Hari kedua acara dimulai. Saat ini adalah acara makan-makan bersama dengan keluarga. Para anak ASEAN sudah duduk bersama, begitu juga anak yang lainnya. Acara makan sudah dimulai. Dari semua keluarga, hanya keluarga Eropa saja yang tenang. Sedangkan semuanya berisik saat makan.
Keluarga ASEAN hanya beberapa saja yang tenang. Contohnya saja indo yang bahkan saat makan tak terdengar suara dentingan piringnya. Dia juga makan dengan anggun dan rapi.
Hari ini juga pertama kalinya indo makan bersama keluarganya setelah beberapa tahun. Dia tidak pernah mau makan bersama, dia lebih memilih makan dikamarnya. Entahlah, tapi dia lebih suka menyendiri sebenarnya.
"Aku selesai" ucap indo pelan sambil menutup mata dan menyatukan tangannya. Setelah mengatakannya indo kembali membuka mata dan tangannya itu lalu bermain dengan hpnya.
Setelah makan-makan, mereka dipersilahkan untuk istirahat sebentar. Hanya sekitar 1 jam saja. Setelah itu mereka harus berkumpul diaula lagi untuk acara lain.
Disisi indo, dia sedang termenung diatas pohon. Entah apa yang dia lakukan disana. Bahkan ketika ada yang yang mendekatinya, dia juga tidak merespon.
"Bang, kenapa diatas?" Tanya malay.
"Kepo" jawab indo.
Malay hanya menghela nafas kemudian duduk bersandar dipohon itu. Indo yang melihat malay duduk dibawah pun hanya diam tak mau merespon.
"Bang, boleh nanya ngga?" Ucap malay dengan pandangan kedepan sekolah.
"Hm" jawab indo yang sama-sama tak mau saling memandang.
"Kenapa abang ngga hangat kaya dulu lagi? Kenapa abang jadi anak pembangkang? Kenapa abang ngga ceria lagi?" Tanya malay.
Indo terdiam sebentar. "Bukan urusanmu" jawab indo.
"Bang indo masih sayang kita ngga?" Tanya malay lagi.
Diam, hening, tak ada jawaban dari indo. Malay yang merasakannya pun menampilkan senyum kecil diwajahnya.
"Ku anggap itu artinya, ngga" ucap malay.
"Hei!" Seru indo sambil memandang malay.
"Haha, jadi abang ngga mau ngakuin itu ya" ucap malay lagi.
"Ngga, gue ngga sayang kalian" ucap indo dengan bingung dan ragu.
"Jadi abang benci kita?" Tanya malay lagi.
"Tutup mulutmu" ucap indo penuh penekanan. "Gue bilang gue ngga sayang, bukan gue benci" ucap indo lagi.
"Lantas kenapa abang ngga pernah mau makan bareng dirumah? Kenapa abang selalu marah sama kita? Abang ngga pernah bantuin kita. Abang juga ngga mau gabung waktu kita lagi ngobrol. Kenapa?" Tanya malay dengan raut wajah yang agak sedih.
"Karna gue males" jawab indo santai.
"Ha.. Haha.. Hahahahaha" tawa malay. Indo yang mendengar tawanya pun sedikit teriris karena tawa malay sungguh menyakitkan.
"Ternyata, ternyata abang gue yang selalu gue sayang udah ilang! Dia udah pergi haha!" Seru malay yang langsung pergi darisana, meninggalkan indo yang masih termenung karena kata-kata dari malay.
"Ha.. Ha.. Gue.. Hilang.. " gumam indo dengan senyuman namun wajah sedih.
Disisi keluarga ASEAN kini mereka sedang duduk-duduk santai ditaman belakang. Sesaat setelah mereka bercanda gurau, malay datang berlari dan langsung saja bergabung disana.
"Gimana?" Tanya phil.
"Kayanya bang indo bakal kepikiran sama kata-kata malay deh" jawab malay.
"Tapi emangnya ngga papa begini? Takutnya dia malah.." Ucap ASEAN yang sengaja digantungkan.
"Tenang aja pah. Ngga papa ko. Lagian kalo pengen tau bang indo berubah atau belum ya salah satu caranya begini. Yakan thai?" Ucap singa.
"Yoi" jawab thailand dengan mengangkat jempolnya.
"Tapi tapi, tapi takutnya bang indo kepikiran terus ngga makan terus sakit gimana?" Tanya brunei khawatir.
"Ngga bakal kok" ucap vietnam menenangkan.
"Tes..tes.. Dimohon kepada seluruh anggota segera memasuki aula sekolah kembali, terimakasih"
"Tuh udah ada pengumuman, sekarang kita masuk aja ya" Ajak ASEAN.
Seluruh murid, orang tua dan wali langsung berkumpul di aula kembali. Namun, entah ada dimana satu negara asia dan satu negara eurasia itu hilang. Hanya mereka berdua. Sementara itu, guru atau bisa dibilang kepala sekolah langsung mendekati mic dan berbicara.
"Selamat siang semuanya! Jadi kali ini kita akan mengecek seberapa kuat kalian dengan pengukuran mana dan pengecekan level. Dan setiap sesi akan dipanggil sepuluh orang agar tidak memakan waktu lama. Dan sekarang... Nikmatilah acaranya!!"
Tiba-tiba sebuah salju berwarna emas turun dengan meriah disana. Namun saat salju menyentuh lantai salju itu akan hilang dan tak membekas. Salju itu adalah sihir dari russia dan indo yang digabungkan sehingga warnanya menjadi emas. Beberapa saat kemudian, indo dan russia terbang dan mendarat didekat kepala sekolah.
"Untuk mereka berdua, kami sudah mengecek level dan mana nya. Jadi mereka hanya akan membantu pengecekan dan mencatat data para murid lainnya. Apa ada pertanyaan?" jelas kepala sekolah.
Beberapa saat hening, kemudian salah satu siswa atau bisa dibilang country mengangkat tangannya keatas.
"Saya ingin bertanya pak" ujarnya.
"Ya, silahkan" jawab kepala sekolah.
"Kalau boleh tau, berapa level dan kapasitas mana mereka?" Tanya nya.
Kepala sekolah diam dan menatap kearah mereka berdua. "Silahkan jika ingin di jawab" ucap kepsek itu.
"Lu duluan aja rus" ucap indo yang diangguki russia.
"Saya Russia, Level 995, kapasitas mana 2870 persen" ucap russia.
"lu bohong" gumam indo.
"Ya, tentu" jawab russia dengan senyum kecil.
"Saya Indonesia, level 860, kapasitas mana 2375 persen" ucap indonesia.
"Lu juga bohong" gumam russia.
"Biarin"
"Baiklah. Sebelum itu, saya akan mengatakan bahwa, level paling tinggi adalah 1700 dan kapasitas mana paling besar adalah 5000 persen, jadi mari kita lanjutkan!" Seru sang kepsek.
Nama: Russia
Gender: Male
Umur: 21
Jenis sihir: sihir hitam
Sihir: dasar+beberapa sihir lain
Elemen: kegelapan, angin, api, tanah
Senjata: Sabit, pedang, senapan dan bom
Level asli: 1670
Level palsu: 995
Kapasitas mana: 2870 (asli 4680)
Rank: S
![](https://img.wattpad.com/cover/351822830-288-k136271.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JATORRA
Fantasy{ORIGINAL BY ME} Indo, seorang pemuda tampan yang memiliki sifat kasar dan juga pembangkang. Kehidupannya selalu saja dilingkupi rasa bosan. Namun tidak untuk beberapa waktu yang akan datang. Dirinya dan sahabatnya akan melalui tantangan, musibah da...