07

361 35 1
                                    

"Bang?.... Abang?... Abang!!" Teriak dirga yang berdiri disamping indo.

Seketika indo bangun dari tidurnya dengan keringat dingin. Wajahnya panik, bahkan badannya sedikit gemetar. Nafasnya memburu dan pupil matanya juga bergetar.

"Apa abang mimpi buruk?" Tanya dirga khawatir.Dirga melihat wajah indo yang kelelahan. Indo juga tertidur dimejanya dengan laptop yang masih menyala.

"Uh.. Enggak. Ngga papa" ucap indo berusaha tenang.

"Kalo ada masalah bilang aja bang. Dirga pasti bantu kok" ujar dirga.

"Ngga ada masalah kok. Abang cuma kecapean aja" jawab indo. Matanya melirik kearah laptopnya. Terlihat disana sudah menunjukan pukul 10.34 siang.

Indo langsung mematikan laptopnya dan pergi ke kamar mandi. Setelah selesai, indo langsung menghampiri dirga lagi.

"Nanti malem abang mau ke pesta temen abang. Lu mau ikut kagak?" Tanya indo.

"Hmm.... Enggah deh. Dirga mau main kerumah temen" jawab dirga.

"Beneran?" Tanya indo memastikan. Biasanya adiknya itu akan sangat bersemangat jika pergi kepesta. Alasannya sih karna banyak makanan gratis.

"Iya. Soalnya mau nanya soal kerjaan ku" jawab dirga lagi.

"Mau abang temenin?" Tawar indo.

"Ngga usah deh. Abang kan udah diundang pasti. Lagian dirga ngga mau ngerepotin abang terus" jawab dirga dengan senyum mengembang diwajahnya. "Udah cukup, abang terlalu baik. Bahkan dikeluarga kita, aku human sendiri tapi abang tetep perlakuin dirga lebih spesial. Sekarang giliran dirga balas jasa abang dong, hihi"

Indo terkekeh dengan kalimat yang dirga ucapkan. Sungguh, dia sangat mandiri sekarang. "Baiklah, tapi besok-besok abang boleh mampir ketempat kerjamu ngga nih?" Tanya indo.

"Boleh dongs! Tapi... Kalo abang beli, harus bayar dua kali lipat" canda dirga pada indo yang membuatnya tertawa kecil.

»»——⍟——««

Malam harinya, keluarga ASEAN sudah siap untuk keluar. Terlihat didepan pitu, indo sedang berpamitan pada dirga sambil mencium kening dirga. Setelahnya indo langsung pergi menggunakan motornya sementara yang lain menggunakan mobil bersama.

Mereka berangkat bersama. Seperti biasa indo kebut-kebutan namun untuk sekarang tidak terlalu kencang. Dia juga kadang melambat, menunggu keluarganya. Tanpa sengaja indo melihat seorang gadis kecil yang hampir saja ia tabrak.

Dengan cepat indo mengerem motornya yang membuatnya oleng dan hampir saja terjatuh. Indo membuka helmnya dan turun dari motor yang membuat keluarganya ikut berhenti karena bingung.

"Hei, kau tidak papa?" Tanya indo khawatir pada gadis kecil itu.

"I-iya, aku tidak papa. Maaf, tapi aku buru-buru" ucap gadis itu.

'Seorang gadis pergi malam-malam? Pakaian ini biasanya pakaian untuk acara-acara kan?' Batin indo.

"Kenapa? Kau seperti ketakutan. Aku bisa membantumu jika kau mau" tawar indo.

Gadis itu diam sebentar. Bingung ingin menerima tawarannya atau tidak. Dia takut kalau indo adalah salah satu orang yang ingin membawanya juga.

"Tenanglah, aku orang baik" ucap indo lagi. Akhirnya anak itu mengangguk.

"Bisa kau bawa aku sejauhnya dari sini? Aku sedang dikejar. Aku takut mereka menangkapku dan melukaiku" ujar anak gadis itu.

Indo tanpa ba bi bu langsung menggendong anak itu dan mendudukannya di motornya. Indo kemudian naik dan memakai helmnya lagi. Setelah itu mereka berangkat menuju rumah russia.

JATORRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang