 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘪𝘯𝘪." -𝗛𝗔𝗟𝗜𝗟𝗜𝗡𝗧𝗔𝗥 𝗔𝗥𝗚...