"Shh"
"Eh, masih sakit ya bang" ucap brunei ketika melihat indo merintih dan menutup sebelah matanya.
*kriiing kriiing kriiing
Terdengar suara telefon rumah ASEAN yang berdering. ASEAN yang berada didekatnya langsung mengangkatnya dan mulai berbicara.
"Ya, dengan kediaman ASEAN" ucap nya.
"Ah, paman SEAN. Ini timor, tolong kasih tau bang indo kalo aku sama nugini pindah sekolah. Sekolah kami dipindahin di kota sebelah soalnya ada beberapa urusan. Dan kami pindah sampe setahunan kurang"
"Ooh, ya. Nanti kuberi tau" ucap ASEAN dengan ramah.
"Hum! Makasih paman!"
"Iya, hati-hati"
Telfon kemudian ditutup. ASEAN langsung menaruh telefon itu ditempatnya.
"Ind-" panggil ASEAN yang langsung disela anaknya.
"Tunggu pah. Bang indo lagi ngga sehat" ujar cam yang berhasil menghentikan ASEAN.
'Moon...' Batin indo yang sedang kesakitan.
"?!!" Tiba-tiba russia sedikit membelalakkan matanya.
"Bang rus? Ada apa?" Tanya bela khawatir.
"A-ah, engga..." Jawab russia. 'Kok perasaan gue kaya ada yang manggil ya? Tapi ngga ada yang telepati gue daritadi' batin russia bingung. ".... Gue pergi dulu" ucap russia seraya berdiri dari duduknya.
"Eh, tapi abang belum sehat kan?" Ujar ukra.
'Apa mending gue telepati rus ya?...' Batin indo bingung. 'Akh, bodo amat gue telepati aja'
[Moon... L-lu denger gue?] Telepati indo pada russia.
[Sun... L-u kenapa? Kok suara lu begitu? Lu sakit?!] Russia kembali terduduk.
[Ngga, bukan apa-apa, gue cuma mau minta tolong] indo memegangi dada kirinya tepat di jantung.
[Minta tolong?]
[Iya, tolong lu jangan keluar rumah dulu... Gue punya firasat buruk]
[A-ah... Baiklah. Tapi... Lu ngga papa kan? Lu ada dimana?] Tanya russia khawatir.
[Gue ada dimansion ASEAN, dan gue juga ngga papa. Ngga perlu khawatir]
[Huh... Syukurlah...]
"Indo. Apa ada yang sakit?" Tanya ASEAN khawatir ketika melihat keadaan indo yang sudah berkeringat dingin padahal saat ini masih siang hari.
"Ga" jawab indo. "Minggir brun, gue mo pulang" ucap indo seraya berniat berdiri namun dicegah oleh ASEAN.
"Indo, kau masih belum sehat. Tinggalah disini sampai keadaanmu membaik" ucap ASEAN berusaha membujuk indo.
"Gue harus nyelesain kerjaan gue. Jadi gue harus pulang" ucap indo sambil berdiri dan memegangi dadanya yang sesak itu.
"Lihat keadaanmu. Kau masih mementingkan pekerjaan dibandingkan nyawamu hah?" Tanya ASEAN sedikit meninggikan suaranya.
"Gue cuma kecapean. Ngga nyampe nyawa ilang. Lagian jarak dari sini ke mansion gue juga cuma 67 meter aja" indo mengambil ponselnya yang ada disaku dan mengetik pada supirnya untuk menjemputnya.
Namun belum sempat mengirim pesan itu, ponselnya direbut oleh singa. Indo karna kaget pun langsung sedikit membelalakkan matanya pada singa.
"Gue mohon bang. Istirahat dulu. Kalo ngga, ni ponsel ngga bakal gue kembaliin" ucap singa tanpa ragu.
Indo diam sebentar kemudian dia berdecak kesal. "Ck. Dasar orang-orang ngga waras" ucap indo seraya pergi memasuki kemarnya. Dan sebelum itu dia tak lupa merebut hp yang ada ditangan singa.
Indo membuka pintu dan masuk kekamarnya. Tak lupa dia mengunci pintunya lagi dan duduk ditepi kasurnya sambil mengatur nafasnya.
[Sun-ina?] Telepati russia pada indo.
[Ah, moon-sia. Kenapa?] Tanya indo.
[Begini... Ternyata firasatmu bener. Tadi gue liat di buku ramalan, kita ngga boleh keluar rumah selama 3 hari ini. Jadi gue mohon lu juga jangan keluar ya?] Jelas russia.
[Apa?! Sungguh?! Cih! Gue udah males disini malah ngga boleh keluar 3 hari?! Sialan!] Maki indo kesal.
[Hei sun, jangan marah begitu. Lagipun ini juga buat kebaikan kita kan] ucap russia menenangkan.
Di tempat lain yaitu ruang tamu milik russia, kazakh sedang menelfon ASEAN. Dia mengatakan jika indo tak boleh keluar selama 3 hari. Alasan yang ia gunakan yaitu indo sedang diincar seseorang. Ya setidaknya dengan begitu mereka akan terus mengawasi indo. Walaupun dia sebenarnya tau kalau indo pasti tak akan nyaman.
"Aakh!! Sialan!!" Seru indo kesal. Walau dia berteriak sekencang mungkin, tak akan ada yang dengar karena dia sudah memasang sihir kedap suara.
Indo kemudian merebahkan dirinya di kasur dan menutup matanya dengan kesal. Kemarahan berkumpul di otaknya dan sekarang dia menjadi pusing lagi. Kepala nya sakit, mungkin karena tekanan yang dia ciptakan sendiri.
Beberapa saat indo hanya diam tak bergerak. Namun kemudian dia membuka matanya dengan pikiran yang jauh lebih tenang dari yang tadi.
"Ngapain gue malah marah sama mereka ya. Padahal kan bukan mereka yang salah" gumam indo seraya memikirkan kenapa dia marah pada keluarga ASEAN.
"Hah... Dasar aneh" ucapnya pada diri sendiri.
»»——⍟——««
Dirumah russia, kini dia sedang menuju ruang bawah tanah bersama dengan Kazakhstan. Mereka masuk kesana, tak lupa mereka menutup kembali pintu besi itu dan menguncinya.
Russia duduk di kursi sementara kazakh mengambil sebuah gulungan kertas dan melebarkan serta meletakkannya di meja.
"Ini posisi markas kecil mereka. Gue belum tau markas utama mereka dimana, yang pasti ngga mungkin terlalu jauh dari sini" jelas kazakh.
"Dan... Ini" kazakh menaruh sebuah buku tebal di hadapan russia. "Kayanya ada pesan" lanjutnya.
Russia mengangguk lalu membuka buku itu dilembar yang kosong. Dia kemudian menaruh tangannya dan sedikit mengalirkan mana nya kesana. Sebuah tulisan terbentuk disana secara acak kemudian urut sendiri.
Si hitam mulai bergerak. Bagai angin dari barat.
Kebencian mulai tersebar. Satu persatu manusia mulai sengsara. Sebentar lagi mereka datang, membawa beberapa teman.
Selamatkanlah mereka, dari kehancuran"Tumben banget pesannya mudah ditebak. Biasanya pake teka-teki" ucap russia.
"Aku akan datang... Nikmatilah alurku"
![](https://img.wattpad.com/cover/351822830-288-k136271.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JATORRA
Fantasy{ORIGINAL BY ME} Indo, seorang pemuda tampan yang memiliki sifat kasar dan juga pembangkang. Kehidupannya selalu saja dilingkupi rasa bosan. Namun tidak untuk beberapa waktu yang akan datang. Dirinya dan sahabatnya akan melalui tantangan, musibah da...