SEBELUM BACA BUDIDAYAKAN
FOLLOW AKUN PENULISNYA
[JANGAN LUPA VOTE BUKUNYA]
KOMENTARI APAPUN YANG KALIAN SUKA.
JADILAH PEMBACA YANG CERMAT DAN AKTIF.
NO SILENT READERS...
CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI.
DILARANG KERAS MEN-COPY
SEPERTI : IDE, ALUR, DAN BAHASA PEMAIN.
UNTUK PLAGIAT JAUH-JAUH!
TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR KE BUKU INI...
Happy reading🦋
⎯ Halilintar Argantara⎯
"Udah capek-capek ngehibur dia, eh nggak tau nya dia cuma sandiwara."
~Thorn & Ice
Bel pulang sekolah menggema di penjuru sekolah. Para siswa ingin segera berhamburan keluar kelas. Tak terkecuali kedua siswa di kelas XII MIPA 1.
"Li menurut lo, kira-kira kepala sekolah bakal ngizinin kita nggak ya?" Blaze memperhatikan Halilintar yang tampak sibuk membereskan alat tulisnya.
"Diizinin lah pasti masa, enggak." jawab Halilintar ngenggas.
"Busett.... ngenggas." komentar Blaze.
"Bang Hali udah selesai?" tanya siswa laki-laki manik keemasan, memasuki ruang kelas Halilintar bersama dua teman sebayanya.
Halilintar dan Blaze menoleh kearah pintu masuk dengan mimik wajah berbeda. Senyum merekah ditampilkan remaja bermanik orange terang, menunjukan bahwa ia sedang senang dengan kedatangan ketiga adik kelasnya.
Sedangkan Halilintar, wajahnya langsung berubah datar melihat kedatangan ketiganya, terlebih lagi orang yang Halilintar benci ikut serta menghampirinya.
"Kalian, kenapa masih disini? Belum pulang?" tanya Halilintar membalikkan badan, menghadap ketiga siswa itu.
"Belum bang, kita mau nungguin bang Hali/Blaze pulang." jawab ketiganya kompak.
"Makasih ya Ice," ucap Blaze senang sambil mengacak rambut adiknya.
Ice memenjamkan matanya menikmati elusan kakaknya. "Sama-sama bang," balas Ice.
Halilintar yang tak mau kalah dari Blaze, ikut berdiri dan mengelus salah satu kepala dari dua siswa itu.
"Makasih ya Thorn, udah mau nungguin bang Hali, maaf ya kalo abang jadi ngerepotin Thornie." Halilintar tersenyum tipis kearah Thorn, tangannya terulur keatas mengacak surai hitam milik Thorn, yang membuat si empu memenjamkan matanya, menikmati belaian lembut Halilintar.
Krak!
Hati Gempa benar-benar hancur melihat pemandangan yang ia lihat sekarang, kakaknya memperlakukan Thorn lembut.
"Sama-sama bang, sama sekali nggak ngerepotin kok, Thorn malah senang direpotin bang Hali hehehe." Halilintar yang mendengar itu cuman angguk-angguk kepala, menatap Thorn hangat dan lembut dengan senyum tipis yang tak luput dari pandangan Gempa.
"Thorn nyaman ya abang giniin?" tanya Halilintar diangguki Thorn.
"Nyaman banget bang, kepala Thorn berasa dielus sama bang Solar." Nadanya terdengar menyakitkan ditelinga mereka yang mendengarnya, Thorn masih terlalu kecil untuk merasakan rasa sakit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halilintar Argantara [End]
Fanfiction[𝗧𝗔𝗛𝗔𝗣 𝗣𝗨𝗕𝗟𝗜𝗦𝗛 𝗨𝗟𝗔𝗡𝗚] "𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘳𝘦𝘪𝘯𝘬𝘢𝘳𝘯𝘢𝘴𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘥𝘢. 𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘩𝘪𝘳 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘦 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘪𝘯𝘪." -𝗛𝗔𝗟𝗜𝗟𝗜𝗡𝗧𝗔𝗥 𝗔𝗥𝗚...