11

32K 1.7K 12
                                    

Karena ulah wanita jalang itu berakhir lah bungsu Robertson dirawat disalah satu rumah sakit milik keluarganya dan sampai saat ini juga sibayi belum sadarkan diri padahal waktu sudah menunjukan pukul 12 malam

"c-cakit hiks a-angan ukul hiks"lirih sibayi masih dengan mata terpejam
entah mimpi buruk apa yang dialaminya hingga membuat dahi sibayi berkeringat

"Sayang hei"Erala yang tidur disamping sibungsu terbangun karena isakan yang begitu pilu ditangkap oleh pendengaran nya

"angan hikss m-mpun"cicitnya dengan tubuh bergetar dan keringat yang bercucuran membasahi kening dan Surai hitamnya

"Nana s-sayang hiks bangun nak"ucap Erala dengan suara bergetar

"Mas,Melvin,Ravin hiks bangun b-baby hiks"teriak Erala dengan mata sembab karena menangis,membuat ketiga Pria itu terbangun dan langsung mengalihkan perhatiannya kearah Ranjang Putra/adik kecilnya

"Cepat Panggil Dokter Sialan Itu!!!"Ucap Johnny entah kepada siapa,dirinya saat ini sangat khawatir dan takut jika harus kehilangan Putra bungsunya yang begitu berharga baginya dan keluarganya

Ravin pun langsung berlari keluar ruangan Sang adik untuk menyeret paksa dokter yang bertugas untuk memeriksa dan menjaga setiap perkembangan kondisi sibungsu

"hiks m-mpun"lirih sibungsu lalu tubuhnya tiba' kejang-kejang yang membuat keluarganya begitu panik

"hikss m-mas putra k-kecilku hikss, t-tidak hikss N-nana sayang-g"ujar Erala lirih melihat tubuh lemah sibungsu yang tiba' kejang-kejang membuat tubuhnya seketika lemas

Brak!!!

Suara pintu yang dibuka dengan kuat membuat Johnny dan Melvin menatap datar dan tajam pelaku yang ternyata adalah Ravin yang masuk dengan menyeret Paksa Dokter yang akan memeriksa keadaan sibayi

"KENAPA KAU LAMA SEKALI SIALAN"bentak Melvin membuat dokter itu ketakutan terlihat dari wajahnya yang pucat pasi dan tubuh bergetar

"m-maafkan saya tuan"jawab dokter itu menunduk tidak berani menatap wajah datar dan tatapan membunuh keluarga Robertson didepannya sekarang

"cepat periksa putraku"titah Johnny yang langsung dilaksanakan oleh dokter itu

"Jika terjadi sesuatu kepada Putra bungsuku karena kecerobohanmu,aku pastikan akan ada puluhan peluru bersarang di tubuhmu"ucap Johnny lagi membuat wajah dokter itu seketika memucat

Dokter itu pun langsung memeriksa keadaan Nana dan setiap langkah yang dilakukan olehnya ditatapan datar dan tajam oleh keluarga itu yang membuatnya panas dingin takut melakukan kesalahan sekecil apapun pun yang bisa membahayakan nyawanya sendiri

"Bagaimana"tanya Johnny pada dokter itu yang sudah selesai memeriksa keadaan sibungsu

"Tuan muda tidak apa-apa Tuan Nyonya
hanya saja saat ini sibayi terkena demam ringan saja,jadi saat terbangun nanti dirinya akan sedikit rewel karena merasa tidak nyaman dengan tubuhnya dan saya sarankan untuk memberi tuan muda makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup agar demamnya segera sembuh"jelas dokter itu yang hanya dibalas deheman Keluarga Robertson

"kalau begitu saya permisi"pamit dokter itu yang hanya dianggap angin lewat oleh keluarga itu yang hanya fokus dengan kondisi sibayi

"sabar... sabar orang sabar cepat pulang kepelukan tuhan"batin dokter itu saat melangkah keluar dari ruangan Nana

"e-eh?cepat pulang kepelukan tuhan atau disayang Tuhan ya"ucapnya membatin dengan wajah bingung dan konyolnya

kita tinggalkan sidokter yang Masih memikirkan pikirannya sendiri dan balik lagi ke-keluargaan Robertson

"istirahat-lah lagi biar aku yang menjaga baby"gumam Johnny pelan yang masih bisa didengar oleh mereka

"tidak,aku akan menjaga baby"bantah Melvin

"aku juga Dad,kami sudah cukup istirahatnya dan biarkan kami menjaga baby malam ini"ucap Ravin yang juga membenarkan ucapan Sang Kakak

Johnny yang mendapat bantahan dari kedua putranya hanya bisa menghela nafas saja dengan sifat keras kepala keduanya

"Baiklah"ucap Johnny mengalah membiarkan kedua putranya untuk menjaga sibungsu malam ini bersamanya

"istirahat-lah disamping baby"ucap Johnny lembut kepada Erala yang masih mengkhawatirkan sibungsu

Erala yang mendengar penuturan Johnny yang begitu lembut dan begitu tulus,yang tidak pernah didengarnya hanya mengangguk lemah saja dan membaringkan tubuhnya disebelah sibungsu

Paginya,,,

"Sayang makan sedikit saja yah mommy mohon"bujuk Erala kepada Nana yang berada digendongannya

Nana yang terserang demam pada malam hari saat terbangun paginya dirinya langsung menangis karena tubuhnya terasa tidak nyaman dan kepalanya terasa pusing

"n-nana nda lapal mymy"jawab sibungsu pelan

"Nana tidak kasihan sama perutnya yang belum diisi apapun hmm,makan sedikit saja yah?"bujuk Erala lembut tapi tetap saja sibayi tetap tidak mau makan apapun

Erala yang sudah berusaha membujuk sibungsu tapi tetap saja sibungsu menolak hanya bisa memaklumi saja karena jika Nana tidak sakit pasti sibayi tidak akan menolak makanan yang diberikan olehnya,mengingat sibayi begitu maniak dengan makanan dan juga susu tentunya

Jika kalian bertanya dimana para Pria Robertson,maka jawabannya mereka saat ini sedang bersenang-senang menghukum wanita yang berani'nya menyakiti Permata Kecil Robertson

Nana yang menjadi rewel karena demam pun hanya bisa meletakkan kepalanya diceruk leher Erala saja dan saat kepalanya terasa pusing sibayi akan menangis sambil memukul kepalanya dengan tangan putih gendutnya,tapi Erala tidak akan membiarkan sibungsu menyakiti dirinya sendiri,dia akan melakukan cara apapun agar Nana menjadi tenang dan tidak akan menyakiti dirinya sendiri

"m-mymy"gumam Nana yang masih berada digendongannya koala erala

"Iya sayang kenapa hm?apa kepalanya sakit lagi"tanya Erala khawatir

"Janan usil nana,Janan uang N-nana agi mymy,nana nda da l-lumah mymy Nana nda au s-sendili agi"ujar Nana pelan yang membuat Erala menatap tidak percaya ucapan sibungsu

"sayang dengar mommy,tidak ada yang akan membuang Nana nak,kamu anak mommy Putra kecil mommy jadi tidak ada yang akan membuang Nana sayang, karena Nana berharga bagi mommy,Daddy dan Abang jadi jangan berpikiran yang tidak-tidak hmm"ucap Erala memeluk erat tubuh lemah Nana sembari mengelus punggung sempit sibayi

tanpa mereka sadari,ada seorang pria yang menatap dan mendengar semua percakapan mereka dari luar ruangan tersebut

"jadi dia yang menjadi permata kesayangan Robertson,,,hmm cukup menggemaskan"ujar Pria itu menyeringai

Pria itu pun segera beranjak dari sana karena anak buahnya memberi tahu bahwa Johnny sedang menuju keruangan putra kecilnya

"tunggu paman menjemputmu bayi kecil"pikir Pria itu tersenyum aneh saat dirinya mengingat wajah Nana yang sangat menggemaskan,yang membuat siapa saja yang melihat senyum anehnya itu langsung merasa takut

07-10-2023

Nana ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang